3.

72 29 27
                                    

Bel istirahat berbunyi. Tiana berjalan kearah kantin dan langsung duduk di bangku bagian tengah sambil membawa pesanan menu favoritnya, mie ayam dan es jeruk. Kali ini ia hanya sendiri, karena Alea tidak masuk sekolah. Namun saat akan memasukkan mie ayam ke dalam mulutnya tiba-tiba ada seorang laki-laki yang duduk di depannya. Lelaki itu adalah Raihan.

"Ngapain lo duduk disini?" Protes Tiana cuek.

"Disini kan tempat umum, jadi terserah gue mau duduk dimana."

Tiana pun hanya diam, merasa kesal pada jawaban Raihan. Lelaki itu malah asik melahap bakso pesanannya. Namun tiba-tiba Tiana teringat sesuatu.

"Oh iya. Makasih ya lo udah bawa gue ke UKS waktu itu."

Mendengar ucapan Tiana, Raihan langsung mengalihkan pandangannya menuju ke arah Tiana.

"Santai aja kali, kita kan temen, harus saling membantu." Jawab Raihan sambil melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

****

Sebelum bel masuk berbunyi, Tiana sudah berada di kelasnya. Saat itu adalah pelajaran bahasa inggris. Pelajaran yang tidak disukai olehnya. Guru yang mengajar pergi, dan hanya meninggalkan tugas yang harus dikerjakan lalu dikumpulkan. Tiana merasa kepalanya pusing, dan menundukkan kepalanya di meja.

Mungkin karena Tiana dari kemarin belum makan nasi, hanya makan mie dan beberapa camilan saja. Tiana memang susah makan dari kecil. Kadang, ia bisa saja seharian tidak makan,  namun ia selalu menyediakan camilan untuk dirinya sendiri.

Tiba-tiba Tiana merasa ada yang duduk di sampingnya, hal itu membuat Tiana bangun dan melihat Raihan di sampingnya.

"Ti, lo kenapa?"

"Gapapa kok." Jawaban Tiana dengan nada lirih.

"Lo pusing apa gimana? Ayok gue anter ke UKS?" Ajak Raihan.

"Enggak, gausah Rai. Gue gapapa kok." Tolak Tiana pada Raihan sambil menundukkan kepalanya kembali.

Raihan hanya diam mendengar jawaban dari Tiana. Namun ia tak juga beranjak dari bangku di samping Tiana.

Raihan menunggu Tiana yang masih menidurkan kepalanya itu. Ia tak menghiraukan teman lainnya yang sibuk mengerjakan tugas. Bahkan ada yang malah membuat video tidak jelas. Raihan melihat Tiana tertidur dengan pulas. Bosan menunggu Tiana yang tak kunjung bangun, akhirnya ia memutuskan untuk tidur di samping Tiana. Tanpa sepengetahuannya, Byan mengambil foto mereka berdua yang sedang tidur bersebelahan itu. Abyan Morgane, adalah teman dekat dari Raihan yang memang terkenal sebagai siswa yang jahil. Pernah ada kejadian Byan mengelilingi kelas sambil menggendong tas Tiana bahkan sampai ke depan kelas. Byan menggantung tas Tiana di dinding belakang kelas.

"Al, buruan ih. Nanti kalo Bu Ana udah masuk gimana."

"Iya iya bentar." Kata Alea sambil berlari menyusul Tiana.

Sampai di kelas, ternyata guru yang dimaksud belum masuk ke kelas. Tiana dan Alea langsung duduk di bangku mereka. Saat Tiana akan mengambil buku di tasnya, ia malah kebingungan karena tasnya tidak ada. Tiba-tiba Byan ada di depannya dengan tas Tiana yang berada di punggungnya. Byan tertawa melihat ekspresi Tiana yang sedang kesal saat itu. Begitu juga dengan siswa lainnya, mereka malah ikut menertawakan kelakuan Byan.

"Byan, balikin tas gue." Pekikan suara Tiana yang dianggap cempreng oleh teman-temanya.

Bukannya berhenti, orang yang diteriaki itu malah berlari keluar kelas yang langsung disusul oleh Tiana. Namun bukan  Byan namanya, kalau menyerah begitu saja. Cukup lama Tiana mengikuti kemana arah lari Byan, alhasil ia merasa lelah. Tiana menyerah dan membiarkan Byan membawa tasnya. Tiana kembali duduk ditempatnya, pura-pura marah dengan Byan.

Beberapa menit kemudian langkah Bu Ana terdengar masuk ke kelas.

"Itu tas siapa kok digantung disitu. Ayo cepat diturunkan." Ucap Bu Ana membuat Tiana melihat ke arah belakang.

"Byannnnn." Teriak Tiana kesal sambil melihat ke arah si biang kerok.

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang