DREAM #4

637 163 26
                                    

Author note ♡Aku publish lebih cepat karena harus ngerjain tugas nanti malem ><Selamat membaca~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author note ♡
Aku publish lebih cepat karena harus ngerjain tugas nanti malem ><
Selamat membaca~

**

Background Music
Cheeze - Love You (bye) 

14 November, Awal Musim Dingin.

Kamu
Di dalam bus, 17.25 (Kamis)

Kamu sedari tadi melihat kearah tempat Donghyun duduk. Lelaki itu terus-terusan melihat keluar jendela, sambil sesekali menengok arloji di tangannya.

Kamu heran, kenapa sedari tadi lelaki itu tampak gelisah. Apakah dia memikirkan sesuatu?

Kamu sadar bahwa dia juga tidak ikut yaja hari ini. Apakah dia ada keperluan mendesak?

Kamu memandang Donghyun yang duduk dua baris lebih depan di seberang kursimu. Rasanya aneh berada dengan lelaki itu dalam satu bus yang sama. Terlebih lagi ketika kamu baru saja mengobrol tentangnya dengan Eunbi siang tadi.

Perutmu masih terasa sakit, jadi kamu hanya bisa diam kesakitan ketika bus bergejolak cukup kencang.

Sekitar sepuluh menit kemudian, bus tiba pada halte selanjutnya. Kamu sadar bahwa Donghyun turun di halte yang sama denganmu. 

Ciit~

Ketika kamu bersiap turun, tiba-tiba bus sedikit maju dan mengerem mendadak. Kamu yang posisinya sedang nyeri perut, sontak agak hilang keseimbangan dan nyaris jatuh ketika melangkahkan kakimu turun melalui tangga bus.

"Aw.." ucapmu, agak kesakitan.

Tapi kamu heran karena kamu tidak jatuh karena terhuyung tadi. Padahal, kamu cukup hilang keseimbangan karena lemas nyeri perut.

"Kau tak apa?"

Tiba-tiba, jantungmu berdegup begitu cepat. Seseorang menempatkan tangannya, tepat di atas punggung tangamu.

Sontak, kamu sadar akan apa yang baru saja terjadi ketika mendengar suara itu.

Tidak. Mungkin.

Donghyun berada tepat dibelakangmu, menyangga tubuhmu agar tidak terjatuh ke belakang. Bahkan, tangan kanan lelaki itu sama-sama menyentuh pegangan besi bus, yang secara langsung menyentuh pula telapak tanganmu. Tubuhnya hanya berjarak satu senti jauhnya dari punggungmu.

"T-tidak. A-aku tidak a-pa apa. Maaf," ucapmu cepat, terbata. Malu sekaligus gugup, kamu segera turun dari bus dan bergegas melangkah pergi menjauh tanpa memandang sedikitpun wajah Donghyun.

Pipimu memerah dan kamu tidak ingin lelaki itu mengetahuinya. Sementara jantungmu?

...jangan tanyakan lagi keadaannya.

**

Kim DonghyunRuang studio musik pribadi, 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Donghyun
Ruang studio musik pribadi, 18.23

Sudah sekitar setengah jam lamanya Donghyun berkutat di depan piano, audio mixer dan komputer miliknya. Headphone pun terpasang melingkar di bagian lehernya.

"Aku harus menyelesaikan lagu ini hari ini," gumam Donghyun.

Lelaki itu menghembuskan nafas berat. Ia harus menyelesaikan lagu itu dengan cepat. Bahkan, secepat mungkin jika dapat dikatakan. Mengingat bahwa Donghyun hanya punya waktu sampai hari ini berakhir.

Senin hingga Minggu. Hari-hari Donghyun dilaluinya dengan beragam kegiatan, di samping sekolah. Ya, beragam kegiatan. Entah kegiatan-kegiatan itu membawanya pada jalan masa depannya atau tidak, lelaki itu tak terlalu peduli.

Ia melakukan itu semua, demi menggali apa sebenarnya mimpi yang selama ini dimilikinya. Mimpi yang terlupakan. Impian yang hilang.

Donghyun memasang kembali headphone, menutupi kedua telinganya. Lelaki itu kembali fokus melakukan komposisi untuk lagu barunya. Piano dan audio mixer di hadapannya, ia mainkan dengan hati-hati demi menemukan melodi yang sesuai.

"Melodi piano pada bagian awal lagu, EDM pada chorus. Kurasa akan bagus," gumam Donghyun. 

katalk!

Donghyun tidak menggubris pesan masuk di handphone-nya.

katalk!

"Siapa sih? Mengganggu saja," ujar Donghyun, kesal. Lelaki itu menurunkan headphone yang sedari tadi bertengger di telinganya dan meraih handphone sudut meja.

Yoo Seonho : Kak Donghyun
Yoo Seonho : Kakak tidak lupa bahwa ada kegiatan volunteer besok Minggu kan?

Donghyun menghela nafas setelah membaca pesan dari Seonho, adik kelasnya yang juga aktif melakukan kegiatan sukarelawan. Sibuk dengan lagunya, Donghyun lupa bahwa Minggu besok, ia harus pergi desa untuk melakukan kegiatan volunteer disana. Otomatis, ia harus menyiapkan keperluan volunteer pada hari Sabtu-nya.

"Sabtu dan Minggu. Pasti akan sangat melelahkan.." gumamnya, lemas.

**

Ruang studio musik pribadi, 22.02

Setelah berjam-jam lamanya, Donghyun berhasil menyelesaikan lagu barunya. Kini, lelaki itu duduk bersandar di kursinya yang empuk sembari memandang langit-langit studio.

Ia teringat kejadian di bus tadi sore.

"Gadis itu.."

Setelah mengatakan itu, Donghyun terdiam sejenak. Lelaki itu sedikit menyesalkan karena lupa meminta maaf pada gadis itu karena tak sengaja menyentuh tangannya.

"..aku berhutang maaf padanya," gumam Donghyun dengan suara pelan.

Lelaki itu menghela nafas panjang dan alih-alih mengetahui nama, ia lebih mengingat gantungan kunci yang tergantung pada ransel gadis itu. Sebuah boneka berbentuk bintang kecil berwarna kuning.

"Aku seperti pernah melihat gantungan itu. Tapi dimana, ya?"

***

Vote dan komen sangat amat berarti!! ♡

Terimakasih dah baca sampai sini (love) (love) 🌸

Aku publish lagi lusa ya >< biar kalian tida bosan 🙈

dream flakes | k.donghyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang