Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya patah hati. Sakit. Sedih. Hancur.
Gadis remaja berusia 16 tahun itu mulai menutup dirinya dalam hal apapun. Bukan disengaja, tetapi dengan sendirinya sikap itu mengalir dalam jiwanya.
"Patah hati bukan berarti kita harus menutup diri dari lingkungan sekitar. Setidaknya berbaur adalah cara yang lebih baik dibanding menyendiri"
Tapi disaat semua rasa sakit itu mulai berkolaborasi, apakah ada yang bisa menahannya?
Hati yang ceria berubah muram. Beku. Hati itu kini telah membeku. Bisa disebut juga mati rasa.
Gadis itu berubah menjadi gadis yang amat jutek, cuek, dingin, bahkan memiliki emosi yang tidak pernah stabil.
Setiap harinya jika bosan ia hanya akan memakan coklat yang ia bawa atau mendengarkan lagu sekedar meredakan rasa bosannya.
"Semua bisa berubah karena waktu"
Namun diamnya bukan karena ia lemah. Namun itu menunjukkan bahwa ia bisa kuat didepan orang banyak meskipun rapuh didalamnya.
"Out of suffering have emerged the strongest souls the most massive characters are seared with scars"
-Kahlil Gibran-
※
※
※Hai... welcome to first story!! ^^ gimana prolognya? Kurang panjang ya hehe yaudah lah baca nextnya aja yaaa~~~ makasii yg udh mau vomment♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear My Heart
Teen FictionCause if you truly love someone, it's ok to messed up the things.