Brak!
"Chel chel.. dengerin dulu.."
"Iya Chel.. lo harus denger cerita kita dulu! Lo gak boleh salah paham"
"Rachel! Buka pintunya lo harus dengerin kita!"
"Pergi! Tinggalin gue sendiri.. gue gak perlu penjelasan apapun!"
"RACHEL!"
"Pergi.."
"Ini ada apa? Kenapa dia? Kalian darimana?! Ini jam berapa?!!"
"Kita jelasin di bawah deh kak, gak enak kalau sambil berdiri"
"Oke kita kebawah"
※※※
1 jam sebelumnya.
"Always late to came Rachel.." gumam seseorang pada Rachel.
"Lo?! Ngapain lo disini!!" Rachel berteriak emosi. Perasaan marah bercampur bingung membuatnya tidak bisa mengontrol emosi.
"Gue, Friska Ardiana. Pacar barunya Darbaska. Kita pacaran baru dua minggu lalu sih, tapi dia udah nunjukin ke gue kalau dia beneran cinta sama gue!" omongan perempuan bernama Friska itu sukses membuat Rachel stuck di tempat.
"Gak.. gak mungkin!" Rachel berteriak tak percaya atas apa yang ia dengar. Ia menutup pintu ruangan itu dengan kasar.
Berlari melewati para sahabatnya dengan tatapan tajam. Menurutnya seharusnya sahabat-sahabatnya memberi tahunya akan hal itu.
"Rachel.. woy! Berhenti!" sahabatnya berteriak menghentikannya namun Rachel terus berlari keluar rumah sakit. Memberhentikan taxi dan siap menuju rumahnya.
"Din, ikutin taxinya aja langsung!"
"Oke oke ayo! Pegangan! Gue bakal ngebut"
Sahabat-sahabatnya berusaha tetap tenang walau di hati mereka juga perasaannya bercampur-campur.
"Din!"
"Diana!"
"Ih bawel lu ah nanti kita ketinggalan!"
"DIANA TAXINYA UDAH BELOK! LO SALAH NGEJAR TAXI!" Tarisa berteriak frustasi, bingung, dan panik.
"Din kan udah gue panggil dari tadi! Cepet puter balik!" punta Mourin.
"Lu kira ini jalanan mbah lo? Ini satu arah atuh gabisa main puter balik" seru Diana.
"Ihh.. yaudah cari jalan kek kemana gitu yang penting cepetan.." heboh Tarisa.
"Iyaa Din! Mumpung si Tarisa inget plat nomornya. Dia itu pelupa!" ucap Mourin tak kalah heboh.
"Eh enak aja lu"
"Emang iya"
"Enggak!
"Bohong"
"Enggak Mou!"
"DUH.. KALIAN! Jangan ribut disini gue ini bingung jalanannya lewat mana! Bikin pusing.." lerai Diana frustasi dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear My Heart
Teen FictionCause if you truly love someone, it's ok to messed up the things.