Bathophobia - 22

1.3K 124 0
                                    

Aku sering bertanya-tanya, kenapa orang terkenal kebanyakan sibuk? Kalau nggak sibuk pasti dibikin sok sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sering bertanya-tanya, kenapa orang terkenal kebanyakan sibuk? Kalau nggak sibuk pasti dibikin sok sibuk.

Tapi, ada untungnya juga sih. Di saat kita ingin menghindari seseorang, kesibukan seseorang itulah yang bisa melancarkan aksi menghindar.

Yap. Aku menghindari Kelana sejak kemarin keluar dari studio musik. Dia terus-terusan menanyai perihal ruam biru di leherku. Rasanya aku ingin Kelana kembali jadi sadis saja agar tidak usah terlalu penasaran pada lukaku ini.

Lagi pula mana mungkin aku bilang kalau mami yang memukuliku? Nanti bakal jadi heboh terus Mas Abim tau dan tamat riwayatku. Dipastikan dia akan mengadu ke mama lalu aku akan diseret pulang dari rumah papa. Terus mereka ribut soal hak asuhku. Hah, aku benci kemungkinan itu.

Terlepas dari itu, mami adalah ibu Samudra, dan Samudra adalah pelindungku, adikku. Aku tidak tega menyakiti adikku meski mami menyakitiku.

Lusa kemarin mami tau aku pulang bersama Samudra. Beliau bahkan langsung melotot tajam padaku. Tentu saja aksinya dimulai setelah Samudra take off dan hanya ada aku dan mami di rumah. Kalau ada Samudra mami tidak berani. Karena adikku itu akan marah besar pada ibunya sendiri jika beliau sudah memukuliku. Bahkan sampai pernah mogok makan tiga hari. Kalau ada papa pun mami juga tidak berani, tapi papa jarang di rumah. Sibuk tenggelam dengan pekerjaannya.

Ruam biru di leherku disebabkan oleh figura kayu yang mami hantamkan padaku. Bukan hanya di leher sih, tapi di beberapa bagian tubuhku--yang untungnya bisa kututupi dengan baju.

Barang-barang di rumah papa itu tidak ada yang tidak jati kalau kayu dan pasti berkualitas. Jadi, kena hantaman dari sapu rumah papa saja bisa buat kakiku bengkak berhari-hari. Padahal luka bekas liburan semester kemarin saja belum sepenuhnya hilang, ini malah timbul luka baru.

Untung saja aku bisa menutupi semua luka itu. Hanya luput kemarin karena Kelana melihatnya. Hari ini laki-laki itu sibuk dengan turnamen lagi. Aku bisa sedikit bernapas lega, karena dia tidak memburuku dengan pertanyaannya yang terkesan sangat ingin tahu perihal lukaku.

Dasar kepo.

Line!

Aku mengambil ponselku yang ada di bawah bantal dan melihat banner yang muncul di layar. Nama Tasya menghiasi. Seketika aku deg-degan. Videoku kemarin sudah kukirim dan pagi ini Tasya mengirimiku pesan. Aku jadi takut untuk membacanya. Takut kalau dia tidak memaafkan atau malah makin marah. Tapi, aku juga penasaran. Akhirnya kubuka saja, apa pun hasilnya aku akan berusaha lapang dada.

Tasya Cantik:
JINGGA

Tasya Cantik:
MAKASIH VIDEONYA.

Tasya Cantik:
AKU MAAFIN KOK.

Jingga Angkasa J.:
BENERAN?!

Jingga Angkasa J.:
DEMI?!

BathophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang