Death Running Game
Start.
Peraturannya sangat sederhana.
Syo harus melarikan diri dari Masumi dan Hinata yang berusaha membunuh dan membantai dirinya selama 15 menit.
Dia boleh menggunakan senjata apapun untuk bertahan hidup dan jika dia berhasil bertahan selama 15 menit, maka dia dan Ryuu akan dibiarkan hidup.
Tapi,-
Kau sedang bercanda kan?
Ini sebuah permainan?
Ini lebih mirip perburuan manusia yang dilakukan oleh iblis. Tidak. Masumi dan Hinata bukanlah iblis. Mereka adalah sejenis Vampire.
Ya. Vampire. Setidaknya itulah yang dia ketahui tentang Masumi dan Hinata.
Vampire memiliki kecepatan dan kekuatan diatas manusia normal, karena itulah wajar jika Masumi dan Hinata bisa di belakang Syo dan Ryuu dalam sekejap.
Meskipun di film vampire akan mati jika terkena sinar matahari, namun hal itu tidaklah benar. Vampire hanya akan melemah, tapi di saat bulan purnama seperti ini, kekuatan mereka berada di puncaknya, karena itulah Masumi dan Hinata sangatlah cepat, tapi-
Kenapa Masumi dan Hinata membunuh korbannya? Tidak, lebih tepatnya mereka membantainya?
Ini sangatlah tidak wajar mengingat vampire membunuh karena menginginkan darah untuk dihisap.
Aneh.
Apakah mereka sudah tak membutuhkan darah?
Dan karena itulah yang membuat Syo hanya terdiam dan tak melarikan diri.
"Syo..kenapa kau tidak lari? Dasar bodoh!! Cepat lari!!"
Ryuu berteriak sekuat tenaga sambil menahan rasa sakit dari tulang tangannya yang sudah hancur. Dia tahu walaupun dia selamat, dia akan cacat untuk seumur hidup.
Baginya itu lebih buruk daripada mati. Karena itulah setidaknya dia berharap kalau Syo akan selamat dan melanjutkan hidupnya.
"Diam bodoh!! Kau pikir siapa aku?"
Tentu saja dia adalah pangeran mesum yang bodoh, tapi ini bukanlah saatnya bercanda.
Syo adalah seseorang yang dikirim Exolord ke kota ini untuk menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi di kota ini, dengan kata lain,...
Apakah dia sudah mempersiapkan sesuatu atau rencana?
"...?!"
Di sat itulah Syo mengambil sesuatu dari belakang bajunya.
Itu adalah sebuah pistol yang yang terbuat dari perak berhiaskan salip di gagangnya.
Tak hanya Ryuu, Masumi dan Hinata terkejut saat melihat pistol itu.
"Ara... pistol yang berpeluru air suci yang dikeraskan kah? hmmm.. bukan pilihan yang buruk"
Himata terlihat sangat tenang saat melihat pistol itu, mungkin ini bukanlah pertama kalinya dia melihat senjata yang sedang Syo pegang.
"Heii... bukankah itu senjata yang dimiliki Misa-chan? Aku tak menyangka dia mewariskannya kepadamu?!"
Syo hanya terdiam tak menjawab pertanyaan Masumi.
Dan seperti yang Masumi bilang, pistol yang sedang dia pegang dulunya adalah milik seniornya, Misa, tapi setelah Misa meninggal 3 bulan yang lalu, entah mengapa pistol itu diberikan kepadanya sebagai permintaan terakhir dari Misa.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise
VampireBisakah kau membunuh orang yang kau cintai? AN: Cerita ini sedikit berhubungan Love and Soul. Hanya saja karakter dan tempat yang berbeda.