Terhitung sudah hampir 3 Hari Keano bekerja di perusahaan sebagai CEO dan sampai detik ini tak ada satupun laporan yang ia selesaikan. Keano menatap nanar Laporan yang ada di hadapannya, ia mengambil laporan itu membacanya sebentar lalu membantingnya ke meja
"Gue bakal bakar semua laporan ini!" Ucapnya kesal, lalu ia menoleh kearah Tiffany
"Tiffany, bisa nggak sih lo berhenti ngasih gue laporan-laporan nggak penting ini?. Hampir setiap hari lo menuhin meja gue dengan semua sampah ini!"
"Maafkan saya, tapi itu memang sudah tugas anda"
"Tapi lo Direktur disini" ucap Keano tak terima
"Dan anda adalah CEO nya. Apapun yang saya lakukan semuanya akan saya laporkan pada anda. Karna itu hak anda untuk mengetahuinya, apa anda mengerti?" Rasanya Tiffany sudah geram memberitahu Keano tentang posisinya
"Gue nggak peduli"
"Terserah. Dan jangan lupa 5 menit lagi kita ada Meeting. Saya permisi" ucap Tiffany lalu keluar dari ruangan Keano
"Peduli setan dengan Meeting itu, gue nggak akan datang" tutur Keano lalu memainkan ponselnya.
Tiffany mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja Rapat dengan sesekali melihat jam ditangannya. Ia masih menunggu kehadiran Keano yang belum juga datang
"Kemana anak itu?, ini sudah lebih dari 5 menit" Tiffany beranjak dan mencari keberadaan Keano.
"Apa yang lo lakuin?, bukannya gue udah bilang kalau kita ada Meeting?"
"Ya, gue tau tapi gue nggak peduli" ucap Keano acuh dan kembali fokus ke ponselnya.
Kesabaran Tiffany benar-benar sudah mencapai puncaknya menghadapi sifat kekanakan Keano. Ia menghampiri Keano, merampas ponsel pemuda itu dan menyeretnya paksa menuju ruang rapat
"Lepasin!, kenapa lo bawa gue ke tempat ini?!"
"Duduk ditempat lo!" Ucap Tiffany dingin
Dengan malas Keano menjatuhkan dirinya ke Kursi yang berada di sebelah Kanan Tiffany. Dengan malas ia mengikuti rapat itu dan sesekali menguap menandakan bahwa ia benar-benar bosan dengan rapat ini
"Apa masih lama?" Tanyanya, kini semua pasang mata menatap kearahnya. Terutama Tiffany, ia sudah memasang tatapan mematikannya
"Gue bosan" Keano mengangkat Kakinya ke atas meja dan hal itu sukses membuat Tiffany naik pitam
"Rapat ini kita tunda" tutup Tiffany. Setelahnya ia menghampiri Keano dan menurunkan dengan paksa Kaki Keano yang bertengger diatas meja. Satu persatu peserta rapat meninggalkan tempat mereka dengan sesekali melirik CEO tampan mereka
"Lo udah gila?"
"Memangnya gue salah apa?" Tanya Keano dengan tidak berdosanya
"Apa lo nggak bisa sedikit aja jaga kesopanan lo di ruang rapat, huh?"
"Ck udah ah, gue nggak peduli" ucap Keano mengibaskan tangannya lalu beranjak
"Keano, gue belum selesai bicara!" Tiffany berjalan cepat menyaingi langkah besar Keano. Tak kunjung mendapat Respon Tiffany langsung menarik tangan Keano agar pemuda itu berhenti
"Gue udah bilang kalau gue belum selesai ngomong!"
"Apalagi yang mau lo bilang?, tentang kesopanan? Atau hal lain?. Gue bersumpah tempat ini benar-benar memuakkan!" Keano kembali melanjutkan langkahnya tapi Tiffany dengan cepat kembali menahannya. Kini semua perhatian tertuju pada mereka
"Lo mau kemana?"
"Kemana gue pergi itu terserah gue, tapi yang jelas gue bener-bener nggak suka ada disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 ✔
Romance[SEQUEL REYHAN & REINA] Keano, salah satu anak kembar dari Reyhan & Reina yang selalu saja membuat ulah dan terkadang membuat Reyhan pusing sendiri. Berbeda dengan Tania yang sangat tertutup dan kadang susah ditebak. Hingga pada suatu ketika Reyhan...