16. Ide Konyol Keano

1.7K 130 7
                                    

Keano kembali ke Mansion untuk menjemput Tiffany di sore hanrinya berharap bisa langsung pulang ke apartemen mereka tapi ternyata ia justru ditahan disana.

"Tapi, sayang..."

"Ayo dong, kita makan malam disini sama Mama Papa. Tania sama Juna juga ada disini." Bisiknya untuk kalimat terakhir

"Ngapain si bajingan Juna itu disini?" Ucapnya lalu menggandeng tangan Tiffany menuju Ruang Makan

"Gue tau kalau kalian tu udah nikah. Tapi tolonglah, masih ada orang lain disini." Cibir Tania

"Hey, anak kecil diam aja oke? Cuma kalian yang belum menikah jadi jaga sikap kalian ya." Ucap Keano

"Hey, Kakak ipar ini galak banget ya." Ujar Juna

"Siapa yang lo panggil Kakak Ipar, Bocah tengik?. Belum tentu juga lo bakal nikah sama adik gue." Ujar Keano judes

"Kakak ipar yang satu ini kayaknya masih punya dendam ke gue."

"Lo--"

"Keano.." Tegur Tiffany

"Cepat duduk dan makan." Tambahnya lagi

Ketika Keano akan duduk ponselnya bergetar

"Sebentar ya. Halo"

"Apa? Jadi udah ketangkap? Baiklah aku akan kesana sekarang." Ucapnya lalu memutuskan sambungan telfonnya

"Pergi lagi?" Tanya Tiffany

"Kamu baru pulang dan sekarang udah mau pergi lagi?" Tanya Rey

"Yang membocorkan rancangan terbaru kita waktu itu udah ketangkap dan aku harus kesana untuk mengintrogasinya." Ucap Keano

"Beneran? Bajingan itu udah ketangkap?" Kaget Tania

"Ya, benar. Bajingan yang membuat istri aku terluka udah ketangkap."

"Kamu tau?" Kaget Tiffany.

Tentu saja ia terkejut, pasalnya ia tidak menceritakan hal itu pada Keano sama sekali. Jadi, darimana Keano tau pikirnya. Apa Ratri? Atau Billy?. Itu tidak mungkin.

"Kamu pikir?. Aku bakal diam aja begitu liat kamu punya luka. Aku menghubungi mereka semua dan memakinya satu persatu. Termasuk Tuan Jackson, orang yang dengan beraninya melemparkan gelas ke kamu."

"Lalu, apa yang kamu lakuin ke dia? Kamu nggak nyakitin dia kan?" Pasalnya Tiffany sangat tau bagaimana Keano

"Enggak kok, sayang. Tenang aja." Entah Kenapa Tiffany bernafas lega

"Cuma aku kasih sedikit pelajaran aja."

"Apa yang kamu lakuin?"

"Bukan apa-apa. Aku cuma membannednya supaya nggak ikut dalam rapat proses sampai keputusan Final. Dengan kata lain, dia tidak diizinkan ikut campur lagi."

"Lo hebat!" Puji Tania sambil bertepuk tangan

"Lo sadis!" Ujar Juna

"Hey, ipar yang nggak diakui sebaiknya lo diam aja"

"Harus banget ya sampai sejauh itu? Bagaimanapun kab dia salah satu pemegang saham yang cukup besar. Dan juga, aku gapapa kok. Beneran." Ucap Tiffany

"Aku nggak peduli. Dan juga ini salah kamu karna nggak ngasih tau aku, sampai-sampau aku harus dengar dari orang lain. Juga, nggak apa-apa kata kamu? Lihat ini. Dia buat kamu punya bekas luka." Ucapnya seraya mengelus luka tangan Tiffany yang hampir sembuh.

"Kenapa? Aku keliatan jelek ya kalau punya ini?"

"Bukan gitu. Saat melihatnya aku merasa tertampar tentang aku yang gagal ngelindungin kamu. Itu bikin aku marah." Untuk kalimat terakhir ia mengusap pipi Tiffany sayang dengan tatapan yang penuh Cinta dan rasa bersalah.

𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang