Prang..
Keano melempar ponsel yang ada di tangannya ke lantai setelah sebuah foto masuk dari Seseorang yang ia minta untuk menjaga Tiffany. Jika itu hanya sebuah foto Tiffany berkutat dengan laptopnya ia tidak akan marah, tetapi yang masuk ke ponselnya justru foto Tiffany sedang berduaan bersama Billy terlebih lagi Billy terlihat menggenggam erat tangan Tiffany dan gadis itu sedikitpun tidak menolaknya. Hal itu menambah poin kemarahannya.
"Berani kamu ya!"
Sreett... Brakkk... Prang..
Keano mendorong segala sesuatu yang ada diatas mejanya ke lantai untuk meluapkan segala emosinya.
Drrttt... drttt...
Keano merogoh ponselnya yang lain dari saku jasnya dan melihat Id penelfonnya.
'Tania'
Ya, dia lah yang Keano minta untuk mengawasi Tiffany selama ia berada di Sydney
'Kak, gue mohon tenang. Gue tau lo pasti lagi ngamuk sekarang'
"GIMANA GUE BISA TENANG SETELAH GUE TAU TERNYATA TUNANGAN GUE LAGI MESRA-MESRAAN SAMA ORANG LAIN!. LO PIKIR GIMANA PERASAAN GUE, HAH?!"
'Gue tau gimana perasaan lo, makanya itu gue mohon lo tenang. Semua pasti nggak kayak yang terlihat, coba lo ngomong sama Tiffany dulu.' ucap Tania mencoba menenangkan Keano yang kini nafasnya terdengar memburu karna emosi
"Apa lo baru aja nyuruh gue buat ngehubungin dia?. LO MAU KALAU GUE MAKI DIA?" Mendengar ucapan Keano membuat Tania ikut terpancing
'Trus lo pikir lo bisa maki gue, gitu?, Lo pikir gue bakal terima ha?. Dasar Kakak Gila!. Selesaiin urusan lo sendiri, jangan nyuruh gue lagi!' Tut...
Sambungan diputuskan oleh Tania secara sepihak. Ia marah. Keano kembali menghela nafasnya, Tania sudah marah. Kini siapa lagi yang bisa membantunya untuk mengawasi Tiffany. Keano menyesali emosinya.
"Hhh, harusnya gue nggak ngelakuin itu." Gumamnya
Drrttt... drrrttttt...
'Tiffany-ku'
"Ha--"
'Jadi, selama ini kamu ngawasin aku, ya?'
"Apa? Gimana kamu--"
'Tania. Dan baru aja kamu maki dia kan?, Ngapain kamu maki dia, ha?'
"Apa-apaan ini kenapa jadi gue yang dimarahin, harusnya kan gue yang marah. Tania juga ngomong apaan lagi ke Tiffany, pasti dia ngadu yang aneh-aneh." batin Keano
'Keano, jawab aku. Kenapa kamu diam s
aja?'"A..anu itu..."
'Jangan lakuin itu lagi.' ucapnya
"Melakukan apa?"
'Jangan ngawasin aku, kamu ngk percaya aku ya?' Keano tidak menjawab
'Udah yaa, Selamat tinggal' sambungan itu terputus tanpa Keano menjawabnya lebih dulu.
Tiffany meletakkan Ponselnya ke atas Nakas lalu duduk di pinggir ranjangnya. Ia menyingsing lengan bajunya dan mendapati sebuah perban melilit tangannya. Ia meringis pelan, "Lukanya nggak besar tapi kenapa rasanya nyengat banget ya?" gumamnya.
"Tiffany~" Mendengar panggilan Tania buru-buru ia menurunkan lengan bajunya dan tersenyum begitu Tania berdiri di depan pintu kamarnya sambil berkata, "Kebapa?"
"Gue mau pamit pulang. Setelah gue pikir-pikir nggak ada gunanya juga gue kabur dari rumah toh Kakak gue juga nggak ada di negara ini. Bodoh banget gue lupa soal itu." Tania terkekeh diakhir membuat Tiffany juga ikut terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 ✔
Romance[SEQUEL REYHAN & REINA] Keano, salah satu anak kembar dari Reyhan & Reina yang selalu saja membuat ulah dan terkadang membuat Reyhan pusing sendiri. Berbeda dengan Tania yang sangat tertutup dan kadang susah ditebak. Hingga pada suatu ketika Reyhan...