17. Masa Lalu Tiffany

882 59 5
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 21:25, dan Keano sudah kehabisan akal tentang tujuan kemana lagi untuk mencari Tiffany. Kini dirinya hanya bisa duduk berdiam di Sofa dengan gelisah sambil menunggu kabar dari 20 Anak buah yang sudah ia sebar untuk mencari Tiffany.

Ceklek...

"Tiffany, itu kamu?" Suara Pintu terbuka membuat Keano refleks berdiri. Dan saat mengetahui jika yang datang adalah orang yang ia tunggu ia pun langsung berhambur memeluknya.

"Tiffany, kamu darimana aja?. Aku udah cari kamu kesana sini dengan perasaan bersalah, tapi aku nggak bisa nemuin kamu. Aku minta maaf, Aku minta maaf karna udah berprasangka buruk ke kamu. Sebagai suami nggak seharusnya aku kayak gitu, aku mohon maafinn aku ya."

"Tiffany, ada apa?" Keano heran, apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai Tiffany-nya menjadi diam seribu bahasa seperti ini.

"Tiffany, kamu sakit? Kenapa kamu---"

"Bole aku istirahat dulu? Aku capek." Potong Tiffany

Apa ini? Kenapa nada bicaranya seperti ini, apa yang terjadi pada Tiffany-nya.

"Oke, kamu istirahat ya. Nanti aku buatin teh hangat."

"Nggak usah, kamu istirahat aja. Dan perintahkan juga semua bodyguard kamu untuk pulang, aku udah disini." Ucap Tiffany lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar

"Dia kenapa?"

Tiffany mendudukkan dirinya dipinggiran ranjang lalu menghela nafas, "Hidup gue udah cukup tenang belakangan ini tapi kenapa dia harus muncul lagi?"

"Halo, perintahkan semua anak buah kamu kembali. Istri saya sudah di rumah."

Keano masuk mneghampiri Tiffany dan duduk disampingnya, "Kenapa? Apa yang terjadi selama kamu pergi?"

"Nggak ada apa-apa." jawab Tiffany singkat

"Kamu masih marah ya?" Tanya Keano lembut

"Udah enggak kok."

"Tapi kenapa aku nggak yakin?"

"Yaudah kalau gitu nggak usah."

"Nggak usah apa?" Tanya Keano polos dengan wajah tak berdosa

"Nggak usah percaya ataupun yakin sama omongan aku."

"Aku tau pasti terjadi sesuatu kan?"

"Berapa kali sih aku harus bilang enggak."

"Dan berapa kali aku harus bilang ke kamu kalau aku nggak percaya." Ucap Keano

"Kalau gitu yaudah, kita nggak perlu bertengkar karna masalah ini."

"Kamu ini sebenarnya kenapa sih?"

"Kalau aku bilang nggak ada pasti kamu nggak akan percaya."

"Emang." Sahut Keano

"Kalau gitu aku nggak akan bilang apa-apa lagi." Ucap Tiffany final lalu memilih tidur dengan memunggungi Keano

"Yaudah, Selamat malam sayang." Ucapnya disertai sebuah kecupan dikepala Tiffany.

Sedangkan Tiffany, pikirannya melayang kekejadian beberapa jam yang lalu. Sebuah pertemuan yang tidak pernah ia harapkan dapat terjadi.

Ketika Tiffany sibuk dengan gerutuannya seseorang menepuk bahunya

"Tiffany? Ternyata benar kamu." Ucapnya setelah Tiffany sepenuhnya memutarkan badan kearahnya

"Bibi?" Ucapnya datar

"Senang melihat kamu lagi, Tiffany."

Tapi aku nggak batin Tiffany

"Apa tujuan bibi nyapa aku?" Tanya Tiffany dingin

𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang