18. Kita Mengacaukan Segalanya

385 65 8
                                    

Chapter 18: We messed it up.

Happy Reading
Enjoy!!!
~~~~~

Hogwarts, di tepi Hutan Terlarang, masa kini.

Bianca sudah membiasakan dirinya dengan kedekatan Al dan Delphi. Ia lebih sering berbicara dengan Scorp, ketika Al mulai mengacuhkannya dan lebih sering bercengkrama dengan gadis berambut silver itu. Scorp sudah menyerah berusaha bergabung dalam percakapan mereka. Delphini mengeluarkan tiga plastik besar yang menarik perhatian Bianca dan Scorp. Dua setelan jubah sekolah Durmstrang dan satu jubah Beauxbatons.

"Bagaimana denganmu, Delphi?" Tanya Al heran kenapa hanya ada satu jubah Beauxbatons.

"Well Al, aku tersanjung. Aku tak mungkin berpura-pura jadi murid bukan? Aku akan berbaur dan menyamar menjadi penjaga naga." Terang Delphini.

Scorpius menatap Al lalu Bianca.

"Kau tak perlu ikut. Kami bisa memakai Time-Turner dan merapalkan mantranya. Dan jika kau tak bisa menyamar menjadi seorang siswi akan berisiko jika kau ikut. Kau akan menarik perhatian."

"Apa? Tapi Cedric-dia pamanku. Aku harus ikut, Al." Kata Delphi memelas.

"Sorry, Delphi. Kurasa Scorp benar. Jangan khawatir. Kami tak akan mengacau." Janji Al.

Delphini terlihat marah dan beradu argumen dengan Scorp dan Al. Bianca sebisa mungkin menahan dirinya. Ia tak ingin kembali bertengkar dengan Al karena Delphini. Bianca, Scorp dan Al hendak meninggalkan Delphini disana sebelum perempuan itu berkata lirih.

"Pergilah. Tapi ingat! Kalian tidak diberi kesempatan ini setiap hari. Kesempatan merubah waktu dan sejarah. Kalian bisa membawa kembali seorang putra pada ayahnya." Ia mencondongkan tubuhnya kearah Al dan mencium kedua pipinya lalu menghilang. Bianca menutup matanya, ia kesal? Tidak. Kesal bukan kata yang tepat untuk menggambarkan perasaannya. Ia cemburu.

"Dia tidak menciumku? Kau lihat, Bi?" Kata Scorp dan langsung bungkam melihat ekspresi sedih Bianca. Al terpana dengan wajah memerah. Dan Bianca sadar untuk pertama kalinya, Al hanya menganggapnya sahabat. Tidak lebih dari itu.

"Albus! Bianca! Scorpius!" Teriak Ron. Scorp menyikut Al mengatakan mereka harus segera pergi. Bianca berdeham. "Let's do this." Bianca memutar Time-Turner yang ia genggam dan mereka menghilang.

------------------------------------------------------

Hogwarts, di tepi Hutan Terlarang, 1994.

Mereka berbaur dengan baik. Scorp dan Al bersorak untuk Viktor Krum dan Bianca meniru seorang murid Beauxbatons yang dilihatnya bertepuk tangan dengan anggun untuk Fleur Delacour. Ludo Bagman berdiri di podium menyampaikan sambutan dan rangkaian acara. Scorp tak sengaja memanggil Auntie Hermione muda Rose. Suara Ludo Bagman kembali terdengar.

"Dan mari sambut peserta pertama kita, Juara Hogwarts yang akan menghadapi Naga Moncong Pendek Swedia-ini dia-Cedric Diggory!"

Mereka menyaksikan penampilan Cedric sebelum Bianca sadar Time-Turner yang digenggamnya bergetar hebat. Bianca memberitahu Scorp.

"Al. Sesuatu terjadi. Time-Turner itu bergetar hebat." Al hanya fokus pada pertandingan. Cedric mengacungkan tongkatnya.

"Expelliarmus!" Rapal Al. Al menangkap tongkat Cedric yang terbang kearahnya.

Bagman sedang heboh berkomentar tentang bagaimana Cedric dilucuti dari tongkatnya. Time-Turner kini bergetar tak terkendali. Bianca menarik Al dan Scorp mendekat. Mereka mendengar Bagman mengakhiri pertandingan. Hutan terlarang menjadi buram dan hilang dari pandangan mereka. Mereka kembali ke masa kini dan Albus melolong kesakitan.

"Kau baik-baik saja, Al?" Bianca dibantu Scorp memapah Al.

"Apakah kita sudah merubah sesuatu?" Tanya Al. Bianca dan Scorp tidak sempat menjawab pertanyaan Al ketika Harry, Ron, Ginny, Hermione, Draco dan Percy menghampiri mereka.

Uncle Ron sibuk mengatakan kalau ia tadi melihat Bianca, Al dan Scorp. Bianca mengangguk ketika Uncle Percy menanyakan bagaimana keadaannya. Scorp memasukkan Time-Turner kedalam sakunya ketika semua orang berfokus pada Bianca dan Al.

"Halo, Dad. Apakah sesuatu terjadi?" Tanya Al. Uncle Harry menatapnya tak percaya dan Al pingsan.

------------------------------------------------------

Masa kini.

Semuanya menjadi semakin rumit. Al dan Bianca di Gryffindor walaupun mereka bersikeras mengatakan Al di Slytherin dan Bianca di Ravenclaw. Ditambah lagi Uncle Harry melarang Bianca khususnya Al untuk berteman dengan Scorp. Uncle Ron menikah dengan Padma Patil bukan dengan Auntie Mione. Yang berarti Rose dan Hugo tidak ada di dunia ini.

Bianca, Al dan Uncle Harry bertemu dengan Scorp. Scorp bertanya apakah Al baik-baik saja. Ekspresi wajah Uncle Harry mengeras. Bianca tak tahu apa yang merasuki Uncle Harry sampai ia berpikir semua yang terjadi adalah salah Scorp. Bianca tak tahan melihat semua ini. Semua menjadi kacau. Lalu Bianca mendengar Al mengucap kata-kata yang tidak hanya menyakiti dirinya sendiri dan Scorp namun juga Bianca.

"Kita tak bisa lagi berteman. Kita akan lebih baik tanpa kehadiran masing-masing." Al dan Uncle Harry meninggalkan Scorp yang terluka. Bianca memeluk Scorp mencoba menenangkannya. Air mata mengalir di pipinya. Persahabatan Al dan Scorp begitu erat.

"Cmon, Bianca!" Teriak Uncle Harry.

"Scorp. Jangan marah pada Al, oke? Uncle Harry yang membuatnya bertindak begitu. A-aku akan mencoba mencari cara." Bianca memeluk Scorp sekali lagi dan menyusul Al dan Uncle Harry.

------------------------------------------------------

Bianca dan Al memasuki kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam mereka. "Auntie Hermione?" Tanya Al dan Bianca serempak.

"Kuyakin aku bukan bibi kalian. Potter. Black. Dan bagi kalian namaku Professor Granger."

"Kau guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam kami?" Tanya Al terperangah.

"Dan sekarang meracau. 10 poin dari Gryffindor karena kebodohan teman kalian." Kata Hermione.

Seorang siswi berambut Blonde berdiri dan menunjuk Al dan Bianca. "Dia sengaja berbuat begitu. Dia dan Black tidak menyukai Gryffindor." Celetuk gadis itu keras.

"Diam, Miss Chapman. Sebelum hal ini menjadi semakin buruk. Kusaran kau dan Black segera duduk." Nada bicara Auntie Hermione tajam dan menusuk. Ia tak pernah mendengar Auntie Mione berbicara begitu.

"Tapi kau tidak jahat begini, Auntie." Kata Bianca.

"25 poin dikurangi dari asramamu, Miss Black untuk meyakinkanmu dan Potter bahkan aku memang begini."

Seorang laki-laki yang Bianca yakini Yann Fredericks menceletuk. "Jika kau tidak segera duduk, Potter, Bianca-"

Al dan Bianca segera duduk. Al kembali menyela dan Auntie Mione memotong ucapannya. Aunti Mione tersenyum dan untuk pertama kalinya ia tak menyukai senyum ibu Rose itu. Al kembali berbicara pada Auntie Mione.

"Ini gila. Dimana Rose? Rose tak akan membiarkanmu jahat begini-"

"Siapa Rose? Teman imajinasimu?"

"Rose Granger-Weasley! Putrimu! (Bianca sadar) Tentu saja kau dan Uncle Ron tidak menikah, Rose-"

Terdengar suara kikikan.

"Beraninya kalian! 50 poin dikurangi dari Gryffindor. Dan kuyakinkan kalian jika ada yang berani mengintrupsi pelajaranku lagi. 100 poin akan dikurangi."

Hening. Semua orang terdiam. Tak ada yang berani melawan Auntie Mione. Ia melanjutkan pelajaran mereka tentang Mantra Patronus sedangkan Bianca menatap Al seolah berkata apa-yang-telah-kita-lakukan.

TBC

[1] Found ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang