4. Mengejekku (lagi)

1.2K 101 14
                                    

Hari ini adalah hari yang menyebalkan bagiku.
Ibu ku belum pulang dari luar kota dan sekarang aku harus kesiangan untuk pergi ke sekolah.
Padahal jam pelajaran pertama adalah pelajaran paling menyebalkan bagiku..
Yaa fisika itu lah pelajaran yang rata-rata tidak di sukai oleh para siswa karena gurunya yang kilerr, dan juga karena pelajaran nya yang membuat kepala ku pusing seperti berputar-putar di atas ketinggian

Hampir setiap mata pelajaran yang berbau hitung menghitung rata-rata guru nya kiler. Dan jarang di sukai oleh siswa di sekolah favorit ku itu. 

Aku bergegas mandi dan menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah.

******

Jantung ku berdegup kencang.
Bagaimana tidak, ini adalah hal bodoh pertama yang aku lakukan saat sekolah,
Ya apa lagi nama nya, kalau bukan telat.

Aku menelusuri satu persatu lorong yang menuju ke kelas ku.
Tidak banyak siswa yang berada di luar kelas, hanya siswa yang saat ini olahraga,  itu pun di lapangan dan ada beberapa siswa saja yang mungkin mempunyai keperluan penting yang menyebab kan mereka harus berada di luar kelas.

Tepat di depan ku ada papan dengan bertuliskan XI M4 di atas pintu kelas.
Ya itu adalah kelas ku.

Kemudian aku memperlambat langkah ku dengan perasaan takut dan gugup aku ketuk pintu kelas ku itu.

"Permisi bu, " ucapku dengan nada gugup. Teman-teman ku dengan spontan melihat ku. Pandangan mereka seakan memperlihat kan begitu benci nya mereka padaku..

"Maaf bu saya telat" ucapku lagi.

"Ya saya tahu, silahkan masuk" ucap wanita yang sering di panggil bu nisya itu.

"Terimakasih bu" balasku sambil memberi senyum tipis ku pada nya.

"Iya silahkan, silahkan simpan tas mu dan ibu mau kamu keluar dan mengelilingi lapangan sebanyak 15 kali" ucap bu nisya sambil menujuk ke arah lapangan.

Teman-teman sekelas ku langsung mentertawakan ku.

Mata ku membulat kaget, aku mencoba menahan kesal ku.
Aku menghela nafasku panjang.

"Baik bu" ucapku sambil menunduk dan meninggalkan kelas.

**

"Duh gue malu banget, mana banyak banget yang lagi olahraga, mana ada Pak Bim juga" desis ku kesal.

Sebaiknya aku segera menyelesai kan hukuman ku sebelum jam pelajaran pertama berakhir..

***

Namun hasil nya nihil.  Aku menyelesaikan hukuman ku tepat di bel istirahat.
Mungkin itu karna aku beberapa menit sekali berhenti untuk beristirahat.

Ketika aku sudah menyelesaikan hukuman ku. Aku berjalan menepi dari lapangan, orang-orang di sekeliling lapangan mulai menatapku intens.

Perasaan ku mulai tidak enak, dan benar saja dari arah depan ku ada pasukan dinda dan juna kekasih nya..

Kaki ku mulai sedikit melemas dan tangan ku bergetar hebat.

Dan benar saja mereka menghampiri ku dan mentertawakan ku dengan puas, aku hanya bisa menunduk dan diam.

"Heh dhita loe lama banget ngejalanin hukuman dari bu nisya sampai mau 4 jam pelajaran " ucap salah satu anggota geng nya Dinda sambil tertawa.

"Ya ampun gays kalian kaya yang ga tau aja keadaan dia gimana, iya ga SAYANG" ucap dinda sambil menggandeng tangan Juna, dan benar saja  Juna membalas nya dengan mengecup kening Dinda.

"Heh dhita! Ngomong dong, loe ga bisa ngomong ya? apa selain loe gendut loe juga bisu? " ucap Dinda sambil tertawa jahat dan spontan semua yang ada di keliling ku mentertawakan ku.

Tubuh ku mulai memanas, darah ku seakan mendidih layak nya air yang sedang di panas kan.
Pikiran ku tak karuan, ingin sekali rasa nya aku mengeluarkan kata-kata kasar.

Mereka semakin membuat emosi ku tak terbendung lagi.
.
Dan
.
"Cazzo a tutti, non potete non insultarvi per un giorno, pensi che le donne come me non possano essere arrabbiate," ucap ku sambil menunjuk mereka dengan jari telunjuk ku.

"Non pensi che sia stuto silenzioso e non oserei osare. Ti faro disegnare le tue parole" lanjutku. Aku menghentikan omongan ku dengan membungkam mulut ku sendiri menggunakan tangan ku.

Aku melihat siswa-siswi di sekolah ku kebingungan, apakah ucapan ku ini keterlaluan?  Pikir ku dalam hati.

Namun, spontan mereka mentertawakan ku.
Begitu kaget nya aku.

"Kalian semua, ga salah denger?  seorang cewe kaya dia ngomong bahasa Itali, bener ga tuh bahasa soal nya setiap yang keluar dari mulut loe atau pun dari sikap loe itu tuh ga pernah bener" ucap Dinda padaku sontak saja membuat semuanya mentertawakan ku.

"Hidup loe aja udah salah cewe gendut gimana omongan loe"
Begitu hancur nya aku mendengar perkataan salah satu anggota geng ny Dinda.

Aku langsung berlari dari kerumunan orang-orang yang mengejekku tadi.

**********

Aku menangis sejadi-jadi nya di belakang sekolah ku.

Hati ku sangat hancur dan tidak ada yang bisa aku pikir kan lagi.

Tiba-tiba saja ada suara langkah kaki yang mulai mendekati ku..

Tangisan ku mulai berhenti sejenak tapi cegukan yang menghiasi tangisan ku masih jelas terdengar.

"Sudah jangan terlalu di pikir kan, kamu hebat ko, saya suka kamu yang sekarang, kamu pemberani" suara baritone milik Pak Bim yang sekarang ada di samping ku.

"Kamu berani melindungi diri kamu dari orang-orang yang selalu mengejekmu seperti geng nya dinda itu" lanjutnya sambil memegang pundakku.

"Tapi saya malu Pak, saya malu sama keadaan saya sekarang" balasku sambil menahan isak tangis ku.

"Saya ingin di sukai sama siswa atau pun siswi di sekolah ini saya mau punya temen banyak saya juga mau orang-orang menghargai saya layak nya seorang manusia bukan layak nya seekor hewan ptak" lanjutku sambil mengeluarkan butiran-butiran bening yang meluncur halus di pipi ku.

"Saya bisa bantu kamu, tapi saya minta agar kamu ingin berubah karna diri kamu bukan karna ingin di sukai semua orang"

"Bisa kan? " tanya pak bim padaku.

"Gimana cara nya pak? " tanyaku balik.

"Kamu akan tau cara nya besok lusa, dan saya akan tunggu kamu besok lusa jam 9 pagi di taman komplek dekat rumah saya, kamu tau kan?? " tanya pak bim yang kini memberi senyum tipis nya padaku..

"Baik pak, saya akan menemui bapak besok lusa" balas ku sambil mengusap air mata ku.

Hayyyyy....
Gimana part nya?? Semoga suka yaaaa...
Mau ngapain ya dhita sama pak bim????

Kalo mau tau lanjutan cerita nya jangan lupa vote sama komen nya ya..

Jangan lupa juga follow wattpad nya author.

Oh ya ini terjemahan dari bahasa itali yang tadi di ucapin sama dhita.

Persetan buat kalian semua, tidak bisa apa kalian tidak menghina saya sehari saja, apa kalian pikir perempuan seperti saya tidak bisa marah, jangan kalian pikir selama ini aku diam aku tidak berani kepada kalian, aku akan membuat kalian menarik kata-kata kalian tadi..

Maaf kata-kata nya kasar soal nya dhita kan jarang marah, jadi sekali nya dia marah ya kaya gituh dehh...

Sekali lagi jangan lupa vote sama komen nya yaa...
😊

You Are Different [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang