MERAIHNYA LAGI!!!

159 12 11
                                    

Sky mendekatiku dengan rahangnya yang padat, giginya bahkan dia tekan kuat-kuat, ada apa dengannya lagi?.

"Bisakah kau untuk tidak menjual anak-anakku juga? kau keterlaluan Yuu jika kau menjadikan anak-anakku sebagai ladang penghasilanmu" Aku kaku di depannya, lagi-lagi dia berpikir negatif tentang pekerjaanku, dia tidak tahu jika uang yang dia hasilkan sendiri dari hasil jual seseorang, apa dia tidak sadar dan malah mengataiku menjual diriku? jika aku menjual diriku dia malah lebih rendah karena menjual tubuh orang.

"Siapa yang menjual anak-anakmu Sky? kau bahkan tidak punya anak!" Lavi berucap dan mengambil Ariana ke gendongannya, Ardo yang tadi memegang tangan Sky terlepas dan malah mengikuti Lavi menuju mobilnya, aku sendiri menarik Aldo dari tangan Sky.

"Dia tidak akan bisa menggantikanku sebagai ayah biologis mereka" Ucap Sky saat aku melewatinya, kupikir dia akan terus mengejarku.

Axcel mengendarai mobilnya, Lavi duduk di depan sedangkan aku bersama dengan anak-anakku di belakang, Ariana bicara tidak terrem mulai dari dia juara satu saat lomba bersama teman-temannya saat ulang tahun temannya yang bernama Ayi itu dan aku benci saat Ariana mengatakan baik-baik tentang Sky.

"Tidak bisakah kalian untuk tidak menemui Sky?" Aku berucap lirih, mereka bertiga memalingkan wajah mereka ke arahku.

"Kenapa Mom?" Aldo bertanya yang tidak bisa kujawab sama sekali, aku hanya bisa menunduk pelan, butiran-butiran air mataku jatuh, aku tidak akan bisa hidup tanpa mereka, Sky bisa melakukan semuanya, aku tidak bisa menyangkali itu, dia akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya dari genggamanku.

Mobil berhenti.

"Mom?" Ariana membuka seat beltnya dan menghapus air mataku, Ardo dan Aldo juga ikut mendekatiku dan memeluk lenganku.

"Mom baik-baik saja" Aku menghapus air mataku dan mengelus pelan surai rambut panjang Ariana yang tidak mau dia potong sama sekali, katanya ia ingin berambut panjang sepertiku.

Saat sampai di apartemenku, Aku, Si kembar dan Lavi makan siang sedangkan Axcel keluar karena ada urusan dengan keagensianku, entah masalah apa, dia hanya mengatakan masalah kecil.

Lavi duduk di ujung, aku dan Ariana baku hadap begitu juga dengan Ardo dan Aldo, keluarga yang harmonis bukan?.

"Kamu baik-baik saja?" Lavi menyentuh tangan kiriku yang kosong, mengelusnya pelan.

"Dilarang bicara Papa Lavi... Ssstt" Ariana menempelkan telunjuknya di bibir mungilnya, aku hanya tersenyum dan membalas genggaman tangan Lavi, Lavi kelihatannya gemes sampai menarik pipi tembem milik Ariana.

****

Ardo, Aldo dan Ariana sedang bermain di depan tv, kalian jangan bertanya bagaimana keadaannya karena mainan berhamburan di depannya, Ardo dan Aldo bermain robot-robotan dan mobil-mobilan sedangkan Ariana bermain dengan boneka barbienya yang sedang masak-masak itu, sering juga Ardo ataupun Aldo menjahili Ariana yang langsung kutegur, karena jika Ariana menangis, maka habislah sudah ketenangan apartemen ini.

"Sayang, tidak mau tidur siang dulu?" mereka serempak menggelengkan kepalanya dan melanjutkan kembali mainannya, Ariana mendekatiku dan boneka barbie di tangannya.

"Mom like a barbie.... beautiful" Ariana menaikkan boneka barbienya dan menjejerkan sehingga berdekatan dengan wajahku.

"Wajah Mom lebih cantik" Aku tertawa pelan, dan mengelus surai rambutnya yang makin panjang saja, yang langsung terbenak di pikiranku untuk memotongnya agar lebih rapi kelihatannya.

"Bagaimana jika kita memotong rambut Ariana hari ini?" Aku masih mengelus rambut Ariana, Ariana langsung merubah wajahnya dan akan....

"Huaaaaaaa...... Siroyo...... Andwaeeeeee...... Eomma.... huaaaaa Appa Laviiiiiiiiii...." Lavi yang mengerjakan tugas kantornya di kamarku langsung ke ruang tamu melihat apa yang terjadi.

BELIEVE IN MIRACLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang