Arga
Saat gue tiba di depan kelas, gue lihat semua siswa pada berhamburan keluar kelas. 'Udah gue duga. Hari ini free class.' gumam gue dalam hati.
Saat gue ingin melangkahkan kaki gue dari depan kelas, tiba-tiba ada yang nepuk bahu gue dari belakang, ya siapa lagi kalau bukan si Gio temen sebangku gue yang terkenal sebagai player. Bayangkan! Hampir semua cewek di sekolah ini pernah dipacarin sama dia! Mukanya sih gak sebanding sama gue. Kalau dibandingin sama gue, mungkin lebih gantengan gue.
"Hari ini free class, Ga." ucap Gio seraya menopang lengannya di bahu gue.
"Udah tau."
"Yaudah, kita ke cafe biasa kuy."
"Ayo ayo aja sih guenya. si Rama gimana tuh?"
"Ini sekarang gue mau nelfon." ucap Gio seraya mengeluarkan telepon genggamnya.
Kesya
Sesampainya di kelas. Aku langsung berjalan menuju bangku yang disana sudah terlihat Rina sedang memegang telepon genggamnya.
"Ditolak lagi?!" Teriak Rina sambil berdiri dari tempat duduknya. Aku hanya menganggukan kepala ku lalu memasukan kotak bekal itu ke dalam tas ku.
"Lo yakin masih mau berjuang buat ngedapetin dia?" tanya Rina seraya kembali duduk di bangku sebelahku.
"Gue yakin. Yakin banget. Apa salahnya buat mencoba kan?"
"Kalau itu mau lo, ya gue bisa apa. Gue cuma bisa nyemangatin aja." ucap Rina sambil tersenyum kepadaku. Aku hanya membalasnya dengan anggukan dan senyuman simpul ku saja.
"Gue pulang dulu, Rin. Lo mau bareng?" tanya ku sambil menggendong tas di bahu kanan ku.
"Gak usah. Gue udah di jemput sama sopir gue."
"Yaudah, kalo gitu gue duluan ya."
ucap ku sambil melangkahkan kaki ku keluar kelas.Arga
Saat ini gue sedang di cafe tempat biasa gue nongkrong sama sohib-sohib gue.
Oke! Gue bakalan ngenalin satu persatu sohib gue ke kalian.
Gio Nirmala, kerap disapa Gio. Gio ini orangnya gak tau malu, player lagi. Kalo kalian, para jomblo yang mau nanya-nanya cara ngedeketin cewek kaya gimana. Kalian bisa tanya ke Gio. Dia tau semuanya. Ekhem, khusus yang cowok doang ya.
Rama Guntoro, kerap disapa Rama. Rama ini orangnya sama kaya Gio, tapi bedanya kalo Rama ini sok jaim di depan orang yang baru dia kenal. Rama ini anaknya keren banget. Banyak cewek-cewek yang ngejar dia, tapi dia cuekin karena dia udah punya cewek, Sinta namanya.
"Eh kalian tau gak?" tanya Gio seraya membenarkan posisi duduknya.
"Gak tau lah. Kan lo nya belom ngasih tau, bego." jawab Rama dengan entengnya seraya menaruh telepon genggamnya di atas meja cafe.
"Gue belom selesai ngomong, bego."
"Lo yang bego." ucap Rama tidak mau kalah dari Gio.
"Dimana-mana gue itu orangnya pinter. Buktinya! Gue pinter menaklukan semua cewek yang ada di sekolah." ucap Gio dengan percaya dirinya.
"Halah! Pinter gitu doang bangga lo. Waktu lo disuruh ngejawab soal matematika sama Pak Guntoro aja gak bisa."
"Heh, Jangan keras-keras! Bisa turun nih reputasi gue sebagai cowok idaman." ucap Gio seraya memukul bahu Rama. Gue hanya menggelengkan kepala gue. Mereka udah biasa seperti ini, setiap hari malah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babies
Teen Fiction[WARNING! BEBERAPA PART DI PRIVATE ACAK! UNTUK KALIAN YANG INGIN MEMBACA CERITA KU, KALIAN BISA FOLLOW AKUN INI TELEBIH DAHULU.] "Lo itu cuma cewek cupu! Lo gak pantes jadi cewek gue. Mulai sekarang lo gak usah bawain gue bekal lagi. Lagian gue gak...