BAB 12

144 7 1
                                    

Citra sedang makan bareng keluarganya. Untuk pertama kalinya dia makan bersama keluarga barunya. Mereka tersenyum senang sejak tadi. Citra hanya diam. Lalu papanya berbicara.

"Akhirnya kita makan pagi dengan keluarga yang lengkap. Papa seneng banget."

Mereka semua tersenyum. Citra hanya menatap diam mereka.

Di dalam kamar Citra, dia sudah bersiap siap. Tiba tiba pintu kamarnya di ketuk. Lalu Citra membukanya.

"Citra... Itu ada temen kamu." ucap Rena.

"Cowok?"

"Iya. Cowok yang pernah kemari."

"Yaudah. Suruh tunggu aja. Aku bentar lagi siap kok." ucap Citra.

Rena mengangguk.  Lalu pergi. Citra segera menutup pintu kamarnya. Lalu dia bersiap siap.

Setelah itu, Citra langsung ke ruang tamunya. Adly tersenyum kepada Citra. Citra juga tersenyum. Lalu mereka segera berpamitan.

Di depan rumah Citra..
Citra menatap motor Adly. Lalu dia menatap Adly.

"Mobil lo kemana?" tanya Citra.

"Dirumah. Kenapa?"

"Gue pikir kita bakalan naik mobil itu. Tapi, ya sudah lah. Lebih baik pakai motor. Biar gak ribet." ucapnya.

Adly tertawa pelan. Mereka langsung menaiki motor dan pergi dari rumah Citra.

Di perjalanan...

Mereka berhenti di lampu merah. Adly membuka kaca helmnya. Lalu dia bertanya pada Citra.

"Sebenernya kamu mau bawa aku kemana?"

"Ada deh. Pokoknya ikuti aja." jawab Citra.

"Oke deh."

Lampu menyala menjadi warna hijau. Mereka pun jalan lagi.

Tiba tiba mereka berhenti di depan sebuah panti asuhan. Adly menatap panti ini bingung. Citra langsung turun. Dia membuka helmnya. Lalu dia menepuk bahu Adly.

"Kenapa lo?" tanya Citra.

"Enggak apa apa sih. Tapi, ngapain kita disini?" tanya Adly.

"Ada deh. Ayo masuk." jawab Citra.

Mereka langsung masuk. Lalu Citra menyapa salah satu anak.

"Bunda ada?"

"Ada kak. Tunggu ya biar di panggil."

Anak itu langsung kedalam. Tak lama seorang wanita setengah baya menyapa Citra.

"Citra..." ucapnya.

"Bunda...!" teriak Citra.

Lalu mereka berdua pelukan. Lalu tatapan bunda jatuh ke Adly. Adly tersenyum. Mereka langsung menuju ke ruangn kerja bunda.

Mereka bertiga sedang duduk di sofa. Citra mengambil amplop lalu menyerahkan ke bunda. Bunda tersenyum.

"Terima kasih Citra..."

"Sama sama bunda, sedikitnya bisa membantu." ucap Citra.

"Dia siapa kamu Citra?" sambil menunjuk Adly.

"Dia teman aku bunda." jawab Citra.

"Kamu baik banget Citra. Setelah ibumu tiada, kamu yang menggantikan beliau untuk menyumbangkan sebagian rezeki mu pada panti ini. Saya berterima kasih sekali."

"Sama sama bunda. Citra seneng kok bisa membantu." ucap Citra tulus.

Adly hanya terdiam dari tadi. Dia sangat terpesona lagi dengan Citra. Dia sungguh baik hati. Lama lama Adly makin tau tentang Citra yang berbeda dari yang disekolah. Dia makin penasaran dengan Citra.

Cinta Untuk CitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang