Chaptet 41

59 2 0
                                    

...


Di kantin

"kalian baru dateng, tumben berdua Sasa mana" tanya Kevan

"dia tadi katanya mau ke toilet dulu" jawab Putri, Kevan hanya mengangguk

Selang beberapa menit kemudian Sasa belum juga datang

"Sasa lama banget ke toiletnya, makanan gue aja udah abis" ucap Indi

"emang Sasa bilang mau nyusul ke sini" tanya Bagas

"iya tadi dia bilangnya sih gitu" ucap Indi

"tapi ko gak datang datang 5 menit lagi udah mau bel masuk" ucap Bagas

"mungkin dia gak jadi ke sini kali, kita ke kelas aja yuk mau bel juga kan" ucap Putri

"yaudah yuk, siapa tau Sasa ada di kelas" ucap Indi

Mereka semua pun pergi meninggalkan kantin menuju kelasnya masing masing


Setelah sampai di kelas Indi melihat ke arah mejanya, tidak ada Sasa bahkan tas Sasa juga tidak ada

"woy ada yang tau Sasa kemana gak" tanya Indi pada siswa yang ada di dalam kelas

"tadi sih gue ketemu dia, dia minta gue ambilin tasnya katanya dia mau pulang cepet karena badannya gak enak" ucap Ina

"oh oke thanks" ucap Indi

"gak biasanya Sasa pulang cuma gara gara gak enak badan, biasanya juga dia ke UKS, ada apaan yah" gumam Indi

"Nat Sasa kenapa sih" tanya Indi

"gak tau" ucap Natha cuek

Sebenarnya Natha merasa hatinya tidak tenang, dia mengkhawatirkan keadaan Sasa, dia mencoba mengirim pesan tapi tidak ada balasan dan dia juga mencoba menelphone Sasa namun handphone Sasa tidak aktif, Natha sangat gelisah saat itu

¤¤¤

Akhirnya waktu pulang pun tiba

"hm Put kayaknya aku gak bisa anter kamu pulang deh, perasaan aku gak enak soal Sasa" ucap Natha

"gak papa ko, aku ngerti ko pasti kamu khawatir banget kan sama Sasa" ucap Putri

"makasih kamu udah ngertiin aku" ucap Natha

"iya, yaudah gih kamu buruan pulang takut Sasa kenapa kenapa" ucap Putri

"yaudah aku pulang yah, kamu hati hati" ucap Nath

"kamu juga hati hati" ucap Putri, Natha hanya mengangguk dan melangkah pergi


Tak lama Natha pergi, Fian datang ke kelas Sasa

"Indi" panggil Fian

"iya" ucap Indi menghampiri Fian

"lo tau Sasa di mana gak" tanya Fian

"katanya sih dia pulang cepet karena gak enak badan, gue juga gak tau, gue gak ketemu dia waktu dia pulang" ucap Indi

"oh gitu thanks yah" ucap Fian sambil melangkah pergi

'duh gue harus cari Sasa kemana, gue kan gak tau rumah dia arrggh' batin Fian

¤¤¤

Di lain tempat, Natha sudah berada di rumahnya dia mencari keberadaan Sasa

"Sa Sasa lo dimana" teriak Natha mencari Sasa

Natha sudah mencari di setiap sudut rumahnya, namun Natha tidak menemukan Sasa

"cuma ada satu tempat yang belum gue periksa" gumam Natha

Natha segera berlari menuju taman belakang rumahnya dan menaiki rumah pohon yang ada di sana, setelah Natha sampai di atas, dia melihat Sasa di salah satu sudut rumah pohon tersebut

"Sasa" ucap Natha menghampiri Sasa

Sasa segera memeluk Natha dengan erat, Natha tau bahwa keadaan Sasa saat ini sangat tidak baik dia pun membalas pelukan Sasa

"Sa lo kenapa, coba cerita sama gue" ucap Natha pelan pelan

"gu hiks gue hiks" Sasa susah berbicara karena dia sedang menangis

"udah lo ceritanya nanti aja, lo puasin nangis lo dulu, dan lo tenangin diri lo dulu baru lo cerita" ucap Natha

Sasa menangis sejadi jadinya di pelukan Natha, dia merasa aman jika dekat dengan Natha, tangis Sasa pun mulai mereda

"lo udah mendingan" ucap Natha, Sasa hanya mengangguk

"sebenarnya ada apa sih" ucap Natha

"Fian Tha Fian sama aja" ucap Sasa

"Fian, sama maksud lo" ucap Natha

"Fian sama aja kayak Axel, dia dia hiks" Sasa mulai menangis lagi

"udah lo jangan nangis, gue paham sekarang, dasar brengsek si Fian gue bakalan kasih pelajaran buat dia" ucap Natha

"lo jangan nangis lagi, air mata lo gak pantes buat cowo kayak Fian" ucap Natha menenangkan Sasa

"Tha apa gue gak pantes yah buat di cintai" ucap Sasa

"lo pantes ko buat di cintai, pantes banget malah, cuman cowo yang gak punya otak aja yang mempermainin cinta lo" ucap Natha, Sasa hanya terdiam

"yaudah sekarang kita turun yuk, lo jangan nangis lagi, gue gak mau air mata lo terbuang sia sia" ucap Natha, Sasa mengangguk meng-iyakan

Mereka pun turun dari rumah pohon, Natha mengantar Sasa menuju kamarnya

"yaudah lo bersih bersih sana, gue juga mau ke kamar dulu" ucap Natha

"iya" timpal Sasa

Sasa telah selesai membersihkan dirinya, dia merebahkan dirinya di atas kasur, tanpa disadari Sasa tertidur karena dia telalu cape menangis

Natha memanggil Sasa untuk makan malam. Tok.. Tok.. Tok Natha mengetuk pintu kamar Sasa

"Sa Sasa, turun yuk makan malem dulu" ucap Natha, namun tidak ada sahutan di dalam

Natha pun takut terjadi sesuatu pada Sasa, dia segera membuka pintu kamar Sasa yang kebetulan tidak di kunci, setelah membuka pintu Natha mendapati Sasa yang sedang tertidur

"ternyata dia tidur" ucap Natha

Natha menghampiri Sasa dan menyelimutinya

"hmm kenapa lo yang harus merasakan pahitnya dunia cinta, lo udah dua kali di sakitin karena cinta, tapi gue yakin lo kuat buat ngadepin masalah ini, gue akan selalu ada di samping lo Sa saat lo ngadepin semua masalah ini" ucap Natha sampil mengelus pelan rambut Sasa

"semoga lo sekarang mimpi indah setelah lo menghadapi kenyataan yang buruk" ucap Natha

Natha mengecup kening Sasa dan pergi dari kamar Sasa

Stuck The Love Of a BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang