Keano mendapati Tiffany sedang duduk di sofa dengan tangan terlipat di dadanya saat ia memasuki Apartement ini. Ia berjalan mendekat lalu duduk di samping Tiffany dengan mata yang melihat kesana kemari, "Dia nggak ada disini" ujar Tiffany tanpa menoleh.
Keano menghela nafasnya.
"Oke, sekarang apa yang mau lo omongin?" Tanya Keano lalu menyandarkan tubuhnya
"Kenapa lo harus ngelakuin itu ke Tania, jelas-jelas itu nggak adil buat dia"
"Gue ngelakuin itu semua demi kebaikan Tania"
"Kebaikan?, Kebaikan macam apa yang lo maksud. Yang punya masalah sama cowok itu kan lo kenapa lo justru ngelibatin adik lo sendiri. Apa lo nggak kasihan sama Tania?. Ini pertama kalinya gue liat dia senang di hari ulang tahunnya dan ini juga pertama kalinya dia nangis ke gue." Omel Tiffany
Itu mungkin menjadi kalimat terpanjang yang pernah Tiffany lontarkan meski dalam keadaan marah karna selama ini ia hanya berbicara seadanya, merespon seperlunya atau hanya bersikap masa bodo.
"Gue kasihan. Tapi mau gimana lagi, Juna itu musuh gue sejak SMA. Emang lo pikir lucu liat musuh lo pacaran sama adik lo sendiri?" Suara Keano mulai meninggi
"Apa salahnya? Bisa aja kan dengan cara ini permusuhan kalian bisa berakhir."
"Tapi bagi gue itu salah, Tiffany. Dan bagi gue, Permusuhan kami nggak akan pernah bisa berakhir." ujar Keano Final.
Ia berdiri berjalan menuju pintu meninggalkan Tiffany yang masih diam di tempatnya
"Tunggu, Keano. Gue belum selesai ngomong!" Keano tak memperdulikan teriakan Tiffany hingga...
"Sekali lagi lo melangkah, gue nggak akan pernah mau ketemu lo lagi." ancaman Tiffany sukses menghentikan langkah Keano.
Tiffany berjalan menghampiri Keano dan berhenti dihadapan pemuda itu dengan wajah datarnya.
"Apa? Lo mau bahas masalah Tania lagi?" Tanya Keano jengah
"Enggak." jawab Tiffany lalu menarik tangan Keano menuju Dapur. Ternyata sudah ada beberapa makanan yang Tiffany siapkan tertata rapi diatas meja makan. Ia menyuruh Keano duduk dan menyendokkan nasi juga lauk-pauknya
"Makan." ujar Tiffany
"Lo lagi berusaha nyogok gue ya supaya gue ngizinkan Tania pacaran sama Juna?"
"Enggak. Lo liat tuh sekarang Jam makan siang. Gue nggak mungkin biarin lo pergi dengan perut kosong." ucap Tiffany, Keano meraih sendoknya dan mulai makan.
"Nyogok lo pake makanan? Cih. Untuk apa juga gue ngelakuin hal bodoh kayak gitu." ucap Tiffany dan mulai makan juga
"Untuk masalah Tania gue tetap nggak akan ng--" Ucapan Keano terpotong karna Tiffany menyumpal mulutnya dengan Sepotong paha ayam
"Lo terlalu banyak ngomong. Cepat habisin makanan lo trus balik ke kantor!"
"Lo yang nyuruh gua datang trus sekarang lo juga yang nyuruh gue pergi?" Ucap Keano tak terima tapi tak Tiffany hiraukan.
"Lo lagi berantem ya sama cewek lo?" Tanya Tiffany, Keano menurunkan sendoknya dan menatap Tiffany kosong
"Darimana lo tau?"
"Ratri yang ngasih tau gue. Dia bilang ada cewek datang ke kantor tadi, tapi..."
"Gue usir" potong Keano dengan malas lalu melanjutkan makannya
"Kenapa?"
"Menurut lo apa tepat kalau kita bahas soal itu sekarang?" Tanya Keano Jengah.
Membicarakan ini kembali membuatnya teringat kembali tentang pertengkarannya dengan Alena saat di kantor tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 ✔
Romance[SEQUEL REYHAN & REINA] Keano, salah satu anak kembar dari Reyhan & Reina yang selalu saja membuat ulah dan terkadang membuat Reyhan pusing sendiri. Berbeda dengan Tania yang sangat tertutup dan kadang susah ditebak. Hingga pada suatu ketika Reyhan...