Keesokan harinya, pada pukul 06.30 tidak ada tanda tanda Sasa akan bangun
Natha sekarang sudah bersiap untuk pergi sekolah, namun dia tidak melihat Sasa turun ke lantai satu. Natha pun memutuskan untuk pergi ke kamar Sasa. Di kamar Sasa, Natha mendapati Sasa yang masih tertidur
"nih anak udah siang juga masih tidur aja" gumam Natha
"Sa, bangun Sa udah siang" ucap Natha membangunkan Sasa
"apaan sih, lo ganggu tidur gue aja" ucap Sasa sambil tertidur lagi
"Sa ini udah siang, lo mau telat ke sekolah lagian hari ini hari senin Sa, kita masuk lebih awal sekarang" ucap Natha
"duh lo bawel banget sih, emang sekarang jam berapa sih" ucap Sasa kesal
"sekarang udah jam 06.40 Sa" ucap Natha
"apa lo bilang jam 06.40, kenapa lo gak bangunin gue" ucap Sasa
"lah, emang dari tadi gue ngapain di sini, dasar kebo lo" ucap Natha
"yaudah gue mau mandi dulu, lo kalo mau berangkat sekarang gak papa berangkat aja" ucap Sasa
"lo yakin gak mau gue tungguin" ucap Natha
"gue yakin, lagian kalo lo nungguin gue lo bakalan telat, udah sana duluan aja" ucap Sasa
"yaudah kalo gitu gue duluan ya" ucap Natha pergi dari kamar Sasa
Sasa segera bergegas untuk bersiap ke sekolahnya. Setelah Sasa selesai bersiap, dia langsung pergi menuju halte untuk menunggu angkutan umum dia tidak memikirkan untuk sarapan terlebih dahulu.
"duh 5 menit lagi bel masuk lagi, udah deh ini mah gue telat beneran" gumam Sasa
Di depan perumahan Sasa bertemu dengan Fian
"lo kesiangan ya, ayo buruan naik" ucap Fian
Sasa tidak berniat untuk berbicara dengan Fian, dia hanya menatap Fian dan berlalu meninggalkan Fian, Sasa meneruskan jalannya menuju halte
"eh lo mau kemana" ucap Fian sambil mengikuti Sasa dengan motornya, Sasa hanya diam dan terus berjalan
"lo mau kemana sih, buruan naik ini udah telat banget" ucap Fian
"ya kalo udah telat lo duluan aja sana, ngapain juga ngikutin gue" ucap Sasa
"kan gue udah bilang lo sekarang berangkat sekolah sama gue" ucap Fian
"tapi guenya gak mau" ucap Sasa
"gue bilang gak ada penolakan" ucap Fian
"hmm terserah lo deh, tapi gue tetep gak mau bareng sama lo ya" ucap Sasa
Sasa melihat ada angkot yang mengarah padanya, dia melambaikan tangannya untuk memberhentikan angkot tersebut. Namun setelah angkot itu akan berhnti, Fian tiba tiba berteriak
"Pak jalan aja, dia berangkat sama saya" teriak Fian pada supir angkot tersebut
Angkot itu yang tadinya mau berhenti menjadi tidak jadi karena teriakan Fian
"lo apa apaan sih, ini udah siang tau gak" kesal Sasa
"ya karena udah siang mending lo bareng sama gue, daripada makin siang terus hukuman telatnya makin berat" ucap Fian
"oke gue ikut lo" ucap Sasa pasrah
"nah gitu dong, buruan naik" ucap Fian
Sasa akhirnya naik ke atas motor Fian dengan terpaksa
'daripada gue gak nyampe nyampe ke sekolah, terpaksa deh ikut nih anak' batin Sasa
Mereka berdua pun berangkat menuju sekolahnya. Fian melajukan motornya dengan sangat kencang
"Woy, lo udah gila apa, pelan pelan kali bawa motornya, lo mau bunuh gue" teriak Sasa
"ya kan sekarang udah siang, gue gak mau makin telat sampe sekolahnya, udah lo tenang aja, pegangan" teriak Fian
"alah bilang aja lo mau modus" gumam Sasa
"apa, lo bilang apaan" teriak Fian
"gak gue gak bilang apa apa" ucap Sasa setengah berteriak
Mereka melanjutkan pergi ke sekolah dengan berdiam diaman, tidak ada yang berbicara lagi saat itu. Mereka sudah sampai di depan sekolah saat ini, namun mereka tidak bisa masuk karena gerbangnya telah ditutup
"lo sih" ucap Sasa menyalahkan Fian
"loh kenapa gue" ucap Fian
"ya lo, gara gara lo gue telat, kalo aja tadi lo gak teriak sama supir angkotnya gue udah ada d sini kali dari tadi" ucap Sasa
"ya itu gara gara lo juga kali, kalo lo tadi mau gue anter tanpa harus gue rayu dulu, kita udah ada di sini juga dari tadi" bela Fian
"ya oke gue yang salah, terus kita gimana sekarang" ucap Sasa
"ya mau gimana lagi, kita tunggu aja gerbangnya dibuka" ucap Fian
Mereka berdua sekarang sedang menunggu gerbangnya di buka
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck The Love Of a Badboy
Novela JuvenilSemua orang berhak beranggapan bahwa masa masa SMA adalah masa masa paling indah saat remaja. Namun, di masa masa indah itu tidak selamanya hanya mengandung suka, dibelakang suka pasti ada duka yang menanti perannya. Sebagaimana halnya yang terjadi...