Bad Girls And Friend

9.6K 340 2
                                    

Hari ini Ninna berangkat tidak terlalu pagi. Namun ada yang aneh, Jessi menatap Ninna dari atas hingga bawah. Ninna tidak memakai kaca mata besar, atau behel, bahkan serangamnya sudah kembali seperti semula. Rok diatas lutut, baju sedikit kekecilan.

"Berangkat kuy," ucap Ninna yang mengambil kunci lamborghini.

"Ayoo," ucap Jessi semangat, Jessi membawa ferrari nya.

Saat mobil Ninna memasuki parkiran semua pasang mata tertuju pada Ninna. Ninna sudah tidak mau berpura-pura lagi, baginya itu tidak berguna.

Radith yang datang dengan motor ducati nya, merasa pangling. Sudah lama sekali Radith tidak bertemu dengan Ninna karna kesalahan bodoh nya.

Ninna dan Jessi berdampingan mungkin mereka jadi pusat perhatian.

"Haii," ucap Radith dihadapan Ninna, Ninna menaikan sebelah alis nya. "Lama banget gak ketemu, makin cantik aja," ucap Radith mencoba menggoda.

Alih-alih tersipu malah, Ninna malah berdelik jijik, bagaimana Radith lupa kalau Ninna anti\enggan untuk di gombali.

Ninna pun masuk ke kelas nya, Radith tertegun sebentar, ternyata selama ini dia ada di kelas yang ditempati sahabatnya itu. Brian menatap Ninna sampai bawah, sungguh 199 derajat, beda.

"Haii bri-bri," sapa Ninna pada Brian yang menatap nya,  entah tatapan apa itu yang pasti itu mengintimidasi. Ninna pun duduk disebelah Brian, lagi2 semua orang bercak kagum karna Ninna sangat lah cantik walau tanpa make_up sekalipun.

**

Bel masuk.

Guru yang masuk pun berdecak heran apa ada murid baru disini, saat menatap kearah Ninna, dia tersenyum memberi hormat tau kalau Ninna adalah anak pemilik perusahaan terbesar di Indo.

Semua orang aneh, bayangkan saja kemarin Ninna si nerd, sekarang Ninna si badgirls.

Aneh bukan.

Mereka pun berlajar.

*waktu istirahat*

Brian masih sibuk membaca buku, sementara Ninna asyikk chat bersama teman-temannya disana.

Tiba2 ada seseorang masuk dan duduk dihadapan Ninna.
Ninna sama sekali tidak melihat siapa itu sampai ada tangan yang mengapai tangan Ninna.

Dengan sigap Ninna menepis tangan itu, dilihat nya ternyata itu Radith.

Huhh, laki-laki ini lagi.

"Ke kantin yuk," ajak Radith semanis mungkin, bukan manis yang Ninna rasa tapi e'nek.

"Males," jawab Ninna dingin ia masih ayikk chat dengan Jane yang terus ngelawak.

"Ninn, viddio call dong, mau lihat sekolah lo kayak gimana,"  pesan Jane

"Oi... Oi," balas Ninna dalam pesan. Ninna sama sekali tidak mendengar ucapan Radith yang entah mendumel apakah.
Dia berjalan kearah rooftop

Dia pun menyalakan video call, dan terpangpang lah wajah beberapa gadis yang memenuhi layar ponsel Ninna.

Yahh Jane, Rasty dan Intan digambungkan jadi satu.

"Haiii,, guys," ucap Ninna yang brada di atas gedung sekolah.

"Woii Ninn, coba liat sekolah lo,"ucap Jane duluan, Ninna pun mengalihkan kameranya jadi kamera belakang.

"Wahh, besar banget, tapi masih besaran sekolah kita dulu, hm jadi inget sekolah gue," ucap Rasty dengan ekspresi seperti ingin menangis.

"Liat coba sekolah lo pada," balas Ninna saat kamera nya di depan kembali.

"Liat nih," ucap mereka serempak.

Bad Girls And Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang