"Should i love you?" -D.O
Wendy Son dan Do Kyungsoo, mereka sepasang idol yang sama sama jatuh cinta namun ketika mereka tersadar bahwa cinta yang mereka alami tidak semudah ketika orang biasa jatuh cinta. Mereka harus terpisahkan oleh waktu dan per...
Aku memeluk Wendy dengan erat seolah olah aku akan kehilangannya. Bahkan jika hari itu tiba, aku takkan bisa melepaskan genggamanku padanya. Ini melebihi perasaan takut dimana aku akan kehilangan karierku sebagai idol. Ini menyangkut hati. Aku pria bodoh yang mengejar wendy mati-matian tapi saat mendapatkannya aku tidak bisa menjaga gadis ini dengan baik. Bahkan saat ia terluka pun aku tidak berada di sampingnya.
"Sayang.. aku menyayangimu"
Gumamnya tiba tiba.
"Tapi aku tidak menyayangimu." Kataku mempermainkannya. Dia berbalik dan menatapku kesal, bahkan ia mempout kan bibirnya membuatku gemas. Yaampun Wendy, kau bisa membuat jantung ini berlari jika seperti itu. Aku membelai wajahnya lembut seperti tidak ada hari esok untuk mengagumi pahatan Tuhan yang sangat indah ini.
"Aku tidak sekedar menyayangimu, tapi aku mencintaimu, sangat.. bahkan aku hampir gila karenanya." Ucapku tersenyum sendu pada sosok bidadari di hadapanku ini.
Dia tersenyum sangat manis, bahkan lebih manis dari sebuah award yang pernah aku terima di atas panggung. Rooftop ini seakan menjadi saksi seorang Kyungsoo yang beruntung bisa melihat senyum manis wanita di hadapanku ini.
***
Mereka kembali ke ruang pasien dengan keadaan sedikit basah. Meski begitu, kedua bibir mereka tak henti hentinya melambangkan kebahagian dengan membentuk cupid yang menandakan sebuah senyuman.
D.O membantu Wendy berbaring di ranjang pasien bahkan pria itu mengecup puncak kepala Wendy dengan sayang. Terlihat di sofa besar, Tn. Son sedang tertidur dengan lengan kiri yang terlipat ke belakang menopang kepalanya.
"Chagi.. maaf kau jadi seperti ini karenaku." Kata D.O sambil meraih kursi lalu duduk di samping ranjang pasien. Ia menunduk menyesali perbuatannya.
"Aku tidak apa apa, sungguh. Kau hanya tidak sengaja memukul wanita lemah seperti ku."
D.O mendongak dan mengernyitkan dahinya.
"Yah kau lihat, hanya kena pukul di pelipis saja aku sudah pingsan." Kali ini Wendy yang tertunduk.
"Tidak Son Wendy, kau wanita yang kuat tapi kau tak menyadari itu sayang." D.O menarik dagu Wendy dan menatap manik mata kekasihnya itu dalam. Menyalurkan penyesalan sekaligus ketulusannya.
"Oppa,."
"Hmm?"
"..." Wendy terdiam dan hanya menatap ke arah di mana Tn. Son tertidur tadi. Selanjutnya, ia mengambil kesempatan.
Chup
Wendy mencuri sebuah ciuman singkat di pipi D.O dan membuat pria itu tersenyum puas seperti baru saja mendapat semangat dari perlakuan Wendy tadi padanya.
"Bersihkan wajahmu. Kau kacau sekali sayang" kata Wendy lembut. Akhirnya D.O menurut dan kembali lagi ke kamar pasien dengan keadaan lebih rapi dari sebelumnya. Saat memasuki kamar, ternyata Tn Son sudah keluar untuk mengurus administrasi dan pergi mencari Hotel untuk tinggal sementara sebelum kembali ke Canada.
D.O duduk di kursi tepat di samping ranjang Wendy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.