Part 14

51 9 0
                                    

Rina

Aku dibuat bingung sama Kesya, pasalnya semenjak Kesya datang dari pepustakaan dia cuma diam dan pandangannya kelihatan kosong.

"Lo kenapa sih, Sya? Cerita dong sama gue." tanya ku sekali lagi, dari tadi aku berbicara atau menanyakan hal lain Kesya hanya diam saja.

"Lo sakit?"

"Kesya!" aku melambaikan tangan ku di depan wajahnya, tetapi tetap tidak ada respond juga.

"Oke kalo lo gak mau cerita, gue gak maksa kok." kata ku sambil melirik ke depan kelas, disana sudah terlihat guru Biologi yang berjalan meuju kelas ku.

Author POV

Kesya duduk di tepi ranjang sambil memejamkan matanya, berusaha memedam air matanya yang ingin keluar. Ia masih memikirkan ucapan Arga pagi tadi,

Gue cuma mau manas-manasin mantan gue doang.

Gue cuma mau manas-manasin mantan gue doang.

Gue cuma mau manas-manasin mantan gue doang.

Kesya pikir Arga bersikap manis padanya karena Arga mulai mau menerimanya sebagai teman, tapi malah sebaliknya!

"Dia kira, gue apaan?! Yang bisa seenaknya dia pake kalo lagi butuh, dasar cowok gak punya hati!" pekik Kesya sambil meremas bantal yang ada di pangkuannya.

"Eh, tapi gue gak boleh benci sama dia. Gak boleh! Gue harus berjung supaya bisa dapetin hatinya si cowok batu itu! Gimanapun caranya!" gumam Kesya.

Drrrrttt..

Drrrrttt..

"Rina? tumben nelfon," gumam Kesya sambil menekan tombol hijau pada handphonenya.

"Halo, Rin,"

"Kesya! Kenapa tadi lo langsung pulang dan gak nungguin gue dulu?! Lo kenapa sih sebenarnya? Habis dari perpus langsung kusut gitu muka lo! Gue nanya kenapa lonya gak jawab! Sebenarnya apa gunanya gue jadi sahabat lo sih sampe gamau cerita gitu sama sahabatnya sendiri?!"

"Gue lagi sedih nih, Rin-" kata Kesya sambil kembali menahan air matanya yang akan keluar.

"Stop! Stop! Kalo cerita lewat telfon gak enak, gue kerumah lo aja deh ya? Atau kita ketemuan di cafe biasanya?"

"Di cafe biasanya aja deh,"

"Yaudah, 15 menit gue nyampe,"

"Hmm,"

Klik.

Aku mengadahkan kepala ku ke atas agar air mataku tidak jatuh. Aku segera beranjak dari kasur dan segera bersiap untuk menemui Rina.

                               🌸🌸🌸

Kesya duduk di bangku cafe sambil sambil melirik jam tangannya. "Lama banget sih Rina,"

Tring

Pintu cafe berbunyi, Kesya menolehkan kepalanya ke arah belakang, Rina si ratu ngaret akhirnya datang juga

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BabiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang