[Kylie] Bercanda

1.1K 86 9
                                    

Kalo sayang pasti gak cuek, kalo cuek pasti gak sayang.

Sesampainya di mall, kami langsung ke toko buku. Gue heran, tumben Justin ke toko buku dan lebih heran nya lagi pas nyampe di toko buku Justin malah beli TTS.

"Mau beli ga?" Tanya Justin, dia masih sibuk memilih-milih buku TTS.

"Tts? Engga deh."

"Maksud aku novel, atau majalah gitu, nanti aku yang bayarin."

LAH DEMI APA SELAMA 2 TAHUN PACARAN BARU KALI INI DIA NGOMONG PAKE AKU KAMU, WOOOOYYY

"Beneran gausah."

"Yaudah awas lu kalau mau nanti, gue gampar lu sekali lagi."

Sepertinya dia terobsesi dengan audisi biskuet , kenapa ga sekalian ikut audisi aja bang?

"Ih kok kamu ga pake aku kamu lagi padahal kan bagus ngomongnya pake aku kamu."

"Maunya." Kata Justin sambil mengelus pelan puncak kepala ku. "Aku bayar dulu ini, kamu kalau mau ngekor terserah kalau mau nunggu diluar terserah."

"Nunggu diluar aja deh." kata gue "ciee yang udah ngomong pake aku kamu, mudah-mudahan begitu terus ya kedepan nya." Kata gue lagi dengan nada mengejek

"Kesana dulu ya." Pamit justin

Yeuuu ke kasir aja dia pamit, dia sekarang lagi aneh, dia kenapa ya?

Setelah Justin selesai berurusan sama kasir, dia pun menghampiri gue, kami pun berjalan ber-iringan tapi kami tidak seperti pasangan lain yang kalau jalan beriringan mereka pegangan tangan,kami cuma jalan beriringan justin terlalu sibuk sama hpnya entah dia lagi apa?

"Mau kemana?." Tanya gue, cuma berbasa-basi untuk menghilangkan keheningan.

"Starbucks caffe aja."

"Oh udah deket berarti."

                        😻😻😻😻

Kami pun duduk berhadapan di caffe starbucks sambil ditemani dengan 2 gelas frapuccino blended beverage dan buku TTS serta bolpoint, kenapa 2 gelas frapuccino blended beverage? Kata Justin kalau mau pesan samain aja kayak yang gue pesan.

Justin masih sibuk dengan buku TTS nya sedangkan gue sibuk menseruput frapuccino yang gue pesen.

"wah ini soal gampang banget." Kata Justin

" iya jawablah, jangan kek orang susah."

"Iya iya ini lagi mau dijawab." Kata justin "engg... 2 anak yang lahir memiliki wajah yang sama karena... wihhh.... ada enam kolom nih."

"Kembar." Jawab gue dengan nada yang malas

"Jangan dikasih tau dulu biar gue mikir."

"Yeuu udah dikasih tau, gatau terima kasih nih."

"Jangan ribut ah."

Justin memasang tampang seperti orang yang sedang berpikir keras, sedangkan gue sibuk menseruput frapuccino lagi.

"Wiiihhh... i know."

"Emang apa jawabannya, pasti kembar kan?"

"Enam kolom mendatar , 2 anak lahir memiliki wajah yang sama karena....  takdir lah jawaban nya takdir lah kan enam kolom."

"Kembar lah by."

"Enggak sayang, jawabannya takdir."

"Kembar."

"Takdir."

"Kembar."

Justin tiba-tiba memegang tangan gue dengan kedua tangannya.

"Gini ya sayang, kenapa gue milih takdir karena mereka kan mirip, nah jawaban lu juga ada benernya kembar tapi disini posisinya gue gatau kalau mereka saudara apa bukan, siapa tau kan mereka bukan saudara, nih ya zaman sekarang lagi marak terjadi orang yang bukan saudara tapi mempunyai wajah yang mirip."

Gue pun langsung melepas genggaman Justin dan mulai mengambil ancang-ancang.

"Boleh tampol ga?."

"Boleh kok." Jawab Justin sambil menggeser kan kursi nya didepan gue agar lebih dekat ke gue. "Gih tampol kalau berani."

Gue pun langsung menyerang tubuhnya dengan pelukan yang erat.

"Ga tega, aku sayang kamu." Kataku yang masih didekap pelukannya

"Kalau aku enggak?" Tanya justin, dia masih memelukku.

"Ohh jadi begitu, lepasin gue!"

Justin malah tambah erat memeluk gue.

"Sayanglah, tapi kalau mau meluk lain kali dikamar dibawah selimut."

Dengan bodohnya gue malah jawab oke. Dia pun melepas pelukan nya.

"Wiiihhh... jadi mau? Kapan dimana? Wah excited nih gue, Pengen lihat."

"Bacot ih nyebelin gue balik duluan, lu yang bayar gue gamau tau."

"Bisa juga ngomong pake lu gue." Kata Justin sambil tertawa kecil

"Bodo amat." Kataku sambil beranjak pergi dari caffe itu

Dari kejauhan, gue lihat Justin buru-buru bayar makanan ke kasir, setelah itu dia pun mengejar gue.

Dan...

Gue akhirnya diraih oleh Justin, dia langsung memeluk tubuhku dari belakang, meluknya cukup lama.
Sehabis itu, dia langsung mengeluarkan kotak berwarna pink, gue tebak itu kayaknya tempat cincin.

"Buat kamu." Ucap Justin, sambil menyodorkan kotak itu kearah ku.

Dengan cepat gue mengambil kotak itu.

"Makasih."

"Buka dulu dong."

Gue pun langsung membuka kotak tersebut, gue terkejut isinya ternyata....




TERNYATAA........
ATAS NAMA KEMAGERAN SAYA, SAYA HIATUS DULU DAN SEKALINYA NEXT, CERITANYA PENDEK.

SAYA SEMPAT BERPIKIR PENGEN HAPUS FANFICT INI KARENA MENURUT SAYA INI GAK JELAS SAMA SEKALI.

YEYY UDAH 200 PEMBACA, BAGI PENULIS AMATIR MACAM SAYA GINI, 200 ITU MENURUT SAYA UDAH BANYAK.

DAN BANTU PROMOTE CERITA INI JUGA DONG BIAR MAKIN BANYAK YANG BACA.

thankyou...

GAMERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang