BAB 9

74 5 0
                                    

Di rumah sakit

Citra dan Adly sedang menaiki lift rumah sakit. Adly menatap Citra yang hanya diam sejak masuk rumah sakit. Lalu dia memalingkan wajahnya ke depan.

Mereka akhirnya sampai di lantai tempat mama Adly di rawat. Adly pun membuka suaranya.

"Kamu gak suka ya kesini?" tanyanya.

"Enggak. Cuma gue gak terlalu suka kesini." jawab Citra.

"Oh.. Nah.. Itu kamar rawat mama aku. Ayo." ucap Adly.

Mereka pun langsung masuk. Adly segera menghambur ke pelukan ibunya. Ibunya memeluknya erat. Citra menatap itu dalam diam. Dia seakan membatu. Dia jadi ingat mamanya yang telah meninggal. Dia hanya menatap mereka.

Menurut Citra, Adly sangat beruntung. Dia mempunyai kehidupan yang bahagia. Mempunyai keluarga yang saling menyayangi satu sama lain. Sangat berbeda dengannya. Hidupnya penuh dengan tangis dan kesedihan. Bahkan dia ingin sekali ke masa lalu. Masa masa paling indah buatnya.

Adly menatap Citra yang mematung. Lalu dia pun menghampiri Citra.

"Kamu kenapa, Citra?" tanya Adly khawatir.

Citra tersadar dari lamunannya. Lalu menatap Adly. "Enggak kok. Gue gak apa apa." jawabnya.

"Ayo.. Kenalan sama keluarga aku."

Lalu Citra menghampiri keluarga Adly. Dia tersenyum kepada semuanya. Mereka juga menyambutnya dengan baik.

"Mama, papa, kak Juan dan kak Nia. Kenalin ini Citra. Teman aku." ucap Adly.

Citra tersenyum manis. Lalu mama Adly menyapanya.

"Citra.. Sini nak sama tante." ucapnya.

Citra menatap Adly. Adly menganguk. Citra lalu menghampiri mama Adly.

"Iya tante." jawab Citra.

"Kamu cantik juga ya."

"Makasih tante. Tante juga cantik."

"Aduh.. Jadi malu. Memang sih tante masih cantik. Makanya papa Adly sayang banget sama tante." ucap mama Adly sambil tertawa.

"Iya tante." ucap Citra sambil tertawa juga.

"Oh.. Ya kamu sekelas sama anak tante?"

"Enggak, tante. Aku ada di kelas lainnya. Kita satu sekolah, tante."

"Oh.. O ya tante boleh tanya gak?"

"Boleh."

"Dia itu kalau di sekolah gimana sih?"

Citra menatap Adly. Lalu tersenyum menatap tante. "Setau saya tante, dia itu mantan wakil ketua osis. Di puja dan digilai oleh kaum wanita. Maupun adik kelas atau seangkatan kami. Tapi, dia itu dingin banget kata mereka." ucap Citra.

"Oh.. Lalu kamu pernah lihat dia pacaran gitu?"

"Enggak tante. Menurut mereka dia terlalu serius dan galak. Lagi pula dia amat sederhana. Setau saya biasanya dia menolak gitu."

"Ada cerita menarik gak tentang cewek yang suka sama si Adly?"

"Ada tante. Beberapa hari yang lalu ada cewek yang nembak Adly. Lalu dia menyatakan cintanya. Dengan dingin atau cool entahlah tante, si Adly menghampiri. Tiba tiba sebelum Adly menghampiri... Si cewek udah pingsan. Gitu tante. Gak lucu ya." ucap Citra.

Tiba tiba mama Adly tertawa lepas. Semua heran menatapnya. Lalu mama Adly menatap Citra.

"Lucu. Jadi karena terpesona sama Adly dia sampai pingsan. Berarti anak tante ganteng banget ya."

Cinta Untuk CitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang