[Justin] Tragedi

914 54 7
                                    

Satu Minggu setelah perjanjian gue ke Kylie untuk berubah, satu kejadian bangsat menimpa gue, gue dipanggil ke ruang keramat yaitu tempatnya anak-anak yang dihakimi karena suka absen tanpa sebab.

 Setibanya gue disana, gue langsung dihujani oleh omelan nya para orang yang menurut gue sok bener. Omelan nya sih masih batas wajar menurut gue, gak mengganggu kuping gue, tapi ketika pak kepsek datang, dia langsung ngatain gue.

"KAMU LAGI KAMU LAGI."

" iya saya pak, Justin."

"PAKE NGEJAWAB LAGI KAMU."

"Iya pak harus dijawab, kan bapa lagi ngomong, ntar kalau gak dijawab jadi krik dong pak."

"SUDAH LIAT ABSEN KAMU? LIAT BERAPA BOLOSNYA?."

"Belum pak."

"LIAT SANA BIAR BISA INTROPEKSI DIRI, GARA-GARA KAMU SEKOLAH INI BATAL DAPAT PENILAIAN TERTINGGI SEKOTA."

"Lah kok saya?"

"Iya kamu, DASAR PEMALAS."

"Saya gak hadir karena ada sebab nya lagian saya udah minta izin ke temen sekelas saya , Martin dan Jaden,  tapi saya gak diizinin, katanya bohong, mulai dari situ saya jadi gak berani eh bukan nya gak berani tapi males, percuma." Tutur gue panjang lebar, kata percuma nya gue tekankan, gue mulai kesal.

"ALASAN SAJA KAMU, KENAPA GAK MINTA IZIN KE GURU?"

"Kalau sama guru diribetin, izin aja diribetin kayak lagi ngejalanin tugas kerajaan aja harus izin ke sana sini bahkan disuruh izin ke kasta paling atas, murid lain aja gak begitu cuma saya aja,"

"Atau karena saya ganteng jadi dilakuin istimewa begitu." Kata gue sambil tertawa.

Pak Kepsek sempat terdiam sebentar, kemudian dia meminta daftar absen kelas gue.

Setelah daftar absen sudah berada ditangan pak kepsek dia langsung menunjukan ke gue.

"Yaelah baru lima belas, udah lebay kayak gitu, itu si Martin udah dua puluh gak dipanggil?." Kata gue sambil menunjuk nama absen Martin, tepat nya Martjin garritsen.

"Martin udah diperingati, lagian baru satu kali dia melanggar, lah kamu hampir setiap bulan, ngapain sih kamu dirumah sampe males ke sekolah? Saya tau dirumahmu gak ada orang nya , orang tua mu cerai , bapak kau trouble maker sama kayak kau."

"Lah gila ni orang bapak saya pake dibawa-bawa, kalau punya masalah sama bapak saya selesaikan secara gentle jangan saya yang dijadiin pelampiasan, kocak."

Pak kepsek langsung menampar gue  dengan sangat keras.

"Anjing." Kata gue, sambil membalas tamparan pak kepsek tak kalah keras.

"BERANI YA KAMU SAMA SAYA." Kata pak kepsek dengan nada yang sangat tinggi sambil menampar gue.

"Iyalah berani situkan manusia, sesama umat manusia kenapa saling takut?."

Pak kepsek kembali menampar gue.

Gue yang tidak terima ditampar, membalas tamparan pak kepsek.

Terlihat salah satu guru melerai kami dan juga terlihat banyak kerumunan orang di luar ruangan.

Guru yang melerai pun lelah karena gue udah emosi banget jadi susah untuk dilerai.

"Siapa pacar Justin? Siapa pun pacarnya panggil ke sini." Kata salah satu guru ke kerumunan murid.

Selang lima menit, salah satu murid melapor ke guru kalau pacar gue gak datang kesekolah sejak dua hari yang lalu.

Gue yg lagi adu tampar sama pak kepsek langsung menghentikan aksi tersebut.

"Saya mengaku saya salah, jadi terserah bapak mau keluarin saya apa enggak,"

"Saya cuma mengaku ke bapak ya, biar cepat kelar, saya gak merasa bersalah, saya cuma mengaku-ngaku salah."

"Iya saya kamu keluarkan, jangan kembali ke sekolah ini saya muak liat kamu, kamu dan bapak mu sama saja, sama-sama trouble maker." Kata kepala sekolah, sambil memberikan surat ke gue.

Gue pun menerimanya dengan kasar.

"Iya terus bapak yang baik, bapak yang baik sampe ngatain orang, bapak kayak cewek." Kata gue, sambil berjalan keluar dari ruangan tersebut.

 Mood gue bener-bener hancur, gue memutuskan buat cabut dari sekolah tanpa mengambil tas gue yang tertinggal dikelas.

YEYY Happy 1K readers

Ada apa yak antara bokap justin dan kepsek sekolahan? akan terungkap kok hihihi....

Akan terungkap di part berapa ya pokoknya masih jauh karena saya sebagai author ini udah males nulis cerita karena i think gue cocok nya jadi readers bukan author.

#maafngebacot

Part pendek sementara

GAMERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang