15. Hadiah Pernikahan

2.1K 172 24
                                    

Billy menatap undangan yang ia terima, "Sekarang kamu benar-benar akan menjadi miliknya"

"Seharusnya aku tau, aku nggak akan pernah bisa milikin kamu." Billy tersenyum setelahnya

"Aku turut bahagia... Untuk pernikahanmu, Tiffany."

🍒🍒🍒

Entah hanya perasaan Tiffany saja atau tidak ia merasa jika Keano seperti sedang memikirkan sesuatu. Ini bahkan sudah satu jam sejak resepsi mereka dimulai, tetapi ekspresinya tetap tidak berubah sama sekali. Hal itu mendorongnya untuk bertanya pada suaminya itu

"Kenapa?"

"Ha? Nggak ada apa-apa." Keano bahkan memaksakan senyumannya

"Kamu Yakin?"

"Yakin."

"Sejujurnya ini benar-benar mengganggu pikiran aku"

Bahkan setelah acara selesai dan mereka kembali ke Apartemen Keano masih tetap sama.

"Kamu mau mandi?, Mau aku siapkan air hangat?"

"Nggak perlu, kamu mandi aja duluan trus tidur. Aku nggak akan minta apapun malam ini, istirahat aja aku tau kamu capek." Keano mengatakan itu dengan tangan yang mengusap pipi Tiffany lembut berharap gadis itu mengerti apa maksud ucapannya.

"Kamu yakin?"

"Hm, aku yakin."

Setelahnya Tiffany bergegas ke kamarnya untuk membersihkan diri lalu tidur. Sedangkan Keano, ia mendudukkan dirinya di Sofa dan memikirkan kebenaran dari semuanya.

Sebelum pernikahan...

"Keano," Panggil Rey, Keano menoleh dan mendapati ayahnya itu berdiri didepan pintu kamarnya

"Ada apa, Pa?"

"Papa rasa hal ini harus dibicarain sama kamu lebih dulu."

"Soal apa, Pa?" Tanya Keano

"Mama kamu."

"Apa maksud Papa?" tanya Keano heran

"Sebenarnya, Mama kamu masih hidup." Ucap Rey

"Apa?, tolong jangan bercanda, Pa. Papa tau kan kalau ini nggak lucu"

"Papa nggak bercanda, Keano. Mama kamu benar-benar masih hidup."

"Aku tetap nggak percaya."

"Baiklah" Rey lalu mencari sebuah nomor dan menghubungi seseorang melalui Video Call

"Rein, Ini Keano. Anak sulung kita." Ucapnya, Lalu ia membalik Ponsel itu menghadap Keano. Disana terlihat seorang wanita berkulit pucat yang terduduk di sebuah Kursi Roda dengan Syal merah yang melingkari Lehernya. Keano tercengang. Itu... Benar-benar ibunya.

'Keano?, Selamat ya untuk pernikahan kamu. Maaf Mama mungkin nggak bisa hadir.'

"Sekarang kamu percaya kan?"

"..." Keano masih terdiam seakan belum bisa menerima semuanya.

🍒🍒🍒

"Apa Tania udah tau soal ini?"

"Kamu udah bangun?"

"Ah iya, aku bangunin kamu ya?" Tanya Keano seraya mengelus Pipi Tiffany lembut

𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang