Beberapa hari kemudian...
Citra memakirkan motornya di tempat parkir. Dia membuka helmnya dan merapikan rambutnya yang berantakan. Dia menatap ke arah sampingnya. Semua cowok yang ada di situ menatapnya dan tersenyum dengan lebar. Citra menatap mereka bingung. Kemudian dia lewat di dekat mereka dan mereka menyapa Citra.
"Hai.. Citra.. selamat pagi..."
Seperti itulah rata-rata sapa mereka. Citra hanya geleng geleng kepala sambil berlalu dari parkiran.
Di tengah jalan, tiba tiba dia dicegat seseorang. Lantas Citra langsung berhenti. Lalu dia menatap ke arah depan. Dia bingung dan heran. Seseorang laki laki memegang buket bunga cantik. Dia menghampiri Citra.
"Masih ingat gue?" tanyanya.
Citra berpikir sambil menatap wajah cowok itu. Dia teringat dengan cowok ini, "Oh.. Yang kemarin kasih bunga." ucapnya.
Reno tersenyum. "Iya. Yang ngasih kamu bunga."
Citra mengangguk. Lalu Reno mendekat ke Citra. Dia menyerahkan bunga dan sebuah coklat. Citra menatap itu dengan bingung.
"Ini untuk apa?" ucapnya bingung.
"Ini untuk kamu... Citra yang cantik."
Citra menatap Reno. Kemudian Reno mengedipkan sebelah matanya. Citra lantas mengerutkan dahinya.
"Aku ganteng banget ya kok lihatinnya sampai gitu banget." ucapnya kepedean.
"Enggak. Cuma... Maaf aku gak tau nama kamu siapa." ucap Citra.
Reno terkejut. Dia menatap Citra tidak percaya. Dia bingung dengan Citra, semua orang mengenalnya kecuali.. Citra. Aneh dan luar biasa bukan.
"Yaudah ya gue mau masuk kelas dulu." ucap Citra sambil berlalu dari hadapannya.
Seketika Reno tersadar. Lalu dia berbalik. "Aku cuma mau minta nomor hape kamu atau alamat rumah kamu Citra..!!" teriaknya.
Citra hanya berjalan terus. Tidak menghiraukan Reno sama sekali. Reno hanya menghela nafasnya.
"Menarik!" Ucapnya kagum. Gue akan dapetin lo Citra dengan berbagai cara. ucapnya dalam hati.
Citra kemudian bertemu dengan Mila. Mereka berjalan bersama menuju kelas.
"Tadi aku lihat kamu lagi bicara sama Reno ya..?" tanya Mila.
"Oh.. Memangnya namanya Reno ya?" tanya Citra balik.
"Iya. Namanya Reno. Dia cowok paling populer, ganteng, kaya, dan cukup pintar sih. Tapi, dia itu playboy. Pacarnya banyak banget. Semua cewek populer di sekolah ini juga pernah tuh pacaran sama dia. Tapi gak bertahan lama gitu." jawab Mila panjang lebar.
"Lalu... Apa hubunganya dengan dia kasih gue bunga dan coklat ini? Apa dia ingin gue jadi pacarnya gitu?"
"Mungkin. Kayaknya kamu kandidat selanjutnya. Tapi, jauh jauh lah mulai dari sekarang, Citra."
Citra tersenyum simpul. "Gak akan mungkin dia mau sama gue. Dan gue juga gak akan mau sama dia."
Mila mengangguk. Lalu mereka masuk ke kelas. Mereka menghampiri meja mereka. Betapa terkejut nya Citra melihat mejanya.
Mejanya sudah banyak buket bunga, coklat dan surat. Dia hanya memandang meja heran. Lalu dia menyentuh satu persatu. Mila juga ikutan melihat hadiah di meja Citra.
"Untuk Citra yang cantik." ucap Mila.
Citra menatap Mila. Mila juga menatapnya. Lalu Citra menggeleng kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Citra
Teen FictionCitra adalah anak yang selalu bermasalah di sekolah. Mulai dari sering telat, sering bolos, sering tidur di kelas dan lainnya, sehingga dia tak memiliki teman seperti orang lain. Walaupun, sebenarnya dia sangat pintar. Suatu hari, secara tak sengaja...