04. Musuh Bebuyutan

5.6K 332 14
                                    

Tania mengedarkan pandangannya, melihat apakah orang yang ia cari akan muncul atau tidak

"Lo nyari gue ya?" Tania terlonjak kaget dan berbalik

"Nggak, buat apa juga gue nyariin lo" Balas Tania ketus. Juna melipat tangannya dan bersandar di dinding

"Karna kangen mungkin" ucapnya lebih seperti pertanyaan daripada pernyataan

"Kangen? Sama lo?, Nggak usah mimpi deh" Tania melangkah meninggalkan Juna, Juna tersenyum lalu sedikit berlari menyusul Tania

"Yakin lo nggak kangen gue?" Juna meletakkan tangannya di bahu Tania, Tania berhenti melangkah lalu menoleh kearah Juna

"Nggak, dan... singkirin tangan lo!" Ucap Tania tajam, Juna menarik kembali tangannya

"Ini tu hari terakhir kita di sekolah. Coba lo jangan galak-galak gitu ke gue"

"Gue nggak peduli" Tania hendak melangkah kembali namun Juna menarik tangannya membuat ia berdiri kembali di tempat semula. Juna melingkarkan kedua tangannya di leher Tania membuat gadis itu melotot tajam

"Apa yang lo---" ucapan Tania terhenti saat ia merasakan sebuah benda dingin melingkar di lehernya. Tania merabanya dan terkejut, ia menoleh kearah Juna dengan wajah bingung

"Ini maksudnya apa?" Tanya Tania, Juna meraih bandul kalung itu dan menatapnya

"Kalung ini... buat lo" Juna melepaskan pegangannya lalu memasukkan kedua tangannya ke saku celananya

"Gue nggak ngerasa kalau kita tu berteman dekat sampai-sampai lo bisa ngasih gue sesuatu kayak gini" Tania hendak melepaskan kalung itu tetapi Juna menahannya

"Jangan coba-coba ngelepasin kalung itu di depan gue" Tanpa sadar Juna masih memegang Tangan Tania membuat Tania memberinya sebuah tatapan peringatan

"Ah, Maaf" Juna melepaskan pegangannya

"Seperti yang lo bilang sebelumnya. Hari ini adalah hari terakhir sekolah, itu artinya ini adalah hari terakhir kita ketemu. Dan gue mau ngasih kalung itu sebagai hadiah kelulusan buat lo. Ingat, itu hadiah kelulusan bukan perpisahan. Meskipun kenyataannya kita memang bakal pisah"

Kita?, Tania sedikit meringis mendengar kata yang digunakan Juna tersebut. Mengingat bahwa dirinya tidaklah sedekat itu dengan pemuda ini sehingga pemuda ini bisa memperlakukannya dengan spesial seperti ini

"Terus apa hubungannya sama gue?"

"Gue pasti nggak akan bisa ngeliat lo lagi"

Deg!

Tania heran mendengar pernyataan Juna, Untuk apa juga ia melihatnya, toh mereka tidak memiliki hubungan apapun

"Oke, gue nggak akan ngelepasin kalung ini di depan lo" Setelah mengatakan itu Tania berbalik dan pergi meninggalkan Juna yang terus menatapnya Intens.

"Gue harap kita bisa ketemu lagi"

=====TWINS=====

Sedari tadi Keano terus merengut kesal. Pasalnya setelah pengumuman Kelulusan Tiffany pulang lebih dulu dengan alasan ada hal yang harus ia kerjakan. Padahal Keano sudah membuat jadwal apa-apa saja yang akan ia lakukan bersama Tiffany dan Tania untuk merayakan kelulusan mereka. Tapi semua itu harus sirna dari khayalan Keano karna Tiffany harus pergi meninggalkannya.

Mobil yang Keano kendarai berhenti tepat di depan gerbang sekolah Tania. Jangan tanya kenapa ia bisa berada disini dan menjemput Tania. Karena supir Tania pergi untuk mengantarkan Tiffany Ke kantor.

𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang