Sasa masuk ke dalam rumahnya, dia masuk dengan mengendap endap dia berharap agar Natha tidak mengetahuinya. Namun dugaan Sasa salah, Natha tetap mengetahui Sasa telah datang, karena tadi Natha mengintip dari jendela kalo Sasa diantar oleh Kevan.
"lo ngapain ngendap ngendap kaya maling aja" ucap Natha mengagetkan Sasa
"eh Natha, lo dari kapan di situ" ucap Sasa sambil cengengesan
"dari tadi, baju lo kenapa kotor gitu ?" tanya Natha datar
"oh, ini tadi gue.. gue.." ucap Sasa berfikir
"gue apa hah, abis dibully sama Fian Cs" ucap Natha sinis dan terlihat membentak Sasa
"lo apaan sih, yaudah deh gue mau ke atas dulu" ucap Sasa sambil berlari ke lantai atas menahan air matanya
"dia kenapa sih" ucap Sasa lirih
Sasa sekarang sedang menangis di balkon kamarnya, dia baru pertama kali dibentak oleh Natha.
"dari pada gue nangis terus, mending gue ngebersihin diri" ucap Sasa bermonolog
Sasa bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai, dia mengistirahatkan dirinya di balkon kamarnya sambil bermain gitar.
Tok..tok..tok.. Pintu kamar Sasa di ketuk oleh Natha, namun Sasa tidak membukakan pintu kamarnya.
"APAAN" ucap Sasa berteriak
"TURUN, MAKAN MALAM DULU" ucap Natha tak kalah berteriak
"LO DULUAN AJA, GUE BELOM LAPER" teriak Sasa lagi
"YAUDAH, TAPI JANGAN KAYA ANAK KECIL NGURUNG DIRI DI KAMAR, LO UDAH BESAR SA" ucap Natha.
Sasa tidak menyahut lagi, Natha pun turun kebawah untuk makan malam duluan. Sasa tidak berniat untuk keluar kamar maupun makan malam, dia memilih untuk menenangkan dirinya di balkon kamar sambil bermain gitarnya. Tiba tiba handphone Sasa berdering tanda ada panggilan masuk, ternyata yang menelphonenya adalah Indi.
"Ngapain nih anak malem malem gini nelphone" gumam Sasa
Tanpa fikir panjang lagi Sasa mengangkat telphone dari Indi
"hallo" ucap Sasa
"lo ngapain Sa ngurung diri di kamar, kaya anak kecil tau gak" ucap Indi di sebrang sana
"kata siapa gue ngurung diri di kamar, orang enggak juga" ucap Sasa berbohong
"alah, lo gak bisa bohong sama gue, tadi Natha nelphone gue katanya lo ngurung diri di kamar sampe gak makan malam lagi" ucap Indi
"ya abisnya gue kesel sama Natha" ucap Sasa
"emang lo kesel kenapa ?" tanya Indi
Sasa pun menceritakan semua yang terjadi tadi siang kepadanya pada Indi
"jadi gitu" ucap Sasa
"lo yang harusnya bersikap dewasa Sa, Natha kaya gitu karena dia khawatir lo kenapa napa Sa. Lo harus ngertiin Natha juga, bukan Cuma Natha yang harus ngertiin lo aja Sa" jelas Indi
"ya, lo bener Ndi, gue yang egois disini, jadi sekarang gue harus apa Ndi" ucap Sasa
"ya sekarang lo harus belajar bersikap dewasa, jangan kaya anak kecil, lo ngurung diri di kamar" saran Indi
"oke, gue bakalan coba saran lo" ucap Sasa
"yaudah kalo gitu gue tutup ya telphonenya, ngantuk nih" ucap Indi
"oke, makasih sarannya Ndi, good night" ucap Sasa
"good night" balas Indi
Sambungan telphone pun terputus. Waktu semakin larut malam, namun Sasa tidak bisa tidur. Sasa memutuskan untuk turun ke lantai bawah, dia mengambil beberapa snack dan minuman di dapur, lalu dia pergi ke balkon dekat kolam renang di rumahnya. Tiba tiba Natha menghampiri Sasa.
"lo ngapain di sini, ini udah larut malam loh" ucap Natha
"hmm, gue gak bisa tidur, lo sendiri kenapa belom tidur" ucap Sasa
"sama, gue juga gak bisa tidur" ucap Natha, Sasa hanya ber-oh ria
"hmm, Sa gue mau minta maaf" ucap Natha
"eh, minta maaf kenapa, lagian lo gak salah apa apa ko" ucap Sasa"ya karena sikap gue tadi siang, gue udah ngebentak lo Sa" ucap Natha
"lo gak salah Tha, gue yang salah, gue terlalu egois disini dan sikap gue childish banget ya Tha" ucap Sasa
"gue minta maaf Tha, udah buat lo kesel" ucap Sasa sambil menangis di pundak Natha
"udah lo jangan nangis lagi, gue bersikap kaya gitu juga karena gue gak mau lo kenapa napa Sa" ucap Natha sambil mengusap lembut puncak kepala Sasa
"tapi kalo gue pikir pikir lagi, gue terlalu berlebihan. Gue tau kalo lo itu gak lemah Sa, gue yakin lo bisa ngelawan Fian Cs, jadi gue gak akan ngelarang lo berurusan sama Fian Cs, tapi gue bakalan mantau lo terus. Kalo Fian Cs udah keterlaluan banget gue akan turun tangan" jelas Natha panjang lebar
Sasa sama sekali tidak menyahut ucapan dari Natha tersebut, ternyata ketika Natha melihat ke arah wajah Sasa, Sasa telah pulas tertidur.
"nih anak gue lagi ngomong dia malah tidur" gumam Natha
Natha kemudian mengangkat Sasa menuju kamar Sasa di lantai dua.
"semoga lo mimpi indah ya" ucap Natha sambil mengusap lembut puncak kepala Sasa
Natha pun keluar dari kamar Sasa, dia pergi ke kamarnya untuk tidur, dia tidak mau jika besok dia kesiangan pergi ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck The Love Of a Badboy
Novela JuvenilSemua orang berhak beranggapan bahwa masa masa SMA adalah masa masa paling indah saat remaja. Namun, di masa masa indah itu tidak selamanya hanya mengandung suka, dibelakang suka pasti ada duka yang menanti perannya. Sebagaimana halnya yang terjadi...