Sasa dan Indi sekarang sudah berganti pakaian, mereka sekarang berjalan menuju kantin untuk membeli makanan ringan.
"Sa menurut lo Bagas itu gimana sih ?" tanya Indi
"ya menurut gue sih baik, perhatian orangnya ya pokoknya gitulah, emang lo kenapa sih" jawab Sasa
"ya gue suka sama dia, tapi gue takut sakit hati Sa" ucap Indi
"kalo lo suka sama dia, lo perjuangin dia, tapi kalo lo masih takut untuk sakit hari artinya lo belum siap untuk masuk ke dalam dunia percintaan" jelas Sasa
"tapi menurut lo dia juga suka gak sih sama gue ?" tanya Indi lagi
"ya menurut penglihatan gue sih, kayaknya dia ada rasa juga deh sama lo, buktinya waktu tadi lo kena bola basket dia khawatir banget sama lo" jawab Sasa
"hmm, jadi sekarang gue harus apa Sa" ucap Indi
"ya kalo lo beneran cinta, lo kejar cinta lo, tapi kalo lo masih ragu, lo pertimbangin aja dulu" saran Sasa
"hmm oke gue bakalan coba saran lo" ucap Indi
Tiba tiba Natha Cs menghampiri mereka dan duduk bersama mereka di kantin
"kalian ngapain ke sini ?" tanya Sasa dingin
"yaelah jangan dingin dingin dong ngomongnya biasa aja" ucap Bagas
"ya terserah gue" ucap Sasa masih dingin
"kalian gak keberatankan kita duduk di sini ?" tanya KevanSasa yang tadinya akan menjawab pertanyaan Kevan dipotong oleh Indi
"boleh ko" ucap Indi santai
Suara siswi yang sedang berada di kantin menjadi sangat ribut, mereka sedang membicarakan Sasa dan Indi yang duduk bersama dengan Natha Cs
"nih orang orang bisa gak sih gak ribut gini" ucap Sasa kesal
"yaelah lo ini, jangan di dengerin lah" ucap Natha
"gimana jangan di dengerin orang gue masih punya telinga juga" ucap Sasa semakin kesal
"ya tutup lah telinganya" ucap Natha santai
Ucapan Natha tadi membuat Sasa menahan emosinya pada Natha. Sebelum Sasa berbicara lagi, kevan menengahi perdebatan antara kakak adik kembar ini.
"udahlah kalian ini debat mulu, kalian itu saudara kembar seharusnya kalian itu kompak" ucap Kevan
"lo udah tau kalo Sasa kembaran Natha" tanya Indi kaget
"iya gue udah tau, Bagas juga udah tau ko" jawab Kevan
"udahlah terserah kalian, gue duluan" ucap Sasa sambil pergi dari sana
"eh Sa tungguin, gue nyusul Sasa dulu ya" ucap Indi pada Natha Cs. Natha Cs hanya menjawabnya dengan anggukkan.
"lo sih" ucap Kevan pada Natha
"apa, lagian dia emang gitu, selalu risih sama orang yang ngomongin dia, mangkannya dia gak mau kesekolah bareng gue" ucap Natha
Kevan dan Bagas hanya ber-oh ria
"udahlah ke kelas yu" ajak Natha
"lo aja sana sendiri, kita kan beda kelas" ucap Kevan
"oh gitu ya, mentang mentang kalian berdua satu kelas" ucap Natha meninggalkan mereka berdua
"woy Nat tungguin" teriak Bagas
"tau loh Nat main ninggalin aja" ucap Kevan saat berada di dekat Natha
"lah lo yang bilangkan kita gak sekelas, yaudah gue duluan" ucap Natha
"yaelah lo, gue kan cuma bercanda" ucap Kevan
"ya ya, terserah lo deh" ucap Natha
Mereka bertiga berjalan menuju kelasnya masing masing, walaupun kelas mereka berbeda namun arah kelasnya masih sama yaitu arah jurusan IPA.
Setelah mereka sampai di koridor kelas IPA, merekapun memasuki kelas masing masing.
Natha memasuki kelasnya, dia melihat ke arah Sasa, dia melihat muka Sasa yang sangat kesal"Sa.." panggil Natha
"hmm.." jawab Sasa berdehem
"Sa.." panggil Natha lagi
"hmm.." jawab Sasa
"Sasa.." panggil Natha untuk yang ketiga kalinya
"apaan sih" ucap Sasa kesal
"gak, gak jadi" ucap Natha
"ih lo nyebelin banget ya" ucap Sasa
"ya abisnya lo kayaknya kesel banget sama gue, jangan kesel kesel lah" ucap Natha
"ya lo duluan yang cari gara gara" ucap Sasa
"iya iya gue ngaku salah deh, lo jangan kesel lagi ya sama gue" ucap Natha
"hmm" timpal Sasa
Natha tidak berniat untuk berbicara lagi dengan Sasa, dia tidak mau buat Sasa tambah kesal kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck The Love Of a Badboy
Novela JuvenilSemua orang berhak beranggapan bahwa masa masa SMA adalah masa masa paling indah saat remaja. Namun, di masa masa indah itu tidak selamanya hanya mengandung suka, dibelakang suka pasti ada duka yang menanti perannya. Sebagaimana halnya yang terjadi...