5.

13.5K 533 1
                                    

Kini tim dari sekolah Merah
Putih sudah berada di lapangan, hampir semua murid dari sekolah mana pun menonton di pinggir lapangan seperti ada konser banyak banget, kami masih memakai baju biasa bukan olahraga atau seragam.

Ya kali main basket pake seragam.

kami semua main termasuk Hesti yang tidak tau cara main nya.

"Oke anak anak kalian siap," ucap pak Teguh.

Friiiiiiit

suara peluit terdengar menandakan basket di mulai, dan 1, 2, 3 ya tiga bola masuk ke ring kami. Sementara kami masih 0, lalu aku memikirkan cara licik ku, kudorong orang yang menghalangiku hingga terjatuh sampai 1 - 5.  Ya kami memasukan 5 bola ke ring lawan, kali ini ku dorong ketua tim itu sampai jatuh tersungkur.

"Woy lu jangan curang dong," kata salah satu siswi ya cuma dia yang mengatakan itu, aku terdiam dan.

HENING.

Ku ambil bola dan ku lempar dengan sangat keras ke wajah gadis itu hingga terjatuh mungkin pingsan.

"Heh lo main yang bener dong,'' kata ketua dari tim lawan dan bruuggh satu bogeman mendarat di pipinya hingga membiru, aku mendapat bogeman mentah dari ketua tim yang aku bogem tadi. Semua orang kaget melongo, dan aksi pukul-pukulan pun terjadi hingga lawan tergulai lemas tak berdaya, kulihat Jane terjatuh lalu ku bogem dua kali orang yang menjatuhkan Jane.

Kini mereka mengeluarkan darah dan babak belur akibat bogeman kami. Sementara aku hanya keluar darah sedikit di hidung, ya seperti biasa kami yang menang, semua orang melerai kami dan satu lelaki menahan ku supaya tidak membogem lagi namun.

Brugh malah dia yang mendapat bogeman mentah dari ku.

"BERHENTI." Teriak pak Teguh sambil meniup pluit nya. "APA YANG KALIAN LAKUKAN CEPAT BAWA MURID-MURID INI KE UKS." teriak pak Teguh panik, akhirnya semua murid yang tak berdaya itu di bawa ke Uks kecuali kami.

Kami pun berada di kantin untuk makan dan membersih kan luka, kulihat tanganku sangat lecet mungkin terlalu banyak bogeman yang aku layangkan, hingga tangan ku sangat perih. Sementara Jane sudut bibir nya sedikit sobek, Rasty pipinya sedikit membiru, Intan hidung nya mengeluarkan darah namun sedikit karna bogeman mereka tidak separah bogeman dari kamu. Ya mungkin 10 banding 5, semua orang yang berada di kantin memperhatikan kami, laki laki memperhatikan kami dengan pemikiran.

"Wahh tuh cewe hebat bener ya, udah kaya cowok ajah, mungkin lebih."

Pemikiran cewek. "Gue takut deh bermasalah dengan tuh badgirl, takut kayak tadi sampai banyak yang pingsan karna bogeman mereka."

Aku sedikit risih dengan kata-kata itu, ku gebrak meja itu sampai teman-temanku semua menatapku termasuk orang-orang yang ada di kantin.

"Lo semua kalo masih ngomongin gue, kesini gue kasih bogeman paling indah supaya kalian sampai kuburan." Kataku, mendengar itu semua orang menjadi diam, yaa semua orang termasuk laki-laki coy, teman temanku hanya tersenyum penuh arti.  setelah kurasa semua menjadi hening aku pun duduk kembali.

Suara pengumuman.

"Untuk NINNA GRETTA,  HESTY CHINTIA, JENNYFER, INTAN PATRICIA, RASTY MARSELLA segera keruangan BK ditunggu oleh pak Rahman, sekian dan terima kasih." Suara pengumuman itu banyak yang menatap kami namun hanya aku acuhkan.

15 menit setelah pengumuman itu aku dan ke 4 teman ku memenuhi panggilan keruang Bk, saat kami datang sudah banyak guru tentunya, yang ingin menyiksa kami.

"Bisa di jelaskan apa yang terjadi tadi," kata pak Rahman. "JAWAB." Kami hanya terdiam membisu, namun sama sekali tidak merasa bersalah entah terbuat dari apakah hatiku ini sampai tidak ada rasa kasihan, bersalah atau takut, aku menatap guru gundul itu.

"Ya begitulah pak," ucap ku santai pak Rahman geleng-geleng tidak percaya.

"Anak setan kali yah kamu ini,  tidak ada rasa takut pada guru-guru." ucap bu Nisa sambil melotot.

"Ibu salah, mungkin jelmaan saya kaya setan tapi hati saya bidadari kok bu," ucap ku padahal tidak tau dilihat dari mana sisi bidadari itu.

"DIIIAAAM." teriak pak Rahman kembali.

"Lah si bapak gundul ini gimana sih, tapi katanya JAWAB sekarang sudah saya jawab malah suruh DIAM, " ucap Intan membuat mereka geleng-geleng kepala, guru itu melongo tak habis pikir.

"10 ajah murid kaya kalian, mungkin hancur sekolah ini." Sahut bu Ndut.

"Lah ibu ini udah ada 5, nanti saya tambah jadi 10 deh," ucap ku  so polos ya sebenarnya aku sangat suka mengerjai guru2 itu.

"Saya bisa gila lama-lama disini," ucap bu Ndut lalu pergi.

"Nanti saya bawa ke rumah sakit deh," ucap ku sambil melambaikan tangan dan mendapat tatapan tajam dari guru-guru yang ada disana.

[Revisi 22 April 2020]

Bad Girls And Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang