Pagi-pagi Tiffany sudah mengoceh, pasalnya televisi kesayangannya rusak dan penyebabnya adalah aku.
Tiffany sudah pergi dengan urusannya sedangkan aku masih malas-malasan di rumah, besok sudah Natal.
Aku menghembuskan nafasku pelan, aku sudah bahagia dengan orang yang kucintai yaitu Tiffany walaupun kebahagiaan kami belum lengkap, karena belum punya seorang anak.
Walaupun di hatiku masih tergambar dengan jelas siapa pemiliknya, Ke yu Amster.
Yu ku sampai saat ini belum ketemu, aku sangat merindukannya, walaupun kemarin aku sempat berpikir jika aku mendapatkan Yu ku tapi kata-kata Tiffany meragukanku, tidak mungkin Yu ku seorang cowok jadi cewek dengan buah dada melekat di badanya.
Yuku tidak segila itu.
Aku masih di tempatku menonton acara tv sampai sebuah acara pagi tersiar di depanku.
"NATAL DENGAN ANGELA"
Aku tidak habis pikir dengan pertelevisian sekarang, semuanya terlihat tidak menyenangkan.
Entah kenapa ketiga anak yang sedang siaran langsung itu mengganggu pikiranku dan hatiku, aku seakan terikat dengan ketiga anak itu.
"Ariana bukan seperti itu" Angela dengan cekatan mengajari anaknya membungkus kado natalnya.
Aku iri dengan Angela sekaligus penasaran, siapa dia sebenarnya.
Angela dan Yu pribadi yang sama tapi sangat berbeda.
Aku tidak habis pikir dengannya.
Kenapa dua orang ini di hatiku sama tapi nyatanya mereka berbeda, Yu tak mungkin hamil, dia hanya berpura-pura untuk mencegahku menikahi Tiffany, tapi kenapa masih ada yang janggal di sana, seakan kebohongannya nyata.
Acar tv itu sudah berakhir dengan senyuman Angela.
Aku membuka handphoneku dan mendapati sms dari teman lamaku, Will.
Setelah membuka sms darinya yang berisikan ingin bertemu denganku, dia berlibur dengan pacarnya dan hendak memberiku undangan, Will sudah sukses di dunia kedokteran, aku sudah pernah membaca buku kesehatan yang dia buat sendiri.
Aku segera mengirim pesan ke dia untuk bertemu di restoran paling terkenal di Amerika ini, tapi dia menolak dan ingin bertemu di restoran mall dekat kantorku dan aku iakan saja, kapan lagi bertemu dengan kawan lama.
Will itu satu kelas dengan aku dulu, dia mantan Tiffany tapi setelah putus aku mendekati Tiffany karena dia yang mencium bibirku saat tertidur membuat aku terbangun dari mati sementara itu, yahhh aku hampir mati kala itu seandainya dia tak menciumku, aku berjalan dengan seseorang yang tak kukenal di mimpiku bahkan aku akan di dorong ke jurang gelap itu, tapi ciuman itu membangunkanku, awalnya saya pikir jika bukan Tiffany yang mencium saya, tapi Tiffany mengatakan sebaliknya 'tak ada orang lain selain dirinya di dekat pintu, bahkan aku percaya jika Tiffany itu paling hebat dalam hal memasak sehingga aku memilihnya, aku pernah selingkuh di belakangnya, cowok cantik bernama Yuu itu mengalihkan duniaku, dia yang terbaik ciumannya mirip dengan pembangun mimpi itu, tapi saat bulan november Tiffany mengatakan jika dialah yang menciumku dan dia tengah hamil.
Aku berpikir untuk memutuskan Yuu dan lebih fokus ke Tiffany dan anak kami.
Bahkan aku tak menghubungi Yuu lagi, orang tuaku juga memberiku hak untuk mengelolah perusahaan yang nembuatku bahagia tapi dengan syarat aku harus segera menikahi perempuan dan aku sangat bersyukur kala itu, aku masih pacaran dengan Tiffany.
Dan saat natal telah tiba, aku ke rumah Yu memberikan hadiah natal terpahit yaitu surat undanganku.
Setelah pertemuan terakhir kami saat natal, yuu kembali menghampiriku di pengakhir tahun, saat itu aku mau fitting baju dengan Tiffany karena kami akan menikah tanggal tujuh bulan januari.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE IN MIRACLES
Hayran Kurgukalian percaya keajaiban? saya selalu percaya keajaiban, keajaiban akan datang dengan cara yang manis, yang tidak pernah kalian sangka. keajaiban berbeda dengan takdir. Takdir bisa dirubah, menurutku. Tapi kata orang takdir itu tidak bisa dirubah. a...