Beberapa hari berlalu dan berita mengenai Syo menjadi seorang model sudah menyebar luas di sekolah.
Tentu saja berita itu juga sampai terdengar di telinga Haruka, tapi-
(aku tak ada hubungannya dengan semua yang dilakukan Syo....)
Di ruang kelas, Haruka seperti biasa dia membaca sebuah buku. Tidak. Lebih tepatnya sebuah majalah fashion edisi bulan ini.
Meskipun sebenarnya dia kurang suka membaca majalah seperti ini, tapi hari ini dia membeli dan membacanya karena alasan khusus.
Alasan itu tentu saja karena cover majalah itu adalah Syo sedang memakai pakaian yang sedang populer saat ini.
Di majalah itu Syo terlihat sangat tampan, gagah dan bagaikan seorang pangeran.
(......)
Muka Haruka tiba tiba memerah saat memikirkan hal itu.
Jika dibandingkan dengan satu tahun yang lalu, saat ini Syo sangat banyak berubah. Tapi-
(Apakah dia masih seorang otaku?..jika benar maka dia adalah...)
Haruka tersenyum ketika menyadari apa yang dikatakannya mungkin terdengar lucu.
"..Seorang pangeran otaku.....hmm? Kurasa itu tidak terlalu buruk..."
Haruka tersenyum lagi ketika tak menduga hal itu terlintas dipikirannya, tapi bukankah itu benar?
"Uhnn?"
Haruka mendengar suara yang sangat akrab di telinganya. Meskipun suara itu sangat kecil dan hampir tak terdengar, tapi bagi Haruka tak ada orang yang memiliki suara itu selain dia.
(Syo)
Haruka tersenyum dan memasukan majalah ke dalam laci mejanya.
Hal itu tentu saja karena dia malu jika ada orang lain yang melihat dia membaca majalah itu.
Tak berapa lama kemudian, pintu kelas terbuka dari luar dan seorang berambut merah pendek memasuki ruang kelas.
Dia adalah Syo.
Tapi Syo tidak masuk kelas sendirian. Dia masuk bersama dengan tujuh orang gadis yang mengikutinya.
Ketujuh gadis itu kebanyakan bukan teman sekelas Syo, tapi mereka masih satu sekolah.
"Syo kun, kau sangat hebat dan keren" "Sejak kapan kau menjadi model?" "Kamiya kun kau luar biasa" dan lain lain.
Gadis gadis itu berbicara tanpa henti di sekeliling Syo.
(.........................)
Haruka yang melihat dan mendengar hal itu hanya diam dan membuang muka ke arah luar jendela.
"Haaa...."
(Ini sungguh menyebalkan)
Tapi dia tak punya pilihan lain selain mengacuhkan Syo dan gadis itu meskipun dia merasa jengkel ketika melihat Syo di kelilingi gadis gadis cantik.
(? Tunggu!! Apa aku cemburu? Tidak ...itu tidak mungkin......)
Haruka menggeleng gelengkan kepalanya agar pikiran itu menjauh. Tapi...... apakah bisa?
"Haruka -san, selamat pagi"
"?"
Haruka langsung menoleh ke arah datangnya suara itu dan melihat Syo sedang berdiri di sampingnya sambil tersenyum ke arahnya.
"Eh? Et.. Se-Selamat pagi Syo-kun"
(Kenapa aku gugup?)
Syo kemudian tersenyum setelah melihat Haruka dan duduk di bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise
VampireBisakah kau membunuh orang yang kau cintai? AN: Cerita ini sedikit berhubungan Love and Soul. Hanya saja karakter dan tempat yang berbeda.