Act 4

515 46 0
                                    

"Ini Haruka, kau masih suka jus melon kan"

Haruka mengangguk dan menerima minuman kaleng dari Syo.

"Terima kasih"

Mereka saat ini berada di atap gedung karaoke. Tak jauh dari mereka ada dua mesin penjual minuman.

Tempat ini digunakan untuk sebatas bersantai bagi pelanggan yang sedang jenuh atau malas berkaraoke. Karena itulah bisa dibilang tempat ini merupakan tempat yang sepi.

Dengan hanya lampu yang tak terlalu terang, pencahayaan di tempat ini lebih di didominasi oleh cahaya rembulan.

Hal itu memberikan pemandangan yang indah saat di malam hari dan juga menambah suasana romantis, tapi..

Suasana romantis saat ini tidaklah tepat bagi Haruka dan Syo.

"..maaf"

"?"

Haruka bersandar di pagar pelindung yang terbuat dari besi, sementara Syo juga bersandar tak jauh dari Haruka. Tapi Syo menatap ke arah bawah sambil sesekali meneguk kopi kaleng.

"Aku minta maaf karena harus berpura pura tak mengenalmu"

"Sudahlah. Aku tak keberatan. Justru aku senang kau melakukan hal itu"

Meskipun aku sedih, tapi itu lebih baik kalau kita tak saling mengenal. Tapi kenapa kau memanggilku kesini?

"Senang?"

"Ya. Jika kita tak saling mengenal, maka kau tak akan terlibat denganku."

Aku pembohong yang buruk. Tapi itu demi kebaikanmu.

"Haruka.. apakah semuanya karena insiden beberapa bulan yang lalu?"

"..?!!"

Haruka melebarkan matanya karena terkejut, tapi tak mungkin menyembunyikan sesuatu yang bukanlah rahasia. Cepat atau lambat, Syo akan mengetahuinya, tapi..

Ini terlalu cepat..

"Jadi kau sudah mengetahuinya?" Ucap Haruka sambil menatap ke arah langit yang sudah gelap.

"Ya. Ryuuzaki memberitahuku semuanya."

"Ryuuzaki kah?! Dia benar benar suka ikut campur. "

Haruka nengatakan itu dengan nada sedikit jengkel, tapi Syo dapat melihat wajah sedih yang berkebalikan dengan ucapan Haruka.

"Ryuuzaki melakukan hal itu bukan karena suka ikut campur, tapi karena ia kawatir dan peduli kepadamu.... Bukankah kau dan dia dulu merupakan sahabat baik?"

Aku tahu itu Syo. Tapi aku lebih memilih Ryuuzaki menjahuiku.

"Seperti yang kau bilang. Dulu kami adalah teman baik. ....Dan dulu kau adalah orang yang aku cintai.. . Semua itu hanyalah masa lalu. Kini kau berubah, aku berubah dan Ryuuzakipun juga berubah. Semuanya berubah. Bahkan cintaku kepadamu...."

"Apakah benar seperti Haruka? Karena itulah sekarang kau berpacaran dengannya?"

"Ya begitulah. Bukankah Ryuuzaki memberitahumu semuanya?! Karena itulah jangan menanyakan sesuatu yang sudah kau ketahui. Hal itu benar benar membuatku kesal."

Haruka menjawab tanpa ragu dan sedikit membentak. Tapi hal itu tak membuat Syo marah atau takut. Syo justru tersenyum melihat tingkah Haruka.

"Sudah kuduga kau tak berubah Haruka. ... kau masih terlihat sangat manis saat marah.."

Mendengar hal itu, muka Haruka langsung memerah.

"Ap-apa maksudmu? Mooo kau benar benar membuatku marah...apa kau ingin merasakan tinjuku?"

The PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang