Hari ini, hari dimana gue dan Justin tidak lagi satu sekolah.Sungguh, gue sangat sedih tapi kata Justin walaupun tidak satu sekolah kami bisa ketemu diluar sekolah.
Tapi kata-kata dia itu hoax, sudah satu minggu setelah dia pindah sekolah, dia selalu tidak ada kabar, pernah sewaktu-waktu gue mampir ke rumah Justin, dia juga tidak ada. Where are you Justin?
Hari ini, gue sedang duduk dikelas sambil melamun memikirkan justin, masa bodo dengan guru yang sedang menjelaskan di depan papan tulis.
Sudah tidak tahan, rasa khawatir dan rasa penasaran terus hinggap di kepala gue, gue langsung izin keluar kelas dengan alasan mau buang air.
Gue segera bergegas ke tempat tongkrongan Justin yang berada di belakang sekolah.
Setiba disana gue melihat ada Martin dan Jaden yang sedang merokok.
"Hai asik banget kayaknya ngerokok nya." Kata gue
"Ada apa? Kusut banget tuh muka." Kata Jaden sambil melihat gue.
"Gue duduk disini ya."
"Iya duduk aja punya umum kok." Kata Martin diselingi dengan tawa nya.
Gue pun duduk dan langsung mencerita kan masalah tentang hilang nya Jstin yang selalu mampir di pikiran gue.
"kalo itu juga gue gak tau." Kata Jaden
"Iya sama gue juga." Kata Martin
"Punya kontak nya baru nya gak?."
Jaden dan Martin terdiam.
"Punya gak?"
Mereka masih terdiam
"Kalian punya kan?"
"Gak ada." Jawab Martin
"Kita juga capek nyariin dia, terakhir ketemu satu minggu yang lalu di sekolahnya."
"Terus dia ada ngomong apa gitu?"
"Dia suruh kita-kita jagain lu, tapi lu kayaknya lesu gini jadi ngerasa gak bisa ngejagain lu." Kata Jaden dengan ekspresi muka yang tidak bisa di artikan.
"Makanya lu jangan nangis, pasti Justin gak bakal hilang lagi, dia cuma butuh waktu." Kata Martin sambil mengusap-usap puncak kepala gue.
"Waktu apa? Waktu buat jauhin gue?"
"Jangan lebay gitu deh." Sinis Jaden
"Kok lu sinis sih?" Tanya gue sambil sedikit membentak Jaden.
"justin itu gak kenapa-napa, percaya sama kita nanti deh kita jalan-jalan ke sekolah dia." Kata Jaden
"Sekarang?" Tanya gue
"Jangan sekarang, lagi belajar."
"Belajar apa? Justin itu gak pernah belajar." Bentak gue ke Jaden dan Martin
"Yaudah sono, lu aja sendiri." Kata Jaden
"Kenapa sih jaden nyebelin banget?" Bentak gue ke Jaden
"Buat ketemu justin itu susah banget soalnya dia lagi me..................." kata Martin, tapi perkataan Martin terpotong karena Jaden menginjak kaki Martin, dan Martin langsung mengerti dengan kode itu
"Meniti masa depan." Kata Jaden.
"Ini bukan waktunya bercanda, dimana Justin?" Bentak gue.
"Seandainya kami tau, kami juga gak akan ketemu Justin kalau bermodal tau sekolah Justin aja." Kata martin
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMERS
FanfictionKisah cinta seorang gamers yang absurd tapi cuek. Biar ga bingung Kalau di judul cerita pake [kylie] berarti itu kylie pov dan kalau di judul cerita pake [justin] berarti justin pov begitupun dengan tokoh lain. HAPPY READING GUYS