Pagi-pagi saya sudah emosi melihat kelakuan suami saya pasalnya tv yang saya beli dirusak olehnya.
Huft.....
Suamiku terlalu kaya untuk memikirkan menjadi miskin. Pagi ini aku akan bersiap-siap ke lokasi syuting. Aku sudah memaksa suamiku supaya aku terjun kembali ke dunia hiburan setelah kejadian naas itu, aku keguguran karena kelelahan syuting, seandainya aku nggak keguguran mungkin anak aku sudah seumuran dengan anak Angela.
Angela itu sebenarnya baik, tapi entah kenapa aku tampak selalu ingin membunuhnya.
Mungkin aku cemburu, dia itu sempurna untuk jadi artist, kehidupannya selalu bahagia.
Walaupun kemarin ada desas desus dan itu menimbulkan keluarga kecil kami terusik.
Mungkin aku harus minta maaf pasal kejadian kemarin, para fans aku menyerbu dia karena dianggap merebut suami aku.
Aku merogoh tas aku untuk mencari hp aku kemudian membukanya lalu membuka akun tweet aku dan menulis sesuatu.
Atas nama fans aku, aku minta maaf masalah kemarin kepada Angela sahabat aku.
Kalian tahu kenapa aku menulis dia sebagai sahabat aku?
Anggap saja itu untuk menebus rasa bersalah aku kemarin, kalian ingat Angela itu berbohong soal kami bersahabat.
Aku keluar dari mobik agency aku dan mendapatkan wartawan yang langsung mengepung aku.
"boleh kami meminta penenerangan masalah suami kamu direbut Angela? "
"tentu saja"Aku tersenyum, kata orang senyumanku dapat membuat orang meleleh. Aku tahu itu hanya majas dan terlalu hyperbola.
"Angela tidak merebut suamiku, suamiku hanya mencoba menolong modelnya, jadi kalian tidak perlu salah tangkap mengenai hal itu"
Aku langsung berjalan melewati kerumunan itu dengan bantuan manager aku.
"apa anda berniat masuk ke dunia akting lagi?"
"gimana kabarmu setelah menghilang dari dunia hiburan? "
Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh wartawan itu, mereka terlalu merepotkan. Aku tahu dari merekalah masyarakat mengenal aku.
Dan aku hanya melemparkan sebuah senyuman ke arah mereka.
**
Aku sudah lama tidak menginjakkan kakiku di sini, setelah kejadian mengenaskan itu, membuat aku harus kehilangan anakku yang sudah berumur 6 bulan.Aku depresi jika mengingat hal itu, dan rasa cinta Sky ke aku rasanya berkurang setelah kejadian itu, aku memakluminya, dia pasti terpukul telah kehilangan anak dia.
Akhir-akhir Ini Suamiku tampak bersemangat, aku tidak tahu apa yang menyebabkan dia seperti itu, bahkan emosinya sering berubah-ubah.
"kau melamun? " aku menengok ke asal suara itu.
"sorry, by the way apa yang ingin anda katakan?" dia tertawa lebar.
"kau sekalu ke intinya mrs Asthon" aku langsung berdiri dan menatapnya.
"jangan main-main adik ipar" tegasku dan dia ketawa lagi.
"aku mau kau buka pers sebentar saja kakak ipar, aku ingin kau membenarkan perkataan Angela" ucap Lavi dan tentu saja aku tidak akan mengabulkan perkataan dia.
"tidak ada bantahan kakak ipar" sambungnya.
"kenapa kau selalu menekankan aku? " aku meredam emosiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE IN MIRACLES
Fanfictionkalian percaya keajaiban? saya selalu percaya keajaiban, keajaiban akan datang dengan cara yang manis, yang tidak pernah kalian sangka. keajaiban berbeda dengan takdir. Takdir bisa dirubah, menurutku. Tapi kata orang takdir itu tidak bisa dirubah. a...