#21 What The

858 70 8
                                    

.
.
.
.

Ambisi Sam sangat kuat untuk kembali memiliki Wendy gadis pujaannya sejak masa sekolah. Apalagi saat ini Wendy sudah pulang ke Canada.

"Wen- bisakah kau menemui Sam? Dia merindukanmu." perintah Ny. Son saat keluarga Sam mengundang untuk acara makan malam.

"Bu, aku akan menikah." tolak Wendy sambil dengan percaya diri menunjukkan jemarinya yang tersematkan cincin.

"Ibu hanya menyuruh mu menemuinya, bukan berarti kau akan menikahi Sam sayang." Ucap beliau lembut.

"Hmm baiklah." Wendy pun mengiyakan dengan lesu dan akhirnya menyetujui undangan makan malam keluarga Sam. Lagipula benar kata Ny. Son ini kan hanya undangan makan malam bukan acara lamaran.

***

Chagi,. Aku akan mengikuti acara makan malam dengan mantan pacarku apa kau cemburu?

Wendy hendak mengirimkan pesan itu pada D.O tapi selanjutnya malah menghapus kembali pesan itu.

"Aah.. i'm feeling guilty!" Teriak Wendy sambil menendang nendangkan kakinya ke udara membuat kasurnya sedikit berantakan akibat ulahnya yang tak bisa diam saat ini. Ia sangat ingin menceritakan semua yang terjadi sekarang pada kekasihnya itu tapi ia bingung harus mulai dari mana.

Namun..

Katalk~

Terdengar suara notifikasi pesan dari akun kakao talknya.

Wan~ah kau sedang apa di sana?

Tick tick tick

Wendy mengetikkan sebuah pesan balasan untuk D.O dengan ragu.

Aku sedang bersiap-siap untuk tidur oppa
Sent a sticker

Kalau begitu Jaljayo, chagi~ah tidurlah yang nyenyak

Tunggu oppa,. Aku ingin mengatakan sesuatu--

Sebuah panggilan pun masuk dan Wendy dengan cepat mengangkat teleponnya.

"Yeoboseyo?" Sapa D.O dan Wendy bersamaan.

Hmm apa yang ingin kau bicarakan Wen?

"Ini tentang mantanku Sam, ia kembali mengganggu ku oppa." Lirih Wendy mengawali semua kejadiannya di masa lalu. Ia menceritakan semua dari awal bahkan kejadian kemarin yang membuat D.O khawatir. Sementara kekasihnya di seberang telepon sedang mendengarkan ceritanya dengan seksama.

"Hanya itu yang ingin ku katakan." Gumam Wendy mengakhiri ceritanya.

Wan~ah aku cemburu, tapi aku tak bisa menyangkal itu semua adalah masa lalu mu

D.O jujur dan Wendy senang akan hal itu.

"Mian oppa, besok aku akan mengadakan acara makan malam dengan keluarga Sam." Tambah Wendy menyesal.

Gwenchana, tapi aku harap kau dandan secantik mungkin chagi. Pakailah dress terbaikmu. Kata D.O membuat Wendy bingung. Apa maksudnya? Kenapa ia menyuruh Wendy tampil cantik di depan Sam?

"Tapi oppa--"

Sshh.. aku ingin kau jadi wanita paling cantik besok berjanjilah. Pinta D.O penuh keyakinan.

"A.. aku berjanji." Balas Wendy ragu-ragu. Akhirnya percakapan di telepon pun berakhir. Wendy beranjak dari tempat tidurnya dan mencari-cari outfit terbaik untuk besok malam.

Dan jadilah setelan dress selutut tanpa lengan warna hitam, tak lupa sepasang sepatu dengan heels 3 cm berwarna serupa. Wendy persiapkan gaun itu yang sudah digantung dengan rapih di balik pintu kamarnya. Wendy menurut dengan apa yang D.O minta meski ia tak tau apa rencana kekasihnya itu.

"Sebenarnya, dia mau apa sih? Huh pria itu.." Wendy terkikik geli membayangkan sosok D.O yang misterius.

"Aku harus istirahat,. Next day? Argghh can be hard day for me." Wendy gusar lalu menarik selimutnya dan beranjak tidur.

***

Hello, Hello everyone watching KBS World Magazine K-Rush

Terdengar suara sambutan dari balik layar TV membuat D.O berbalik dan mengalihkan pandangannya pada seseorang yang sedang menonton acara musik tersebut. Ia pun beranjak dan ikut bergabung dengan Chanyeol yang lebih dulu stand by di depan TV.

Semuanya hening dengan pikirannya masing masing. Sehun dan Baekhyun yang tadinya perang bantal pun kini beralih duduk di sofa dan berbincang satu sama lain. Suho membereskan block uno yang tadi ia mainkan sementara Kai sudah terlelap pada posisi yang sama yaitu memeluk bantal. Hingga suara dentingan cangkir dengan sendok menbuyarakan pikiran mereka.

"Jjang! kami sudah buatkan kopi untuk kalian!" Seru Chen sambil mengaduk gelas kopi dengan tempo sedang. Sementara Xiumin merapihkan meja. Sontak saja Chanyeol yang sedari tadi menginginkan kopi kini beranjak membawa 2 cangkir kopi untuknya dan untuk D.O yang masih fokus menonton acara TV.

"Kumaopta." Gumam D.O tanpa mengalihkan pandangannya pada layar kaca.

"Akh." Chanyeol menyeruput kopinya dengan nikmat begitu pun dengan member lainnya yang terlihat menyukai kopi buatan Chen dan Xiumin itu.

"Chanyeol~ra!"

"Eoh?"

"Kenapa jantungku berdetak tidak normal?"

"Kyungsoo pabo! Itu karna kau sudah lama tidak melihatnya di atas panggung dan artinya kau rindu gadis itu." Jelas Chanyeol sedikit mencela.

"Ah kau benar, aku harus menghubunginya dulu." Kata D.O sangat datar lalu beranjak pergi sambil memainkan smartphonenya dan mengirim pesan pada Wendy hingga akhirnya D.O menelpon Wendy dan pergi ke sudut ruangan menghindar dari member lainnya. Meski begitu para member masih bisa mendengar suara D.O barang sedikit.

"Yah hyung! Hyung! Kau tau?" Ucap D.O saat sudah mematikan ponselnya. Ia menunjuk nunjuk Suho dengan semangat meski dengan eskpresi datarnya.

"Mwo?!" Sambar Sehun sedikit menantang.

"Aish diam kau!" Kesal D.O dengan garang. Sementara Sehun tak peduli dan malah mengikuti D.O yang terus berjalan ke arah Suho.

"Waeyo?" Selanjutnya kata Suho saat sadar namanya dipanggil.

"Aku akan ke Canada besok!" Ucap D.O girang.

"Mmm--" Suho terlihat menimang-nimang niatan D.O hingga akhirnya,

"Baiklah aku akan meminta izin pada manajer dan uri abeonim tentu saja." Kata Suho mengiyakan.

"Aah,. gomawo hyung!" Ucap D.O lega lantas memeluk sang leader sambil memejamkan mata dengan senyum yang merekah.

***

Pim pim

Suara klakson mobil mewah mendengung di halaman rumah keluarga Son. Seolah tahu siapa yang datang, Ny. Son begitu bersemangat membukakan pintu lantas menyambut kedatangan Sam di rumahnya. Apa ini? Acara makan malam ternyata hanya untuk Sam dan Wendy, berdua? Oh jelas Wendy kecewa. Merasa dibohongi tapi mau bagaimana lagi? Ia sudah berdandan serapih ini. Rambut yang digerai dengan kesan curly pada bagian bawah dan dress selutut dengan warna hitamyang kontras dengan kulit putih mulusnya.

"Pergilah bersenang senang putriku!" Teriak Ny. Son setelah mobil yang membawa Sam beserta Wendy di dalamnya melaju ke suatu tempat.

"Sayang, putri kita sudah memiliki calon suami." Tegur Tn. Son namun agaknya pernyataan beliau tidak digubris sama sekali oleh istri kesayangannya itu.

"Ayolah, lagi pula pria itu belum mendatangi kita ke sini kan." Jelas Ny. Son sementara suaminya hanya berdecak sebal.

~To Be Continued~

Keep Vote and Comment Please

Thank you ❤

OFF For You [Wensoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang