1.

57.9K 1K 22
                                    


07:56

Secercah cahaya masuk ke dalam kamar yang berantakan di rumah yang begitu mewah.

Tokk took

Cklek

Suara ketukan pintu itu serasa menggelegar bagi gadis yang masih bergelut dengan selimut bad cover tersebut.

"Non bangun, non," suara bi Nur begitu nyaring sehingga gadis itu menindihkan bantal di telinganya. "Nih non kebiasaan pura2 gak denger," lanjut  bi Nur dengan menggoyangkan bahu gadis itu pelan.

"Arrgh," gumamnya dengan mata tertutup, "bi 10 menit lagi bi," katanya memohon.

"Yasudah," kata bi Nur lalu pergi dan menutup pintu kamar itu.

Ninna namanya, gadis itu membuka matanya saat waktu 10 menit telah berlalu, lalu ia masuk ke kamar mandi,  sekarang dia sudah siap dengan seragamnya untuk sekolah.

Ninna menggunakan seragam putih ketat dengan rok span ketat 4 cm di atas lutut dan memakai sepatu converse warna merah, Ninna turun ke meja untuk sarapan, saat di lihat ternyata pembantunya sedang menatap ke arahnya dengan menggelengkan kepala .

Ninna hanya memutar bola matanya malas. Setelah selesai sarapan dia ambil kunci mobil sport yang berwarna merah.

*

Ninna datang ke sekolah elitenya. Dia memarkirkan mobil di parkiran vip yang hanya untuk kepsek, anak pemegang saham dan anak yang punya sekolah tentunya.

Dia sedang berjalan di koridor sekolah, anak-anak di sekolahan ini memperhatikan dengan pemikiran masing-masing, yang pastinya negative. Dia mengambil earphone lalu memainkanya.


Dia terlambat namun jalanya sangat santai, ya sekarang guru sedang mengajar di kelas dan dia masuk tanpa memperhatikan guru killer itu, namanya pak Yanto guru dengan omongan pedas dan suara menggelegar di sekolah ini.


"NINNA GRETTA KENAPA KAMU TELAT LAGI.'' Teriak pak Yanto dengan teriakan maut nya tapi itu bukan masalah bagi Ninna. Ninna hanya menutup kuping nya.

"Pak itu suara kenceng amat," katanya asal dan mendapat tatapan membunuh dari pak Yanto. Dia hanya menatap nya datar tanpa rasa takut dan tanpa rasa bersalah karna telat, pak Yanto hanya menghela napas.

"Sekarang apa alasan kamu?" tanya pak Yanto masih dengan tatapan membunuh nya.

"Hm, jadi gini pak Ninna yang menjadi kesayangan bapak ini tadi itu bantuin nenek disebrang tol nyebrang pak, jadi mohon dimaklum yah." Jawabnya tanpa bepikir dan seluruh murid di kelas mengelak tawa dan pak Yanto melongo dibuatnya dan sudah pasti muka nya memerah padam.

"Woy Nin ngapain tuh nenek nyebrang dijalan tol, emang ada zebracross nya," celetuk Rasty tanpa aba-aba dan suara tawa itu pecah.

"DIAAAAM." Kata pak Yanto langsung seketika murid hening walaupun masih ada yang cengengesan tanpa suara, pak Yanto menghela napas panjang. "Sekarang kamu boleh duduk, bapak cape nanggepin kamu," lanjutnya lalu di balas senyuman oleh gadis itu.

"Nah gitu dong, bukan nya dari tadi kek," katanya asal dan sebelum suara pak Yanto keluar gadis itu langsung duduk di kursinya.

"Oke anak2, mulai besok. Kita akan mengadakan OSN di sekolah ini dan mengundang 10 sekolah lain, acara akan diadakan selama 2 minggu, dan walaupun kalian tidak belajar kalian hanya boleh memakai baju olahraga atau seragam saja, mengerti?" tanya pak Yanto panjang kali lebar.

Bad Girls And Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang