Sasa dan Fian hanya terdiam, mereka terhanyut dalam lamunannya masing masing
"Sa lo tunggu di sini ya" ucap Fian tiba tiba
"lo mau kemana" tanya Sasa"udah lo di sini aja, gue gak akan lama ko" ucap Fian
"oke kalo gitu, jangan lama lama" ucap Sasa, Fian hanya mengangguk
Fian pergi meninggalkan Sasa, namun tak lama kemudian dia datang lagi membawa dua buah es krim coklat
"nih buat lo" ucap Fian sambil menyodorkan es krim pada Sasa
"serius buat gue" ucap Sasa
"iya, ambil aja" ucap Fian, Sasa mengambil es krim di tangan Fian
"thanks" ucap Sasa
"oke, kata orang es krim coklat bisa ngembaliin mood orang yang hilang, tapi gue gak tau juga itu bener apa enggak" ucap Fian
"ya mungkin tergantung orangnya, mood dia akan kembali karena hal yang di sukainya" ucap Sasa
"kalo lo ngembaliin mood lo gimana" tanya Fian
"gue ya, kalo gue sih kalo lagi badmood pasti banyak makan" ucap Sasa
"pantesan pipi lo kayak bakpau" ledek Fian
"ih apaan sih lo" ucap Sasa cemberut
"jangan cemberut gitu dong" ucap Fian sambil mencolek hidung Sasa menggunakan es krimnya
"ih Fian jadi belepotan kan" ucap Sasa
"bodo" timpal Fian
"awas lo, jangan lari lo" ucap Sasa mengejar Fian
"ayo dong kejar wle" ejek Fian
"ih nyebelin lo, udah ah gue cape" ucap Sasa duduk di rerumputan
"dih gitu aja cape" ucap Fian yang ikutan duduk di samping Sasa
"emang lo gak cape gitu" ucap Sasa
"cape sih" ucap Fian
"yeeh sama aja dong, oh ya itu ada apaan Yan di muka lo" ucap Sasa
"ada apaan emangnya" ucap Fian
"sini deh deketan dikit" ucap Sasa
Ketika Fian mendekatkan wajahnya, Sasa membalas perbuatan Fian tadi ke dirinya
"Sasa lo ya" ucap Fian
"apa hahaa puas gue wle" ledek Sasa
"woy jangan lari, muka gue jadi kotor nih" ucap Fian
"bodo amat" ucap Sasa
Sasa berlari di tepian danau, namun Sasa tidak melihat bahwa pijakannya terkena air dan mengakibatkan tempat itu licin, Sasa pun terpeleset
'loh ko gak sakit ya, apa gue udah mati' batin Sasa
Sasa membuka matanya perlahan, ternyata Fian dengan sigap menahan tubuh Sasa agar tidak jatuh
"eh sorry" ucap Sasa
"mangkannya jangan lari larian kalo jatoh ke danau gimana coba" ucap Fian
"biarin kan ada lo" ucap Sasa
"dih gue mah ogah nolongin lo" ucap Fian
"dih jahat banget lo" ucap Sasa
"udah ah pulang yu, udah mau siang juga" ucap Fian
"yaudah" timpal Sasa
Mereka berdua pun berjalan menuju parkiran motor yang ada di sana. Fian melajukan motornya menuju perumahan Sasa
"thanks ya buat hari ini" ucap Sasa
"oke, lo gak mau gue anter sampe rumah" ucap Fian
"gak usah lagian rumah gue deket juga dari sini, yaudah lo hati hati ya" ucap Sasa
"lo juga hati hati" ucap Fian
Sasa hanya mengangguk, dan melangkah pergi meninggalkan Fian. Fian tersenyum melihat punggung Sasa yang mulai menjauh, dia pun menjalankan motornya menuju rumahnya
Sasa akhirnya sampai di depan rumahnya, dia pergi menuju taman di belakang rumahnya, dia menangis akan kejadian dia bertemu lagi dengan Axel. Ya Axel, seorang lelaki di masa lalu Sasa yang membuat hati Sasa hancur berkeping keping hingga membuat Sasa terpuruk dalam kesedihan yang cukup lama. Entah mengapa saat ini dia datang kembali mencari Sasa, di saat Sasa mulai keluar dari keterpurukan yang telah Axel buat.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck The Love Of a Badboy
Teen FictionSemua orang berhak beranggapan bahwa masa masa SMA adalah masa masa paling indah saat remaja. Namun, di masa masa indah itu tidak selamanya hanya mengandung suka, dibelakang suka pasti ada duka yang menanti perannya. Sebagaimana halnya yang terjadi...