Author POV
Sesampainya di rumah. Kesya segera melangkahkan kakinya ke kamarnya yang berada di lantai dua.
"Kesya! Ganti baju, terus turun ke bawah ya! Ada yang mau kakak omongin sama kamu." teriak Rendra dari lantai dasar.
"Iya! Ntar Kesya turun ya! Kalo inget kak." jawab Kesya dengan setengah berteriak. Rendra yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya. Adiknya itu memang menyebalkan.
Kesya
Aku melempar tas gendong ku ke atas sofa yang berada di kamar ku. Setelah itu, aku berjalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaian sekolah ku dengan pakaian rumah ku.
"Ke bawah dulu deh. Siapa tau Kak Rendra mau ngomong penting." gumamku seraya berjalan keluar dari kamar.
Saat aku berjalan menuruni tangga. Disana sudah terlihat Kak Rendra sedang duduk santai di sofa sambil sibuk dengan telepon genggamnya. Segera aku menghampirinya dan duduk di sampingnya.
"Kak Rendra, mau ngomong apa?" tanya ku seraya membuka kaca minus ku. Sebenrnya jika di rumah aku tidak memakai kaca mata itu. Tetapi untuk melengkapi prasarana untuk menjadi perempuan cupu di sekolah, aku terpaksa memakainya.
"Nanti temenin kakak ke pesta tunangan temen kakak ya." jawab Kak Rendra sambil menaruh telepon genggamnya di atas meja.
"Kakak seriusan mau ngajak aku?"
"Dua rius. Bila perlu seribu rius deh. Oh iya, kamu gak perlu berdandan layaknya cewek cupu ya.
Kamu pakaian formal aja. Lagian kan gak mungkin temen sekolah kamu ke acara tunangan temen kakak." jelasnya panjang lebar. Aku yang mendengarnya hanya menganggukan kepala tanda setuju."Jam berapa?"
"Jam tujuh nanti."
"Emang harus sama aku ya kak? Kakak emangnya gak punya pacar gitu? Buat suruh nemenin ke acara tunangan temen kakak aja kayaknya susah banget nyari pasangan." ucap ku yang sebenarnya lebih ke penghinaan.
"Sombong ya kamu. Awas aja, kalo kakak nanti udah punya pacar. Kakak bakalan pamerin kemesraan kakak di depan kamu. Biar kamu iri sama kakak. Sadar diri juga dong, kamu kan jomblo juga. Gimana ada yang mau sama kamu, kalo kamu di sekolah dandanannya kayak nerd gitu. Coba deh kamu dandananya kayak sekarang ini. Rambutnya di gerai. Gak pake kaca mata. Pasti deh semua cowok-cowok di sekolah udah kepincut sama kamu." jelas Kak Rendra panjang lebar. Aku yang mendengarnya hanya mendengus kesal.
"Ada saatnya aku bakalan dandan yang kaya kakak bilang. Ini bukan saat yang tepat kak." ucap ku seraya beranjak dari sofa lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar ku.
Arga
Saat ini gue masih setia duduk di cafe. Tentunya dengan sohib-sohib gue.
"Oh iya! Hampir aja gue lupa." seru gue seraya menepok jidat gue.
"Kalian di undang abang gue ke acara tunangannya dia sama Kak Vinda." ucap gue seraya mengeluarkan kartu undangan dari tas dan memberikan kepada mereka berdua.
"Siap. Jam tujuh ya?" ucap Gio seraya membuka kartu undangannya. Gue yang mendengar hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.
"Gue cabut dulu ya. Hp gue geter mulu nih. Pasti emak gue udah ngomel-ngomel di rumah." ucap gue sambil melihat notifikasi dari hp gue.
"Lah? Kita pulang sama siapa?" celetuk Gio sambil memasang muka gawatnya.
"Gue kan bawa mobil." jawab Rama dengan entengnya. Seketika wajah Gio langsung berbinar.
"Tapi lo gak boleh numpang sama gue." lanjut Rama.
"Rama ganteng, kece dan keren. Anterin gue pulang ya. Please, please, please." rayu Gio sambil memasang puppy eyesnya.
"Gio muka lo jangan digituin. Udah jelek tambah jelek tuh. Iya iya gue anterin lo pulang." ucap Rahma sambil memasang wajah jijiknya.
"Yesss! makasih bro kuhh." seru Gio sambil memasang wajah senangnya.
"Udah selesai kan bertengkarnya? Kalo gitu, gue cabut dulu ya."
"Hati-hati ya bro." ucap keduanya.
"Jangan lupa dateng lo berdua."
"Pasti dateng lah. Siapa sih yang gak mau makanan gratis." ucap Gio dan Rama sambil tertawa. Gue hanya menggelengkan kepala gue lalu beranjak pergi dari cafe itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babies
Teen Fiction[WARNING! BEBERAPA PART DI PRIVATE ACAK! UNTUK KALIAN YANG INGIN MEMBACA CERITA KU, KALIAN BISA FOLLOW AKUN INI TELEBIH DAHULU.] "Lo itu cuma cewek cupu! Lo gak pantes jadi cewek gue. Mulai sekarang lo gak usah bawain gue bekal lagi. Lagian gue gak...