Sepuluh tahun yang lalu...
****
Adly berjalan cepat karena tiga menit lagi bel akan berbunyi. Sementara itu, seorang cewek
berjalan santai menuju sekolahnya. Dia tau dia akan terlambat. Karena dia sudah biasa, jadi dia tenang saja.Saat Adly berjalan cepat, tiba tiba dia melihat seseorang memakai seragam wanita sekolahnya. Adly bingung dengan orang itu. Dia berpikir apakah dia tidak takut akan hukuman jika ia terlambat. Lalu Adly pun menghampiri wanita itu.
"Hei! Kamu!" panggilnya.
Cewek itu lalu berbalik. Dia menatap cowok yang sekarang sedang berlari kearahnya. Tak lama cowok itu sampai. Dia pun menghembuskan nafasnya. Cewek itu hanya terdiam menatap cowok ini.
Setelah itu Adly menatap cewek ini. Dia cukup heran karena dia belum pernah melihat cewek ini sebelumnya.
"Ada apa panggil gue?" tanya cewek ini.
"Kenapa jalan kamu santai seperti itu. Kamu gak sadar kita terlambat? Nanti bisa di hukum." ucap Adly.
Cewek itu menghela nafasnya. "Coba lihat jam tangan lo sekarang. Jam berapa?" tanya cewek itu balik.
Adly melihat jamnya. Dia tersenyum kecut. "Sudah lewat beberapa menit. Pasti guru BP udah ada di depan gerbang." ucapnya lemah.
"Yaudah. Kalau gini sih lebih baik gue bolos. Kebetulan juga gak ada orang yang lihat selain lo. Jadi gue bebas." ucap cewek itu sambil tersenyum senang.
Adly lalu menatap cewek ini. Cewek itu terheran dengan tatapan Adly. Tiba tiba saja dia memegang tangan cewek itu.
"Lebih baik kita terlambat, dari pada kita absen. Ya... Sekali sekali gak apa apa lah kena hukuman." ucap Adly.
Seperti adegan lambat, Adly menarik tangan cewek ini. Mereka pun berlari menuju gerbang sekolah. Adly tersenyum senang. Sementara cewek ini terus menatap Adly.
Tak lama mereka sampai di depan gerbang. Adly dan cewek ini tersenyum kecut. Memang benar guru BP sudah ada di depang gerbang. Dan mereka melihat di sana juga ada beberapa anak yang terlambat seperti mereka. Lalu tatapan mereka kembali ke guru BP. Guru BP ini bernama Bu Mey. Nama panjangnya adalah Meylani. Tapi, disingkat Bu Mey. Biar gaul katanya. Dia adalah guru BP terkejam menurut murid sekolah ini.
"Ini... Apa ini?" tanya guru BP sambil menunjuk tangan mereka yang berpegangan erat.
Adly dan cewek itu saling melihat. Lalu segera melepaskannya.
"Oh.. Kamu lagi kamu lagi. Bosen saya lihat kamu! Selalu ada kamu! Kapan sih saya gak lihat kamu, Citra!!" ucapnya marah.
Cewek itu bernama Citra. Citra nyengir. Lalu dia tersenyum senang.
"Buk Mey... Selamat pagi.." ucapnya riang.
Buk Mey menatapnya garang. Sedangkan Citra hanya tersenyum manis.
"Pagi." jawabnya ketus.
Citra tersenyum. "Udah makan buk?" tanyanya.
Bu Mey makin menatapnya marah. Sementara cewek itu hanya membalasnya tersenyum.
"Citra... Kamu tau, saya kurang suka dengan yang namanya basa basi. Jadi kamu sadar sudah beberapa kali kamu telat selama seminggu ini?" tanyanya lembut tetapi terkesan tegas.
Citra pura pura berpikir. Lalu menjentikan jarinya.
"Tiga kali, Buk Mey.." jawabnya.
"Jadi... Alasannya apa kali ini Citra?" ucapnya sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Citra
Teen FictionCitra adalah anak yang selalu bermasalah di sekolah. Mulai dari sering telat, sering bolos, sering tidur di kelas dan lainnya, sehingga dia tak memiliki teman seperti orang lain. Walaupun, sebenarnya dia sangat pintar. Suatu hari, secara tak sengaja...