22. Dua Pilihan

779 73 7
                                    

Chapter 22: Dua Pilihan

Happy Reading
Enjoy!!!
~~~~~

Hari-hari di Hogwarts berlalu dengan cepat. Siswa tahun tujuh telah menamatkan pendidikannya di Hogwarts. Mereka siap menyongsong masa depan dan bertindak sebagaimana penyihir dewasa yang mandiri. Brian memutuskan untuk mengikuti pelatihan Auror bersama James. Fred memilih untuk magang di toko lelucon ayahnya sendiri. Sementara Lucy memilih menjadi Healer. Pekerjaan yang cocok untuknya lembut dan selalu berkeinginan menolong yang lain.

Keadaan pun membaik bagi Bianca dan teman-temannya. Yang paling membuat satu sekolah heboh adalah kabar berkencannya salah satu Pangeran Slytherin dan Prefect sekaligus Chaser Gryffindor. Siapa lagi kalau bukan Scorpius Malfoy dan Rose Weasley. Pangeran Slytherin yang lain adalah Al. Albus Potter.setelah kejadian Time-Turner itu, hubungan Al dan ayahnya membaik. Hal ini juga berpengaruh dengan sikap Al yang menjadi lebih terbuka dan percaya diri.

Ia juga membuktikan bahwa ia adalah Seeker yang hebat. Slytherin mampu meraih posisi kedua piala Quidditch tahun ini berkat dedikasi Al. Ia mampu membuktikan ia hebat tanpa bantuan ayahnya yang terkenal. Hal ini membuatnya jadi begitu terkenal di Hogwarts terutama dimata murid perempuan. Semua murid perempuan ingin menjadi pacarnya.

Juara satu Piala Qudditch tahun ini dari asrama yang benar-benar tak terduga. Mereka bahkan berhasil menyingkirkan asrama Gryffindor yang lima tahun terakhir memenangkan kejuaraan Quidditch. Hufflepuff benar-benar dimasa jayanya tahun ini.

Semua orang beranggap karena Brian Black lah Hufflepuff bisa menjadi begitu berambisi. Brian memang suka sekali berbuat onar, tetapi jika ia sudah menargetkan sesuatu, ia pasti akan berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkannya. Brian yang merupakan Kapten Tim Quidditch Hufflepuff merubah habis-habis taktik bermain mereka. Ia juga bisa meyakinkan teman-teman satu asramanya untuk lebih percaya diri dan aktif.

Semua orang berubah menjadi lebih baik kecuali Bianca. Yah begitulah yang Bianca pikirkan. Nilai sekolahnya bagus sehingga ia tidak mencemarkan nama baik asramanya yang terkenal dengan kepintaran murid-muridnya. Hanya saja waktu yang ia punya dengan sahabat-sahabatnya sedikit sekali. Scorp dan Rose selalu kemana-mana berdua. Bianca tidak menyalahkan mereka terutama Scorp.

Ia tak pernah melihat Scorp tersenyum selebar itu sebelumnya. Scorp terlihat begitu bahagia bersama Rose. Ia menyukai Rose sejak tahun pertamanya di Hogwarts. Bianca menyukai ScoRose. Nama singkatan pasangan itu. Semua orang di Hogwarts menyukai interaksi kedua pasangan itu. Bianca bahagia melihat sahabatnya bahagia.

Jelas Bianca tak bisa menghabiskan banyak waktu lagi dengan Scorp dan Rose. Namun, Al juga sibuk dengan urusannya masing-masing. Ia jadi lebih populer dan punya teman-teman dekat barunya. Setiap Bianca akan duduk bersama Al, selalu ada gadis-gadis lain yang lebih dahulu mengerubungi laki-laki itu.

Mereka masih bertegur sapa setiap berpapasan namun tak ada lagi pertemuan dan percakapan hangat seperti dulu. Al menjadi berbeda. Bianca pun merasa dirinya berubah. Entah mengapa ia merasa mereka tak lagi bisa memahami satu sama lain seperti dulu. Dan Bianca sebagaimananya ia hanya memilih menerima keadaan.

Ia memilih menyibukkan dirinya dengan buku-buku. Membaca dan membaca untuk mengisi hari-harinya dan mencoba mengusir rasa sepi yang ia rasakan. Ia juga mempelajari mantra-mantra sihir yang belum ia kuasai sebelumnya. Bianca benar-benar tertarik mempelajari mantra Patronus. Ia juga ingin tahu seperti apa bentuk patronusnya. Bianca berhasil merapalkan satu Patronus utuh dan hasilnya membuat ia terdiam kehilangan kata-kata.

Bentuk patronusnya adalah asp. Asp adalah sejenis ular berbisa. Nama lain ular ini adalah Ular Kobra Mesir. Namun bukan fakta tentang ular ini yang membuat Bianca kehilangan kata-kata. Tetapi singkatan Asp merupakan singkatan nama panjang seseorang yang begitu dikenalnya. ASP "Albus Severus Potter". Belum lagi fakta bahwa Al pernah menunjukkan bentuk patronusnya pada Bianca dulu. Bentuk patronusnya adalah Asp.

Bianca tahu persis apa artinya memiliki bentuk patronus yang sama dengan Al. Ia tahu betul apa maknanya. Ia hanya tak sanggup untuk mengakui kebenaran. Ia tak berani untuk terang-terang menyampaikan apa yang ia rasakan. Karena bentuk patronus utuh hanya bisa dicapai ketika sang perapal benar-benar fokus pada saat-saat bahagianya.

Patronus Lily Evans adalah rusa betina, pasangan patronus milik James Potter,rusa jantan. Hal ini menunjukkan saat bahagia Lily adalah saat-saat yang ia lalui bersama James. Dan Severus Snape yang benar-benar menyukai Lily bahkan sejak saat sebelum mereka memasuki Hogwarts memiliki bentuk patronus rusa betina.

Dan disinilah Bianca Black. Kembali terpaku masih menggenggam tongkat sihirnya. Menatap asp yang mengelilingi ruangan dengan melata diatas udara. Bianca Black menatap nanar patronusnya sampai yang tersisa hanyalah dirinya sendiri dalam ruangan. Ia tak bisa lagi membohongi perasaannya. 

Karena ia sebenarnya tidak hanya mengagumi ataupun menyukai sahabat laki-lakinya itu. Ia mencintainya. Ia mencintai Albus Potter. 

Dan ia harus siap dengan dua pilihan yang akan ada. Mengungkapkan perasaannya dengan risiko Albus akan menjadi lebih sulit untuk digapai. Atau menggubur perasaannya dalam-dalam, sedalam Danau Hitam, agar ia tetap bisa berada di sisi sahabatnya. 

Hanya sebatas sahabat. 

Sahabat.

THE END

[1] Found ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang