Act 13

267 33 0
                                    

Lari dan terus berlari.

Syo terus berlari meskipun hanya diterangi cahaya bulan purnama. Bongkahan kayu, beton, dan sampah tak dia pedulikan. Dia terus menerjang segala rintangan yang ada.

Hanya satu harapannya. Dia tak ingin kehilangan sahabat seperjuangannya.

"Ha.. ha...ha..."

Dia merasa lelah dan banyak berkeringat, namun dia tak peduli.

Dia terus berlari menuju ke arah suara teriakan di tengah kota tua yang menyeramkan.

Dan-

"Eh?"

Dia bertemu dengan Ryuu.

Ryuu juga terengah engah seperti dirinya. Bahkan keringatnya lebih banyak daripada Syo.

"Syo... kau.. tidak apa apa?"

"Kau sendi...ri bagaimana?"

Tak berapa lama kemudian, mereka berdua tersenyum dan tertawa kecil.

Setelah mengambil nafas, mereka akhirnya berjalan bersama mencari asal teriakan yang terdengar beberapa saat yang lalu.

Mereka saat ini berhadapan dengan pembunuh sadis, karena itulah lebih aman jika bersama sama

"Hei Ryuu, apa kau juga menemukan mayat dengan kondisi mengenaskan?"

"heh, apa kau juga menemukannya?"

"Ya, aku menemukan satu mayat tanpa jantung. Kau?"

"Aku menemukan 4. 3 di tempat yang sama, dan satu di gang kecil di jalan yang kulewati. Dan tak hanya mayat tanpa jantung, ada juga mayat yang terpenggal dan terpotong hingga beberapa bagian. Sungguh mengerikan. ... aku cukup terkejut kau bisa setenang itu"

"Jujur, ini bukanlah pertama kalinya aku melihat mayat dalam kondisi seperti itu. "

"Eh? Apa kau pernah berhadapan dengan situasi seperti ini?"

"....kira kira begitu. Tapi aku cukup terkejut kau juga bisa tenang meskipun melihat mayat, apakah kau juga-"

"Ya ini bukanlah pertama kalinya aku melihat mayat seperti tadi. Syo, sebenarnya ada hal yang belum kuceritakan kepadamu"

"Apakah tentang pembunuhan sadis seperti ini?"

Ryuu mengangguk membenarkan. Wajahnya juga semakin pucat seolah olah mau menceritakan sesuatu yang lebih buruk.

"Sebenarnya kasus pembunuhan sadis seperti ini sudah terjadi selama 6 bulan terakhir, dan jumlah korban sudah mencapai ratusan orang."

Itu menjelaskan kenapa kota ini terlihat lebih sepi di malam hari.

"Lalu bagaimana dengan pelakunya?"

"Sayang sekali polisi masih belum menemukan petunjuk tentang pelaku pembunuhan sadis ini. Seperti yang kau lihat, meskipun pembunuhan terjadi di depan mata kita, kita sama sekali belum melihat pembunuhnya"

Cerita Ryuu semakin menguatkan dugaan Syo. Jika yang dikatakan Ryuu semuanya benar, maka hanya satu jawaban mengenai siapa pelaku pembunuhan sadis ini.

Monster atau makhluk mistis.

Hanya itu kemungkinannya, dan jika benar, mereka berdua juga dalam bahaya.

"Ryuu, dengar!! Jika apa yang kau ceritakan benar, maka sebaiknya kita cepat pergi dari sini!'"

"eh?"

Syo tiba tiba terlihat pucat dan panik. Ini baru pertama kalinya Ryuu melihat Syo seperti itu.

"Tak usah banyak tanya! Akan aku ceritakan semuanya di rumah, tapi yang terpenting saat ini kita harus secepatnya pergi dari sini!"

The PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang