LS : 2

25.3K 1.9K 99
                                    

Jangan lupa vomment, ya!!
Buat saya semangat dengan vomment kalian!

Dikata sekarang zaman apa main jodoh-jodohan? Gue masih mau main bareng teman-teman gue lah, ya kali gue nikah muda?

"Nara masih SMA Pa, Nara gak mau pergaulan Nara di batasi." tolak gue pelan-pelan.

"Sayang, kamu gak bisa nolak, Mama sama Papa bakal jarang di rumah, ini demi kebaikan kamu juga, nak." gue menggeleng dengan tegas.

"Nggak Ma, Nara gak mau ya gak mau. Mama sama Papa gak usah maksain!" ucap gue dengan amarah yang meluap.

"Ok kalau kamu gak mau. Ini pilihan kamu," gue menghela nafas lega karena ucapan Mama barusan.

"Tapi album kamu Mama buang semua." ucap Mama bulat.

"MAMA APA-APAAN SIH, DIKATA SEKARANG ZAMAN APA PAKE JODOH-JODOHAN?!" teriak gue.

Liquid sialan yang ada di mata gue bentar lagi akan turun. Benar-benar menyebalkan!

"Satu lagi, Mama sama Papa gak bakal ngasih kamu uang saku ataupun uang album!" gue membulatkan mata sempurna karena ucapan Mama tadi.

This is crazy, man!

Gue menghela nafas panjang setelah Mama menutup pintu kamarnya kencang. Di sini kan yang seharusnya marah gue? Kenapa Mama sama Papa yang marah?

Gue mengangkat bahu dan segera mengerjakan tugas yang di beri Pak Cahyo di kamar dengan tenang hingga gue sampa di titik kesadaran gue habis.

- L O V E S C E N A R I O -

Gue terbangun jam setengah tujuh karena mengerjakan soal matematika yang Pak Cahyo berikan. Gue segera bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

"Pagi Pa, Ma." ucap gue saat melihat kedua orang tua gue duduk di meja makan. Mereka hanya melirik gue lalu melanjutkan aktivitas masing-masing. Hell, gue di kacangin?

"Ma, Pa," gue duduk di depan Papa. Mereka tidak menggubris kehadiran gue di situ.

"Ini Pa kopinya, diminum." Mami duduk di sebelah Papa, lalu mulai makan.

Posisinya disini gue kayak gak ada di sini tau gak?

"Ma, Pa kalian kenapa sih kekanak-kanakan? Cuma karena Nara gak mau Papa sama Mama diemin Nara kayak gini?" gue menunggu reaksi Mama dan Papa, tapi hasilnya nihil!

"Ok kalau itu mau kalian, Nara mau dijodohin." gue mengambil roti satu lalu berangkat sekolah menggunakan bus.

Gue segera turun dari bus saat pintu gerbang hampir di tutup sama Pak Soni dan untungnya gue berhasil masuk ke dalam sebelum Pak Soni menutup pintunya.

"Pagi Nar, tumben telat?" ucap Sana saat melihat gue berjalan di lorong menuju kelas.

"Pagi Na," gue menghela nafas lelah.

"Ntar Pelajaran matematika lagi ya? Bosen gue, beneran deh capek!" curhat gue ke Sana.

"Sabar ya Ra," Sana tersenyum lalu mengelus punggung gue. Gue duduk di tempat gue dan menaruh kepala gue di atas meja.

"Pagi," Pak Cahyo masuk dan tersenyum ke seisi kelas.

"Pagi Pak Chanyeol," ucap cewek-cewek di kelas gue yang terkesan menjijikkan, mungkin?

"Pagi Pak," ucap anak cowok.

"Hari ini ada kuis, nanti saya akan suruh maju dari ujung belakang sana." gue panik. Dari ujung belakang kan gue? Gila gue harus apa ini?

Love Scenario - PCY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang