Bad Girls And Friend

9.5K 312 4
                                    

Sepertinya hari pertama aku sekolah tidak berjalan lancar, buktinya aku sudah dapat musuh seperti Brian yang nampak ingin menelanku hidup-hidup.

Mungkin kata nerd  sangat menjijikan bagiku, soalnya aku suka kesal saat dulu disekolah.
Saat ada anak yang berpenampilan nerd banyak yg mencemooh, memaki, dan di bully, kadang aku malah kesal sendiri kenapa mereka tidak membalas atau menentang, melawan.

Namun kini aku sadari mereka bukan tidak punya kekuatan untuk melawan, namun mereka tidak ingin ada masalah dengan anak seperti yang suka membully.

Aku juga kini berpikir hidup tanpa masalah sebenarnya asiik apalagi tidak ditakuti,  jadi bisa banyak teman yg baik.

"Ninna," teriak bu Indah yang memukul papan tulis mengunakan penggaris besi.
Seketika lamunanku ambyar akibat teriakan maut dari guru itu.

"Berdiri kamu," perintah bu Indah menunjuk ku, akupun menghela napas panjang, dan mengangguk.

"Coba kamu jelas kan semua ini," ucap bu indah menunjuk ke papan tulis yg melibatkan rumus2 matematika

Tau ajah si ibu kalau gue suka matematika, sampai gue suka kabur pas pelajaran nya waktu di sekolah dulu, huhh jadi inget temen2 gue.

"Jelaskan," teriak kembali bu Indah, ya walaupun dia cantik tetap saja kecantikannya pudar saat teriakan nya dilontarkan.

Akupun menjelas kan. "Nah ini, 9 apasih itu, garis katulistiwa kali nol diatas d-" ucapan ku terpotong saat menjelaskan.

"Apaan ini, kamu gak ngerti kuadrat, ini pelajaran semester lalu Ninna?" teriak kembali bu Indah, aku hanya mengaruk kuping ku yg hampir pecah, heran deh suka banget para guru teriak kenceng.

"Duduk kamu," ucap kembali bu Indah banyak yang cekikikan di belakang sana huuhh dasar.

Akupun duduk, menatap si kulkas berjalan ini, sampai dia menatap ku penuh cercaan.

"Apa lo liat-liat?" tanya nya aku tersentak kaget, saat aku ingin membalas nya, aku kembali mengusap dada tes kesabaran ku dimulai sekarang.

"Baiklah anak-anak, ibu akan kasih pekerjakan kelompok, nah setiap kelompok terdiri dari 2 orang," ucap bu Indah,  aku sedang asik-asik mencorat-coret buku ku, tiba2 nama ku di panggil.

"Ninna kamu sama Brian," ucap bu Indah seketika Brian berdiri.

"Apa gak ada pasangan yg lain bu?" tanya Brian menatap ku dengan tatapan membunuh.

''Uhhh ditolak," seruan dari gerombolan anak lelaki di pojok sana.

"Dengar Brian, otak anak ini kuran cerdas, nah kamu sebagai ketua osis harus bisa membimbing nya," ucap bu Indah.

Whatt ketua osis seperti ini kah batin ku sambil melihat Brian dari atas sampai bawah. Sebenernya sangat tidak mengenakan kata-kata dari bu Imdah, masa aku otaknya kurang cerdas. Penghinaan, waah parah celaka nih guru,  tapi, sabar.

"Tapi bu-" ucapan Brian terpotong. "g
Gak ada tapi-tapian," ucap bu Indah tegas.

Brian pun menghela napas pasrah, lagi lagi menatapku seperti ingin mencincangku.

"Oke kejakan tugas kalian,  minggu depan kumpulin," ucap bu Indah kemudian pergi karna bel pulang berbunyi

***

Akupun merapikan buku.

"Haii Nin, ayo cepet pulang," ajak Jessi yang sudah menungguku dari 10 menit yg lalu, gara2 si kulkas berjalan ini aku jadi harus mengerjakan soal.

"Yukk, lo bawa mobil kan?" tanyaku.

"Yaiyalah orang tadi lo barengan gue," jawab Jessi sambil geleng2 kepala. Oh iya Jessi termasuk orang populer di sekolah ini, secara bokap nya termasuk salah satu donatur terbesar.

Bad Girls And Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang