Sasa sudah berada di dalam kelas, dia melihat ke arah mejanya, di sana sudah ada Indi yang sedang tersenyum senyum sendiri melihat handphonenya
"hai, lo lagi ngapain sampe senyum senyum sendiri gitu" sapa Sasa
"oh hai Sa, lo baru dateng ya" ucap Indi sambil memainkan handphonenya, Sasa hanya memutar bola matanya malas
"Sa lo tau gak" ucap Indi
"enggak" ucap Sasa
"ih gue belum selesai ngomong tau" kesal Indi
"iya iya, tau apa emangnya" ucap Sasa
"gue jadian sama Bagas" ucap Indi
"WHAT, LO JAD-" teriakan Sasa terpotong karena Indi membekap mulut Sasa
"lo bisa gak sih gak teriak" kesal Indi
"sorry gue kelepasan, lo jadian kapan sama Bagas ?" tanya Sasa
"kemarin lusa" jawab Indi
"kemarin lusa, kenapa lo baru kasih tau gue sekarang" ucap Indi
"ya sorry gue gak kepikiran buat kasih tau lo, gue kira lo udah tau karena Natha cerita" ucap Indi
"dia gak cerita tuh, tapi ada traktiran dong" ucap Sasa
"lo mah kalo traktiran aja cepet, iya ada nanti istirahat" ucap Indi
"yey lo baik deh" ucap Sasa
"gue emang selalu baik kali" ucap Indi
"wes ada yang udah jadian nih" ledek Natha ketika sampai di meja Sasa dan Indi
"apaan sih lo" ucap Indi
"ada traktiran dong, iya gak" ucap Natha
"minta aja sana sama Bagas" ucap Indi dingin
"yah mbak jangan dingin dingin dong nanti beku jadi es baru tau" ledek Natha
Sebelum mereka berdua berdebat lagi, Sasa akhirnya menengahi
"udah udah, kalian apa apaan sih, Tha lo balik gih ke meja lo, guru udah mau masuk tuh" ucap Sasa
Natha pun pergi menuju mejanya karena guru yang akan mengajar sudah berada di depan kelasnya
¤¤¤
Krriiingg..krriiingg.. Bel istirahat pun berbunyi
"woy kalian mau ke kantin kan, bareng sama gue aja" ucap Natha
"boleh" timpal Sasa
"yaudah yu, gue udah laper nih" ucap Indi
Mereka bertiga pun keluar kelas menuju kantin. Sasa berjalan di depan mendahului Natha dan Indi"Sa tungguin napa" ucap Indi
"ayo dong, kalian jalannya lama" ucap Sasa
Di depan Sasa ada genangan air, namun Sasa tidak mengetahuinya"Sasa awas" ucap Natha
Namun terlambat, Sasa sudah menginjak genangan air itu dan badannya tidak bisa seimbang dan akan terjatuh
'eh ko gak kerasa sakit ya, apa gue ada di surga, eh tapi masa gara gara kepeleset aja mati' batin Sasa
Sasa mencoba membuka matanya, dan ternyata ada Kevan yang menangkap Sasa ketika Sasa akan terjatuh. Mata Kevan dan Sasa bertemu, mereka bertatapan cukup lama
"khemm, di sini masih ada orang woy" ucap Bagas
Ucapan Bagas menyadarkan mereka berdua, Sasa yang sadar lebih dulu menjauhkan badannya dari Kevan
"emm thanks" ucap Sasa gelagapan
"eh sama sama" ucap Kevan kaku
"mangkannya lo kalo jalan hati hati dong" ucap Natha yang sudah berada di dekat Sasa
"ya gue kan gak tau ada genangan air di situ" ucap Sasa
"udah udah, mending kita ke katin" ucap Indi
Mereka semua berbarengan pergi ke kantin, Sasa dan Indi mereka jalan terlebih dahulu
"wes bro ada kemajuan lo" ucap Bagas
"apaan sih" ucap Kevan
"lo tinggal ungkapin perasaan lo aja ke dia" ucap Bagas
"gue belum siap deh" ucap Kevan
"gak papa kalo lo belum siap, asal jangan kelamaan aja nanti dia di ambil orang" ucap Natha
¤¤¤
Di sisi lain Fian melihat kejadian Sasa dan Kevan
"aarrggh ngapain coba Kevan ada di sana, harusnya yang nolongin Sasa itu gue" ucap Fian
"kenapa gue jadi kesel gini sih" ucap Fian
"nih hati kenapa jadi panas gini sih, apa gue cemburu, gak gak boleh, gue gak boleh cemburu, aarrggh gue pusing" ucap Fian sambil pergi dari sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck The Love Of a Badboy
Teen FictionSemua orang berhak beranggapan bahwa masa masa SMA adalah masa masa paling indah saat remaja. Namun, di masa masa indah itu tidak selamanya hanya mengandung suka, dibelakang suka pasti ada duka yang menanti perannya. Sebagaimana halnya yang terjadi...