7. Filosofi Sebuah Nama

638 89 2
                                    

Chapter 7: Filosofi Sebuah Nama

Enjoy!!!
~~~~~

Brian menggumamkan beberapa kata namun tak ada suara yang terdengar. Dari raut wajahnya terlihat bahwa ia sangat menyesal.

"Akan kuberi tahu kau, Ian. Setiap orang yang jahat akan tetap jahat kecuali ia sadar dan mau berubah menjadi lebih baik. Tak ada pengaruhnya dengan asal asrama mereka. Kau tahu Peter Pettigrew, ia memberi tahu keberadaan Granddad James dan Grandma Lily pada Voldemort, dia seorang Gryffindor-yang seharusnya berani tapi malah mengkhianati teman-temannya karena takut akan kekuasaan Voldemort. Lalu, Professor Quirell dan Professor Lockhart mereka juga menyalahgunakan sihir untuk kepentingan pribadi mereka. Tak ada kebijaksanaan dan kesadaran dalam menggunakan kecerdasan dan mereka itu Ravenclaw. Dan juga Zacharias Smith yang suka mengkritik dan ketika anggota Laskar Dumbledore yang lain memerlukan bantuan ia tidak datang kan? Ia juga menuduh Uncle Ron terpilih menjadi Keeper Gryffindor karena dekat dengan Kapten Gryffindor-Uncle Harry, kan? Lihat sendiri, padahal sifat asrama Hufflepuff itu setia, sportif dan adil. Tapi dia tidak" Bianca menghela napasnya, ia lelah karena berbicara panjang lebar dalam satu tarikan napas.

"Merlin. Kau tahu itu darimana, Bianca?" Uncle Ron mengangga melihat Bianca yang melampiaskan kemarahannya.

"Aku membaca kisah kalian semasa sekolah-yang ditulis Auntie Mione itu, Uncle Ron." Bianca merendahkan suaranya.

"Oh ya dan Merlin. Kau tahu bukan dia penyihir yang hebat? Mau tahu kenapa jika kamu memenangkan penghargaan Order of Merlin, pita yang kau terima berwarna hijau? Itu karena Merlin sendiri berasal dari asrama Slytherin dan dia bangga dengan hal itu. Dan juga Professor Horace Slughorn dia kepala asrama Slytherin dan dia juga membantu melawan Voldemort di pertempuran Hogwarts. Kalau kau mengira dia licik karena dia Slytherin, pastinya dia tak akan membantu dalam pertempuran."

"Bianca, tenangkan dirimu, Nak." Auntie Ginny mengelus pundak Bianca.

Selama satu menit terasa lenggang. Suara terkejut Rose yang memecah keheningan.

"Bianca dan Al melakukan sihir dan karena itu mereka akan terkena masalah. Mereka melanggar dekrit Pembatasan Masuk Akal bagi Penyihir di Bawah-Umur - itu bisa membuat Al dan Bianca dikeluarkan." Rose mengakhiri kalimatnya dengan nada suram.

"Yey. Aku bahkan belum masuk Hogwarts tapi sudah dikeluarkan." Bianca bersorak dengan ekspresi muramnya.

Seekor burung hantu beruhu keras masuk lewat jendela dapur menuju ruang tengah. Ia menjatuhkan amplop perkamen yang dibawanya di dekat kaki Al. Al segera merobek amplop dan mengeluarkan surat di dalamnya, mengabaikan debar jantungnya sendiri dan pandangan semua orang yang tertuju pada surat di tangannya.

Mr. Potter dan Ms. Black yang terhormat,

Kami telah menerima laporan intel bahwa Anda - Mr. Potter melakukan Mantra Peledak pada pukul delapan lewat lima puluh tujuh menit dan Ms. Black melakukan Mantra Pembisu terhadap seorang penyihir laki-laki pada pukul sembilan lewat lima menit.

Meskipun anda tidak melakukan sihir di depan Muggle, anda melakukan praktik sihir saat berada di luar lingkungan Hogwarts. Karena ini merupakan pelanggaran pertama anda, kami serahkan penanganan anda pada Kepala Sekolah Hogwarts.

Semoga Anda berdua baik-baik saja.

Hormat Kami,
Sonia Nurman
Departemen Penggunaan Sihir yang Tidak pada Tempatnya
Kementrian Sihir

[1] Found ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang