Setelah pintu di tutup Ninna berjalan sangat lambat, tidak tau apa yang memperlambat nya
Brian menghela napas, ia menatap Ninna yang sedang berjalan kearah nya
Namun Brian tetap didalam posisi nya, "sepertinya waktu ku sudah tidak banyak" ucapannya seakan ada petir yang menyambar Ninna disiang bolong
Mengejutkan, dada Ninna seakan sangat sesak mendengar kata yang baru saja lelaki itu lontarkan
"Apa maksud lo Bri,.. " tanya Ninna yang mengatur napasnya yang tiba-tiba memburu
"Kamu tau kan penyakit ini sedang berperang dengan tubuhku" ucap Brian menatap luar jendela, ia pun mengehela napas "dan tubuh ku yang kalah" lanjutnya
Hati Brian sangat sakit mengatakan hal ini, namun ia harus tetap mengatakannya karna inilah yang akan terjadi
"Jangan ngomng seperti itu, gue.. sama sekali gak suka" ucap Ninna yang memejam kan matanya dadanya semakin sesak
Ninna menghembuskan napasnya, seolah memberi energi kembali, perlahan ia membuka mata,
Dan Brian sudah ada dihadapannya dengan sorot mata sangat hangat dibanding pertama tadi
"Aku tau" jawab nya yang menatap Ninna lekat
Ninna mengangguk "Bri, terus kenapa lo ngomong kayak gitu" lanjutnya
"Kamu benar, ... apa kamu tau Ninn, aku gak kuat, tubuh ku semakin lemah" ucap nya
"Aku udah ditunggu" lanjutnyaNinna menatap Brian dengan sorot mata kesedihan " lo bakal ninggalin gue Bri" tanya Ninna yang membuat Brian memejam kan matanya
Kata-kata Ninna barusan sungguh menyayat hati nya, begitu sakit "Tidak akan.. Aku" ucap Brian menunjuk dada sebelah atas kiri Ninna " disini " tunjuk nya ke hati
"Kalau lo pergi.. gue mau ikut" ucap Ninna yang membuat Brian memejamkan matanya kembali
Brian menggeleng "Ninna,, aku. tidak. mau. kamu. ikut" ucapnya penuh penekanan disetiap katanya dan berubah dingin dengan sorot mata tajam
Ninna menghela napas panjang " kamu. juga. tidak. boleh. pergi" balas Ninna penuh penekanan dan tajam
"Tidak" ucap Brian ringan
"Lo curang" mata Ninna mulai berkaca, beberapa kali ia menghela napas, semakin lama dadanya semakin sesak
"Kenapa kamu ngomong kayak gitu, aku gak nyangka kata itu keluar dari kamu" ucap Brian dengan sorot kekecewaan
Ninna mengerjapkan matanya, napas nya kian menipis, semakin memburu
"Jangan mengingat aku lagi" ucap Brian yang menatap Ninna, ia pun mengalihkan pandangannya kejendela
"Aku berjanji padamu, kamu akan mendapatkan yang lebih baik dari pada aku " ucap Brian beralih menatap Ninna
"Yang lebih kuat, tanpa penyakit seperti aku, yang akhirnya akan ninggalin kamu"
"Aku tidak akan kembali untuk selamanya, " lanjutnya, Ninna membulat kan matanya sempurnya
"Ini tidak adil buat gue Bri, lo mau ninggalin gue, lo masih ingat janji lo buat selama nya sama gue, apa lo lupa" Ninna menghembuskan napas sesak nya, mencari oksigen untuk ia hirup kembali
"Aku akan selalu bersama mu jika aku hidup Ninn, " Brian menatap Ninna tajam " aku gak baik buat kamu" ucap Brian seolah dia adalah orang jahat
Dan itu semakin membuat dada Ninna sesak " tapi aku mencintai kamu Bri" ucap nya dengan napas semakin tidak teratur dan bibir nya bergetar
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls And Friend [END]
Novela JuvenilWARNING!!! INI CERITA MASIH BELUM DIREVISI, MASIH BANYAK TYPO, ALUR GAK JELAS DAN BIKIN LO PUSING, GUE GAK MAU ADA YANG JUDGE CERITA INI JADI GUE SARANIN GAK USAH LO BACA. "Ku mohon.... Jangan." "Selamat tinggal." Ditulis tanggal 20 Maret 2017 Sele...