Setelah pemotretan tadi aku langsung dihubungi oleh Sky dan sekarang aku di sini duduk mendengarkan kata-kata Sky yang terus menghinaku dengan kata-kata pelacur dan semua hinaannya.
"Kau pikir aku tidak tahu kau siapa? kau masih sama, kau Yu, Ke Yu Amster seorang yang telah menipu semua publik, kau Banci tahu tidak dengan penampilanmu yang sekarang" aku menunduk, takut, benci, kupikir dia sudah tahu sejak kita bertemu.
"dan sialnya kau....... Kau......" dia menghentikan kata-katanya.
"Biarkan aku yang mengurus Anak-anak kita" dia tidak melanjutkan kata-katanya dan mengatakan sesuatu yang membuatku menatap nanar kepadanya, setelah dia mengatakan untuk membunuh anak-anakku sekarang dia datang kepadaku dan ingin merebut semua apa yang harusnya menjadi milikku, dia tidak tahu malu.
"Aku jatuh cinta dengan mereka, kau tidak cocok merawat mereka dan membiarkannya dirawat oleh baby siter yang tidak tahu asal usulnya itu" Katty sudah kuanggap sebagai keluargaku, dia adalah ibu keduaku.
"Katakan padaku berapa nominal yang harus kubayar karena telah merawat dan melahirkan mereka" Sky mengeluarkan sebuah kertas dan itua adalah cek, dia menyodorkannya ke depanku dengan pulpen.
"Kau tidak boleh seenaknya Sky" Aku berucap pelan, menguasai diriku yang kapan saja akan meledak.
"Aku bisa, aku bisa menghancurkanmu dalam sekejap" Sky tersenyum remeh ke arahku.
"ANAK-ANAKKU TIDAK SAYA JUAL, MEREKA TIDAK TERNILAI... hiks" aku berdiri dan berteriak di depannya.
"KAU BUKANLAH AYAH MEREKA, AYAH MEREKA SUDAH MATI, SEJAK KAU MENGATAKAN UNTUK MENGGUGURKAN MEREKA KAU SUDAH BUKANLAH AYAH MEREKA, AYAH MANA YANG MAU MEMBUNUH ANAKNYA SENDIRI" aku terlepas kontrolku.
"Kalau begitu menikahlah denganku, dan kau akan hidup bersama anak-anak kita"
"ANAKKU.... BUKAN ANAK KITA" aku meralat cepat ucapannya, dia tidaklah berhak dengan mereka.
"Kau lepas kontrol Yuu, duduklah" Sky berjalan ke arahku dan mendudukkanku.
"Aku baikkan menyewa satu restoran, karena aku tahu kamu akan liar seperti sekarang" bisiknya di telingaku.
"Sekarang kau tulis berapa nominal yang dibutuhkan pelacur sepertimu, agar aku bisa mendapatkan anak-anakku" dia mengambil pulpen yang tergeletak di lantai karena mungkin terjatuh saat aku marah-marah tadi dan memasukkannya ke sela jariku.
Plakkkk......
Aku menamparnya, dari dulu aku ingin menamparnya. Sky menyentuh pipinya yang telah aku tampar.
"Anakku tidak kujual, bahkan dengan semua kekayaanmupun, mereka tidak sebanding" Aku melempar pulpen yang dipegangkan tadi Sky ke tanganku, Dia masih tersenyum ke arahku dan,
PLAKK.....
Tamparan kuat jatuh ke pipiku, membuatku jatuh dari kursi.
"Aku sudah menahan agar tidak memukulmu, kau menyakitiku Yuu, rasanya sakit saat kau ciuman dengan orang lain" Dia menghampiriku dan jongkok di depanku dan menjambat rambut panjangku yang baru saja saya rawat tadi pagi, beberapa helai rambutku rasanya tercabut dari kepalaku.
"Aku yang akan merebutnya sendiri, dengan usahaku sendiri, tanpa persetujuanmu, mereka akan lari ke arahku, ingat kau tidak akan bisa menikahi paman si kembar yang bangsad itu" Sky berjalan keluar meninggalkanku, beberapa air mata jatuh ke lantai membuat penampilanku mungkin sudah acak-acakkan.
"Angela...." itu suara Axcel datang menghampiriku, dia berdiri mematung melihat keadaanku yang sebentar lagi akan hancur.
"Ax...... Jangan biarkan dia merebut si kembar, Axcel" Aku pinsan setelah mengatakan hal itu, rasanya aku drop dengan semua masalah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELIEVE IN MIRACLES
Fanfictionkalian percaya keajaiban? saya selalu percaya keajaiban, keajaiban akan datang dengan cara yang manis, yang tidak pernah kalian sangka. keajaiban berbeda dengan takdir. Takdir bisa dirubah, menurutku. Tapi kata orang takdir itu tidak bisa dirubah. a...