Mey menulusuri koridor sekolah, menuju kelasnya. Semua pandangan mengarah kepadanya, mungkin kebanyakan yang mengenal dia pasti heran dengan penampilannya yang hampir berubah semua.Terdengar beberapa orang membicarakan Mey, tapi Mey sengaja mengabaikannya. Dia tidak ingin ambil pusing sama sikap mereka.
Setelah sampai diruang kelas, belum banyak siswa yang datang. Hanya beberapa siswa yang ada diruang kelas termasuk Eca dia sudah biasa datang pagi.
Eca sedang membaca komik kesukaannya, dia sama sekali tidak melihat keberadaan ku. Mey menyimpan tasnya lantas duduk disamping Eca, tapi Eca sama sekali tidak melirik Mey.
"Ca..? Ecaa???" Ucapku.
"Hmmm" jawab Eca singkat.
"Ca loe kenapa"
"Gue lagi baca komik ah, jangan ganggu gue" itulah Eca ketika dia sedang melaksanakan aktifitas kesukaannya dia pasti tidak akan mau diganggu.
"Oke" jawab Mey singkat.
Mey langsung mengeluarkan buku pelajarannya, dia mungkin akan lupa pelajaran dua minggu sebelum libur kemarin.
Eca melihatku sebentar, lantas pandangannya menuju buku komiknya lagi."Meyra??" Teriak Eca membuatku sedikit kaget, ada apa dengan Eca??
"Hmmm" balasku.
"Loe beneran Meyra yang gue kenal??"
"Menurut loe" ucapku.
Dia memelukku, dia mungkin tidak menyangka dengan perubahanku sekarang. Mey juga sengaja tidak memberi tahunya, menurut dia itu bukan sesuatu yang penting untuk Eca ketahui.
"Mey sumpah loe beda banget, loe cantik banget Mey. Kenapa loe ngga ngasih tau gue dengan perubahan loe ini"
"Loe juga tau kan Ca, dua minggu sebelum libur juga gue kaya gini ko" jelasku.
"Iyaa gue tau, tapi hari ini loe beda banget Mey"
"Ngga ah biasa aja, udah ya Eca jangan berlebihan ah" jawab Mey seadanya.
Seluruh sekolah gempar dengan berita perubahan Mey, mereka sangat penasaran dengan penampilan Mey sekarang.
Bahkan saat Mey keluar kelaspun semua pandangan hampir mengarah kepadanya, tidak heran jika siswa yang melihat Mey akan langsung menyapa Mey. Beda dengan Mey yang dulu, bahkan untuk menyapapun mereka tidak mau.
Mey berjalan dengan Eca menuju ke kantin, dia sedikit risih dengan keadaan sekarang. Hampir setiap siswa atau siswi yang melihat dirinya akan membicarakannya walaupun omongan mereka tidak begitu jelas terdengar.
"Ca gue ngga nyaman deh sama sikap mereka" bisik Mey, Eca tersenyum dia mengerti dengan keadaan temannya itu.
"Kapan sih loe nyaman sama diri loe Mey"
Mey mendengus kesal dengan perkataan Eca, dia sedang serius sekarang tetapi temannya itu tidak menganggap ucapannya serius.
Mey menarik Eca untuk kembali ke kelas, dia tidak melanjutkan keinginannya untuk ke Kantin. Dia benar-benar tidak nyaman, dia memutuskan untuk membaca buku saja dikelas.
Bel pulang berbunyi, dia bersama Eca berjalan menuju parkiran. Memang, hari ini sedang tidak ada jadwal latihan dengan Pak Bim dan hari ini juga Mey tidak dijemput oleh supirnya. Dia memutuskan untuk ikut dengan Eca untuk membeli novel terbaru yang Eca sangat inginkan, lantas nanti temannya itu akan mengantarnya pulang.
"Ca kita mau langsung ke toko buku?" Tanya Mey.
"Iya soalnya gue udah ngga sabar Mey, udah banyak banget yang punya novelnya. Tapi gue belum"

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Different [TAHAP REVISI]
Ficção Adolescente[Selesai] DiFollow dulu yaaa..☺ . Seseorang bisa saja terlihat sempurna secara fisik. Tapi, tidak semua orang melihat kesempurnaan dari fisik. Mungkin, aku adalah salah satunya. Aku melihat seseorang dari matanya. karena, mata yang akan menjelaskan...