DREAM #12

509 137 11
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

17 November.

Kamu
Ruang keluarga, 07.26 (Minggu)

Kamu mendengar lantunan piano di lantai bawah rumahmu. Siapa lagi kalau bukan adikmu, Yoo Seonho yang sudah tingkat mayor 2 piano klasik. 

Kamu keluar dari kamar dan turun ke bawah, mendekati Seonho yang sedang duduk bermain piano. Kamu berdiri tepat disisi piano, melihat adikmu yang dengan indahnya menarikan jari jemarinya diatas tuts.

"Seperti biasanya, Yoo Seonho. Kau sangat keren," pujimu.

Seonho tertawa kecil sembari tetap lanjut memainkan lagunya hingga selesai.

"Giliran kakak," ucap Seonho, segera setelah ia menyelesaikan sebuah lagu. Kemudian, lelaki itu bangkit dari kursinya dan mempersilahkanmu duduk.

"Aku tidak sepintar kau, Seonho. Apa yang harus kumainkan?"

Kamu menempatkan jemarimu pada tuts piano, tidak tahu lagu apa yang harus kamu mainkan. Ya, kamu bisa bermain piano memang. Tapi belum sampai level mayor seperti adik laki-lakimu itu.

"Ayolah, Kak. Sudah lama aku tak mendengar permainan piano Kakak," ujar Seonho.

Adikmu itu mulai merengek dan menarik lengan bajumu pelan.

"Aku tak tahu, Seonho. Kau lebih bagus dari aku," katamu.

Seonho menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kak (Y/n), aku sudah mengatakan pada kakak kemarin bahwa kakak harus mulai untuk lebih berani menunjukkan diri kakak, kan? Sekarang, mulailah denganku. Mainkan saja lagu favorit kakak," ujar Seonho.

Benar juga katanya. Kamu harus mulai terbiasa untuk mengeluarkan dirimu yang sebenarnya.

"Baiklah kalau begitu. Aku.. coba," ucapmu.

Jari jemari tanganmu mulai menari diatas tuts hitam-putih piano. Sebuah lagu favoritmu, dan bukanlah lagu klasik seperti yang biasa dimainkan Seonho.

Wanna Our - Always.

Kamu selalu menyukai lagu itu. Setiap melodi, setiap lirik, hingga aransemennya.. kamu sangat menyukainya. Bahkan kamu mengingat sang penulis lagunya saking sukanya kamu pada lagu itu.

KDH.

"Tuh kan. Kakak juga tidak kalah bagus daripadaku. Kakak bisa memainkan lagu apapun," puji Seonho. Adikmu itu bertepuk tangan untukmu.

"Terimakasih. Tapi aku tak bisa lagu klasik, Seonho. Tetap saja," ujarmu.

"Ya itu karena kakak telah menyerah mempelajarinya saja," kata Seonho.

dream flakes | k.donghyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang